5. Penghitungan Luas Zona Hambat
Perhitungan luas zona hambat dilakukan dengan menggambar luas zona
hambat pada plastik kaku. Plastik digunting sesuai zona dan ditimbang. Luas zona hambat diketahui dengan mengkonversikan berat masing
– masing plastik kaku dengan berat plastik kaku berukuran 1cm
2
dan dikurangi dengan luas lingkaran lubang sumur.
Gambar 1. Perhitungan luas zona hambat Keterangan :
A = Luas lingkaran lubang sumur cm
2
B = Luas zona hambat gram
C = Luas plastik kaku 1 cm
2
gram
B A
C
Luas Zona Hambat =
6. Produksi Antibakteri
Dua stater isolat yang memiliki daya hambat terbesar terhadap bakteri daging
yang berasal dari daging sapi dan ayam masing - masing diinokulasikan sebanyak 10 ke dalam 50 mlmedia MRS Broth. Inokulan diinkubasi
diinkubator selama 48 jam pada suhu 30
o
C. Kultur BAL yang yang telah diproduksi disentrifuge selama 20 menit dengan kecepatan 5000 rpm untuk
memisahkan supernatan dan pelet. Supernatan yang didapat akan digunakan dalam uji penghambatan pertumbuhan bakteri daging.
7. Uji Penghambatan Pertumbuhan BakteriDaging dan Ayam
Daging sapi dan ayam segar dipotong dadu atau filet seberat 5 gram, masing -
masing sebanyak 4 potongan untuk perlakuan kontrol, hasil metabolit dua isolat bakteri tempoyak, tempoyak 10, dan nitrit 1. Setiap potongan
daging dicelupkan kedalam ekstrak metabolit bakteri asam lakat, tempoyak 10 dan nitrit 1 selama satu menit Hadiwiyoto et al., 2005. Masing-
masing 3 potong sampel diletakan di atas alumunium foil di ruangan terbuka dengan lama waktu 2 jam, 4 jam dan 6 jam. Sampel yang digunakan untuk 0
jam dipotong kembali menjadi 1 gram, kemudian dimasukkan ke dalam tabung reaksi berisi larutan garam fisiologis 9 mL. Sampel selanjutnya
dihomogenkan menggunakan vortex mixer. Sampel tersebut adalah sampel dengan pengenceran 10
-1
, yang kemudian diambil sebanyak 1 mL dan dimasukkan ke dalam larutan pengencer 9 mL untuk memperoleh
pengenceran 10
-2
. Cara yang sama dilakukan untuk pengenceran 10
-3
, 10
-4
dan 10
-5
. Dari pengenceran 10
-5
untuk daging sapi dan 10
-6
untuk daging ayam diambil sebanyak 1 mL dan dimasukkan ke dalam cawan petri yang
kemudian ditambah medium NA. Setelah medium padat,cawan-cawan diinkubasi dengan posisi terbalik pada suhu 30
o
C selama 48 jam. Setelah 48 jam dihitung total bakteri yang tumbuh.
8. Penghitungan Jumlah Total Mikroba
Perhitungan jumlah total mikroba dilakukan dengan metode Harrigan dan McCance 2014, dengan rumus :
Keterangan: N
= Jumlah koloni per gram ∑ C = Jumlah total koloni yang tumbuh dalam cawan yang dihitung
n1 = Jumlah cawan pada pengenceran pertama yang dihitung
n2 = Jumlah cawan pada pengenceran kedua yang dihitung
d = Tingkat pengenceran pertama
N = ∑C [1 x n1 + 0.1 x n2] x d
F. Diagram Alir
Diagram alir penelitian adalah sebagai berikut.
Gambar 2. Diagram Alir Penelitian
Isolasi BAL Tempoyak
Kultur Murni Identifikasi
Uji Ekstrak Metabolit BAL Tempoyak
Uji Kuantitatif Uji Kualitatif
Zona Jernih Total Plate Count
Bakteri Daging
Indeks Antibakteri Data Total Plate
Count
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan .
1. Keempat isolat bakteri dari tempoyak dapat menghasilkan ekstrak
metabolit yang menghambat pertumbuhan bakteri daging sapi yaitu sebesar 2 cm
2
pada isolat BT1, 3,3 cm
2
BT2, 2 cm
2
BT3, dan 1,2 cm
2
BT4. 2.
Isolat BT2 memiliki luas daya hambat terbesar baik pada bakteri daging sapi atau bakteri daging ayam yaitu sebesar 3,3 cm
2
dan 1,8 cm
2
. 3.
Hasil metabolit Isolat BT1 dan BT2 dapat menghambat pertumbuhan bakteri pada daging sapi dan Isolat BT2 dan BT4 dapat menghambat
pertumbuhan bakteri pada daging ayam. 4.
Hasil metabolit BT1,BT2, dan BT4 memiliki kemampuan yang sama dengan pengawet nitrit 1 dalam menghambat pertumbuhan bakteri
daging.
B. Saran
Disarankan dilakukan pengujian lanjutan untuk mengetahui suhu serta pH
optimum produksi antibakteri dari keempat isolat bakteri asam laktat dari tempoyak.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. Peraturan Kepala Badan POM RI No. 36 Tahun 2013 Tentang Batas Maksimum Penggunaan Bahan Tambahan Pangan Pengawet. Badan
POM RI. Jakarta. Anonim. 2008 . Standar Nasional Indonesia. SNI-3932:2008. Mutu Karkas dan
Daging Sapi. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta. Anonim. 2009 . Standar Nasional Indonesia. SNI-3924:2009. Mutu Karkas dan
Daging Ayam. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta. Appendini, P., dan J.H. Hotchkiss. 2002. Review of antimicrobial food packaging.
Innovative food science and emerging technologies 3: 113-126. Arief, I.I., dan Aditya, E. L. 2008. Karakterisasi Senyawa Antimikroba dari Isolat
Lokal Bakteri Asam Laktat dan Aplikasinya Sebagai Biopreservative Dalam Produk Bakso dan Sosis Daging Sapi. Riset unggulan strategi nasional
LPPM Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Batt, C. A. 2014. Encyclopedia of Food Microbiology. Academic Press. London. Benech, R.O., E.E. Kheadr, R. Laridi, C. Laeroix, and I. Fills. 2002. Inhibition of
Listeria innocua in cheddar cheese by addition of nisin-Z in liposomes or by in situ production in mixed culture. J. Appl Environ Microbiol
68 8: 3683- 3690.
Brashears, M. M., A. Amezquita, dan D. Jaroni. 2005. Food Biotechnology dalam Pometto,A., K. Shetty,G. Paliyath,R., dan E. Levin Second Edition ed.
CRC Press. United States.
Cahyadi, W. 2009. Analisis dan Aspek Kesehatan, Bahan Tambahan Pangan. Edisi Kedua. PT Bumi Aksara. Jakarta.
Castigliego, L., A. Armani, dan A. Guidi. 2012. Meat Color dalam Hui, Y.H. ed Handbook of Meat and Meat Processing, Second Edition. CRC Press.
United States. Clark, D. P. 2005. Molecular Biology: Understanding the Genetic Revolution.
Elsevier Academic Press. UK.