Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan proses pengubahan sikap dan tata laku seorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya penga- jaran dan latihan, proses perbuatan dan cara mendidik. Proses belajar terjadi melalui banyak cara baik disengaja maupun tidak disengaja dan berlangsung sepanjang waktu dan menuju pada suatu perubahan pada diri siswa. Peru- bahan yang dimaksud adalah perubahan perilaku berupa pengetahuan, pe- mahaman, dan keterampilan, serta kebiasaan yang baru yang diperoleh oleh siswa. Fisika merupakan cabang ilmu pengetahuan alam yang mulai diajarkan pada siswa SMP, meskipun dasar-dasarnya sudah diberikan sejak SD. Fisika pada khususnya dan IPA pada umumnya merupakan hasil dari kegiatan manusia yang berupa pengetahuan, gagasan, dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar yang diperoleh dari serangkaian proses ilmiah antara lain pe- nyelidikan, penyusunan, dan pengujian. Pentingnya pembelajaran fisika yaitu untuk memberikan bekal ilmu kepada peserta didik, menumbuhkan kemampuan berpikir untuk memecahkan masalah serta mengembangkan il- mu dan teknologi. 2 Namun pada kenyataannya, pembelajaran fisika lebih menekankan pada ketercapaian target materi menurut kurikulum atau menurut buku yang di- pakai sebagai buku panduan, bukan pada pemahaman materi yang diajar- kan dan peningkatan keterampilan belajar siswa. Padahal salah satu kecaka- pan hidup life skill yang perlu dikembangkan melalui proses pendidikan adalah keterampilan berpikir dan keterampilan berbica, berargumentasi se- cara ilmiah. Fisika sering dianggap sebagai pelajaran yang kurang diminati bahkan pa- ling tidak disukai oleh siswa. Padahal dasarnya setiap anak memiliki daya imajinasi dan rasa ingin tahu yang cukup besar. Kedua sifat tersebut meru- pakan dasar untuk mengembangkan sikap kritis dari anak tersebut. Untuk itu guru dituntut dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan dapat menggali rasa ingin tahu serta imajinasi yang dimiliki oleh setiap siswanya. Skll atau keterampilan berpendapat siswa dapat membantu mengembang- kan kreatifitas yang ada pada diri siswa. Jika guru memberikan suatu per- masalahan, hal itu akan memacu siswa untuk berpikir mengapa hal itu ter- jadi dan apa yang mempengaruhinya. Dengan bekal pertanyaan dari seorang siswa juga akan meningkatkan respon siswa lain untuk mengeluarkan ja- waban atau pertanyaan sehingga ketidakjelasan suatu materimasalah dapat dipecahkan oleh siswa sendiri. Membelajarkan fisika tidak terlepas dari kegiatan-kegiatan eksperimen dimana siswa melakukan percobaan menggu- nakan alat-alat praktikum sehingga pengalaman lansung sebagai sarana pe- ningkatan hasil belajar menjadi hal pokok yang harus dikuasai oleh siswa. 3 Akan tetapi, kurang atau tidak tersedianya fasilitas sarana-prasana laborato- rium menjadi suatu alasan yang kuat bagi guru untuk tidak melakukan ke- giatan praktikum. Teknologi informasi dan komputer telah berkembang pesat. Teknologi me- miliki pengaruh yang luar biasa, salah satu implikasinya dapat dirasakan da- lam perkembangan media pembelajaran yang sekarang sudah berbantuan komputer. Secara umum manfaat yang dapat diperoleh adalah proses pem- belajaran menjadi lebih menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar dapat dikurangi, kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan dan proses belajar mengajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, serta hasil siswa da- pat ditingkatkan. Penerapan pembelajaran dengan metode ini digunakan untuk menganalisis hasil belajar siswa dengan meninjau kemampuan berargumentasi ilmiah sis- wa yang berbeda. S Analisis hasil belajar fisika siswa SMP ditinjau dari skill argumentasi ilmiah siswa pada pembelajaran eksperimen di laboratorium nyata dan

B. Rumusan Masalah