Teknik Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Dari keseluruhan SD di Gugus Gatotkaca Kecamatan Semarang Barat Kota Semarang yang berjumlah 8 SD, diambil 6 SD untuk digunakan sebagai sampel penelitian. SD tersebut diantaranya SDN Kembangarum 02, SDN Kembangarum 03, SDN Krapyak, SDN Tambakharjo, SD Darussalam, dan SD Bunda Hati Kudus.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, angket, catatan lapangan dan dokumentasi. 3.4.1 Observasi atau Pengamatan Salah satu teknik dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan observasi. Menurut Arikunto 2010: 199 observasi merupakan kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. Jadi, mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecap. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar Sugiyono, 2012: 203. Penelitian ini, dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, menggunakan teknik observasi partisipasi pasif yaitu teknik yang dilakukan dengan cara peneliti datang di tempat kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegitan tersebut. Sedangkan jika dari segi instrumentasi yang digunakan, maka dalam penelitian ini menggunakan observasi terstruktur yaitu teknik observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang segala sesuatu yang akan diamati Sugiyono, 2012: 205. 3.4.2 Wawancara Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu oleh dua pihak, yaitu pewancara interviewer sebagai pengaju pemberi pertanyaan dan yang diwawancarai interviewee sebagai pemberi jawaban atas pertanyaan itu Basrowi Suwandi, 2008: 127. Selain itu, Arikunto 2010: 198 juga menyatakan, wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara interviewer untuk memperoleh informasi dari terwawancara interviewee. Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur, yakni wawancara yang pewawancaranya menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan Moleong, 2013: 190. Dengan wawancara terstruktur ini setiap responden diberikan pertanyaan yang sama. 3.4.3 Angket Angket kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya Sugiyono, 2012: 199. Jika dipandang dari cara menjawab, maka angket dalam penelitian ini termasuk angket tertutup, yaitu angket yang sudah disediakan jaawabannya sehingga responden tinggal memilih. Apabila dipandang dari bentuknya, maka angket dalam penelitian ini termasuk angket dengan bentuk rating scale skala bertingkat, yaitu sebuah pernyataan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan, misalnya mulai dari sangat setuju sampai ke sangat tidak setuju Arikunto, 2010: 195. Pada penelitian ini angket ditujukan pada peserta didik kelas IV yang termasuk responden pada penelitian ini. Dalam pengisiannya, responden diminta untuk memilih salah satu jawaban dari empat jawaban yang telah tersedia, yaitu selalu, sering, kadang-kadang, dan tidak pernah. Jawaban tersebut dipilih sesuai dengan kondisi dari masing-masing responden. 3.4.4 Catatan Lapangan Catatan lapangan adalah catatan yang berguna sebagai alat perantara antara apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dicium, dan diraba Basrowi Suwandi, 2008: 177. Menurut Bogdan Biklen dalam Moleong, 2013: 209 catatan lapangan adalah catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam penelitian kualitatif. Catatan lapangan dalam penelitian ini berisi segala hal selama pembelajaran berlangsung mengenai hal-hal yang muncul dalam proses pembelajaran IPS di kelas IV SD Gugus Gatotkaca Kecamatan Semarang Barat Kota Semarang. 3.4.5 Dokumentasi Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif Sugiyono, 2012: 240. Hal tersebut sejalan dengan pendapat dari Basrowi Suwandi 2008: 158 yang menyatakan bahwa fungsi data yang berasal dari dokumentasi lebih banyak digunakan sebagai data pendukung dan pelengkap bagi data primer yang diperoleh melalui observasi dan wawancara mendalam. Dalam penelitian ini, dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data pendukung tentang pembelajaran berbasis PAKEM di kelas IV pada mata pelajaran IPS SD Gugus Gatotkaca Kecamatan Semarang Barat Kota Semarang, sehingga datanya dapat lebih dipercaya.

3.5 Analisis Data