Rumusan Masalah Perencanaan Tabel 2.3. Perencanaan Keparawatan

seperti ini bisa di antisipasi dengan membuat data komprehensif tapi singkat dan jelas. Dengan mencatat data relevan sesuai dengan masalah klien, yang merupakan data fokus terhadap masalah klien dan sesuai dengan situasi khusus Sigit, 2010.

3. Rumusan Masalah

Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada gangguan rasa nyaman nyeri NANDA dalam Potter Perry, 2006: a. Nyeri berhubungan dengan cedera fisiktrauma. b. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan nyeri kronis, pirah baringimobolitas. c. Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan

4. Perencanaan Tabel 2.3. Perencanaan Keparawatan

No. Dx Perencanaan Keperawatan 1. Tujuan dan Kriteria Hasil: − Pasien akan menunjukkan tehnik relaksasi secara individual yang aktif untuk mencapai kenyamanan. − Pasien akan mempertahankan nyeri pada 4 atau kurang. − Pasien akan mengenali faktor penyebab dan menggunakan tindakan untuk mecegah nyeri. Rencana tindakan Rasional Pengkajian: − Lakukan pengkajian nyeri meliputi lokasi, karakteristik, durasi atau faktor presipitasinya Observasimonitoring: − Kendalikan faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon klien terhadap ketidaknyamanan − Membantu dalam mengidentifikasi derajat ketidaknyamanan dan kebutuhan untuk keefektifan analgesik. − Menurunkan reaksi terhadap stimulus dari luar dan meningkatkan istirahat atau relaksasi Universitas Sumatera Utara − Pantau tanda-tanda vital Mandiri: − Bantu klien dalam menentukan posisi yang nyaman − Gunakan tindakan pengendalian nyeri sebelum menjadi berat − Bantu klien untuk mengidentifikasi tindakan memenuhi kebutuhan rasa nyaman telah berhasil dilakukan seperti relaksasi atau kompres hangatdingin. Kolaborasi: − Perawat kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat anti nyeri Pendidikan kesehatan: - Berikan informasi tentang nyeri, seperti penyebab nyeri, seberapa lama akan berlangsung dan antisipasi ketidaknyamanan dari prosedur − Nyeri yang berkelanjut akan berdampak pada peningkatan tanda-tanda vital. Merupakan indikatorderajat nyeri tidak langsung yang dialami. − Membantu menurunkan ketidaknyamanan lebih lanjut − Jika kondisi nyeri, keluhan nyeri masih menunjukkan tahap awal, baiknya berikan langsung terapi awal pengendalian nyeri misalnya: nafas dalam − Akan mempermudah proses perawatan selanjutnya − Mungkin diperlukan pemberian analgesik untuk mendukung proses penurunan nyeri − Pasien mendapat penjelasan tentang nyeri akan lebih sedikit mengalami stress dibandingkan dengan pasien yang tidak mendapat penjelasan. 2. Tujuan dan Kriteria hasil: − Pasien akan mengidentifikasi aktivitas dan situasi yang menimbulkan kecemasan berkontribusi pada intoleransi aktivitas − Pasien akan menampilkan aktivitas kehidupan sehari – hari dengan berbagai bantuan Universitas Sumatera Utara − Pasien akan berpartisipasi dalam aktivitas fisik yang dibutuhkan dengan peningkatan yang memadai, tanda – tanda vital dalam batas normal Rencana tindakan Rasional Pengkajian: − Kaji respon emosi, sosial dan spiritual terhadap aktivitas − Evaluasi dan motivasi keinginan pasien untuk meningkatkan aktivitas MonitoringObservasi: − Tentukan penyebab keletihan − Pantau pola istirahat klien dan lamanya waktu tidur − Pantau asupan nutrisi Mandiri: − Bantu dengan aktivitas teratur sesuai kebutuhan misalnya berubah posisi. − Batasi rangsangan lingkungan seperti: cahaya dan kebisingan kolaborasi: − Berikan pengobatan nyeri sebelum aktivitas. Pendidikan Kesehatan: − Ajarkan tentang pengaturan aktivitas dan teknik menejemen waktu − Membantu dalam mengidentifikasi derajat kemampuan pasien terhadap aktivitas − Mampu memberi semangat pada klien agar bisa melakukan aktivitas seperti dahulu − Mampu mempermudah proses perawatan selanjutnya − Mengidentifikasi penyebab terjadinya intoleransi aktivitas. − Untuk memastikan keadekuatan sumber-sumber energi. − Akan mempermudah pasien dalam beraktivitas. − Untuk memfasilitasi relaksasi − Pemberian anti nyeri akan mempermudah aktivitas klien. − Untuk mencegah terjadinya kelelaha, diperlukan manajemen waktu dan pengaruh aktivitas Universitas Sumatera Utara 3. Tujuan dan Kriteria Hasil: − Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan klien Menunjukkan kenyamanan psikologis. − Klien akan menerima keterbatasan dan mencari bantuan sesuai kebutuhan. − Klien akan mengekspresikan perasaan yang positif tentang hubungan yang penting bagi klien. Rencana Tindakan Rasional Pengkajian: − Kaji dukungan orang yang penting bagi pasien − Tentukan sumber ansietas. MonitoringObservasi: − Pantau tanda dan gejala ansietas Mandiri: − Berikan kenyamanan fisik dan keamanan. − Membina hubungan saling percaya antara perawat dan pasien Pendidikan Kesehatan: − Memberikan informasi tentang prosedur yang dilakukan − Dengan mendapat dukungan dari orang yang penting bagi pasien akan mampu mengurangi tingkat kecemasan. − Membantu dalam mengidentifikasi derajat kecemasan pasien − Membantu dalam mengidentifikasi derajat kecemasan pasien − Akan mampu mengurangi tingkat kecemasan klien. − Meningkatkan rasa percaya pasien pada perawat − Mengurangi kecemasan pasien Universitas Sumatera Utara PROGRAM DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT

I. BIODATA

IDENTITAS PASIEN Nama : Tn.E Jenis kelamin : laki-laki Umur : 63 tahun Status perkawinan : sudah menikah Agama : Protestan Pendidikan : S1 Pekerjaan : Pensiunan Alamat : Jalan. Dorowati Lorong Gereja no 28 Kecamatan Medan Perjuangan. Tanggal masuk : 28 Mei 2014 No. Register : 00-55-93-55 Ruangankamar : Dahlia 1 kamar 12 Golongan Darah : O Tanggal Pengkajian : 02 juni 2014 Tanggal Operasi : - Diagnosa Medis : Chephalgia

II. KELUHAN UTAMA

Tn.E mengatakan nyeri di daerah kepala seperti tertusuk – tusuk dan nyeri bertambah jika melakukan banyak aktivitas, skala nyeri 6.

III. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG

A. Provocativepalliative

1. Apa penyebabnya Pasien mengatakan penyakitnya disebabkan, klien terjatuh saat tidur. Universitas Sumatera Utara 2. Hal-hal yang memperbaiki keadaan Pasien biasanya tidur untuk mengurangi rasa nyeri, pengaturan posisi yang nyaman yaitu semi fowler.

B. Quantityquality

1. Bagaimana dirasakan Nyeri datang mendadak dan berdurasi 5 – 10 menit nyeri akut seperti tertusuk – tusuk, skala nyeri 6. 2. Bagaimana dilihat Pasien meringis kesakitan, wajah terlihat pucat jika diberikan terapi oleh petugas kesehatan.

C. Region

1. Dimana lokasinya Pasien mengatakan lokasi nyerinya pada kepala dan leher. 2. Apakah menyebar Pasien mengatakan nyeri menyebar dari kepala hingga leher.

D. Severity

Pasien mengatakan bahwa keaadaan ini menganggu aktivitasnya

E. Time

Pasien mengatakan nyeri yang dialaminya timbul jika melakukan banyak aktivitas

IV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU

A. Penyakit yang pernah dialami

Pasien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit sebelumnya.

B. Pengobatantindakan yang dilakukan

Pasien mengatakan belum pernah mendapat tindakan medis sebelumnya.

C. Pernah dirawatoperasi

Pasien mengatakan belum pernah dirawat maupun operasi sebelumnya

D. Lama dirawat

Pasien tidak mendaptkan perawatan sebelumnya, sebab klien belum pernah di rawat di rumah sakit.

E. Alergi

Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi. Universitas Sumatera Utara

V. RIWAYAT KEADAAN PSIKOSOSIAL

A. Persepsi pasien tentang penyakitnya

Pasien mengatakan nyeri yang dirasakan saat ini sangat mengganggu aktivitasnya dan selalu takut jika diberikan terapi pengobatan.

B. Konsep diri

a Gambaran diri Pasien mengatakan kepalanya susah digerakkan dan takut tidak bisa kembali seperti semula lagi. b Ideal diri Pasien mengatakan aktivitasnya menjadi terbatas c Harga diri Pasien merasa bahwa dirinya tidak maksimal menjalani aktivitasnya d Peran diri Setelah sakit pasien mengatakan ia merasa terganggu dengan perannya sebagai kepala keluarga. e Identitas Pasien berperan sebagai seorang suami dan seorang ayah.

C. Keadan Emosi

Keadaan emosi pasien stabil, seperti masih bisa mengontrol emosinya.

D. Hubungan Sosial

a Orang yang berarti orang yang berarti adalah istri b Hubungan dengan keluarga hubungan dengan keluarga baik-baik saja c Hubungan dengan orang lain Pasien berhubungan baik dengan orang lain d Hambatan dalam hubungan dengan orang lain Pasien mengatakan tidak memiliki hambatan dengan orang lain.

E. Spiritual a Nilai dan kenyakinan

Pasien beragama protestan,dan dalam kehidupan sehari-hari pasien melakukan aktivitas sesuai dengan ajaran dari kenyakinannya. Universitas Sumatera Utara b Kegiatan ibadah Sejak mendapat perawatan di rumah sakit, pasien melakukan kegiatan ibadah yaitu berdoa.

VI. PEMERIKSAAN FISIK

A. Keadaan umum

Compos Mentis

B. Tanda-tanda vital

Suhu tubuh : 36,5°C Tekanan darah : 16090 mmhg Nadi : 84xmenit Pernafasan : 22xmenit Skala nyeri : 6 TB : 170 cm BB : 76 kg

C. Pemeriksaan Head To Toe

1 Kepala dan rambut a Bentuk : bentuk kepala pasien simetris dan ovale. b Ubun – ubun : tepat di tengah. c Kulit kepala : kulit kepal bersih, dan sedikit berbau. 2 Rambut a Penyebaran dan keadaan rambut Penyebaran rambut pasien merata dan bewarna hitam. b Bau Rambut sedikit berbau,seperti bau keringat. c Warna kulit Warna kulit kepala dalam keadaan normal. 3 Wajah a Warna kulit : sawo matang. b Struktur wajah : Struktur wajah berbentuk ovale dan simetris 4 Mata a Kelengkapan dan Kesismetrisan Mata lengkap dan simetris mata kanan dan kiri Universitas Sumatera Utara b Palpera Tidak ada oedema c Konjungtiva dan sclera Konjungtiva bewarna merah muda dan sclera bewarna putih. d Pupil Isokor pada mata kanan dan kiri e Kornea dan iris Tidak ada pengapuran katarak f Tekanan bola mata Tidak ada tekanan pada bola mata 5 Hidung a Tulang hidung dan posisi septum nasi Tulang dan hidung dalam keadaan normal, dan sputum nasi berada di tengah b Lubang hidung Lubang hidung ada, simetris dan terdapat rambut hidung. c Cuping hidung Tidak terdapat pernafasan cuping hidung 6 Telinga a Bentuk telinga simetris antara telinga kanan dan kiri b Ukuran telinga simetris antara telinga kanan dan kiri c Lubang telinga Telinga bersih, tidak ada sekret. d Ketajaman pendengaran Pasien mampu mendengar dengan baik 7 Mulut dan faring a Keadaan bibir Mukosa bibir lembab, tidak sianosis b Keadaan gusi dan gigi tidak ada radang gusi dan karang gigi c Keadaan lidah Lidah bersih, tidak ada sariawan. Universitas Sumatera Utara d Orofaring Tidak ada peradangan. 8 Leher a Posisi trachea : posisi medialnormal b Thyroid : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid c Suara : tidak terdapat kelainan pada suara d Kelenjar Limfe : tidak ada pembesaran kelenjar limfe e Vena jugularis : tidak ada distensi vena jugularis f Denyut nadi karotis: teraba, kuat dan teratur 9 Pemeriksaan integument a Kebersihan : kebersihan kulit pasien terpelihara b Kehangatan : teraba hangat c Warna : sawo matang d Turgor : turgor kulit kembali 2 detik e Kelembapan : kulit lembab f Kelainan pada kulit : tidak ada alergi pada kulit 10 Pemeriksaan thorakdada a Inspeksi thoraks : simetris kanan dan kiri b Pernapasan : 24xmenit c Tanda kesulitan bernafas : Tidak ada tanda kesulitan bernafas 11 Pemeriksaan paru a Palpasi dan getaran suara : tidak dilakukan. b Perkusi : Resonan c Auskultasi : Dalam keadaan normal 12 Pemeriksaan jantung a Inspeksi : Tidak ada pembengkakan jantung b Palpasi : midclavicula sinistra dan dextra teratur c Perkusi : dullness d Auskultasi : bunyi jantung lup- dup dan frekuensi 84xmenit 13 Pemeriksaan abdomen a Inspeksi : simetris, tidak terdapat benjolan b Auskultasi : Terdapat peristaltic usus 5x c Palpasi : tidak ada nyeri tekan d Perkusi : Tidak ada suara tambahan Universitas Sumatera Utara 14 Pemeriksaan kelamin dan daerah sekitarnya a Genitalia : Terdapat rambut pubis, simetris, b Anus dan perineum : normal tidak ada kelainan 15 Pemeriksaan musculoskeletalekstremitas Ekstrimitas tampak simetris, terpasang infuse ringer laktat 20tpm pada ekstrimitas atas. 16 Fungsi sensorik Tidak terdapat kelainan pada fungsi sensorik

VII. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI

I. Pola makan dan minum

a Frekuensi makanhari 3xhari di tambah dengan makanan selingan. b Nafsuselera makan Sejak masuk rumah sakit, nafsu makan mulai berkurang. c Nyeri ulu hati Tidak ada nyeri ulu hati d Alergi Pasien tidak memiliki riwayat alergi pada makanan e Mual dan muntah Tidak ada mual dan muntah. f Waktu pemberian makan 09.00 wib, 12.00 wib, 20.00 wib g Jumlah dan jenis makan 1 porsi nasi h Waktu pemberian cairan Sesuai dengan kebutuhan pasien i Masalah makan dan minum Pasien merasa tidak ada masalah dalam makan dan minum II Perawatan diripersonal hygiene a Kebersihan tubuh Pasien tampak bersih dan terawat b Kebersihan gigi dan mulut Gigi dan mulut tampak bersih Universitas Sumatera Utara c Kebersihan kuku kaki dan tangan Kuku sedikit panjang dan bersih III Pola kegiatanaktivitas a. Uraian aktivitas pasien untuk mandi, makan, eliminasi, ganti, pakaian dilakukan secara mandiri, sebahagian, atau total: Selama masa perawatan, pasien tidak mampu makan secara mandiri, dan eliminasi urine klien membutuhkan bantuan baik dari keluarga maupun petugas kesehatan. Pasien tidak bisa secara mandiri, sebab pasien hanya terbaring di atas tempat tidur, sehingga pasien membutuhkan bantuan dalam memenuhui kebutuhan dasar, begitu juga dalam hal berpakaian. b. Uraikan aktivitas ibadah pasien selama di rawatsakit: Selama masa perawatan pasien tampak melaksanakan kegiatan ibadah yaitu berdoa. VIII POLA ELIMINASI

1. BAB