Kondisi Perikanan Kabupaten Pringsewu

Tabel 13. Produksi dan luas kolam masing-masing jenis ikan di Kecamatan Pagelaran, 2012. Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Pringsewu, 2013. Tabel 13 menunjukkan produksi dan luas kolam dari masing-masing jenis ikan di Kecamatan Pagelaran yang didominasi oleh produksi ikan mas dan ikan lele. Produksi ikan lele dan ikan mas menjadi komoditas yang banyak dibudidayakan karena permintaannya yang tinggi. Sebagian besar petani yang melakukan usaha budidaya ikan juga melakukan usahatani padi. Hal tersebut dilakukan oleh petani untuk melakukan diversifikasi, karena apabila usaha budidaya ikan lele tidak menghasilkan secara maksimal petani memiliki penghasilan dari usaha yang lain. Permasalahan utama yang sering dihadapi dalam usaha budidaya ikan yaitu Desa Pemanfaatan ha Produksi ton Mas Lele Patin Gurame Nila Bumi Ratu 7,50 28,80 36,00 0,00 3,00 3,00 Pemenang 4,50 31,20 14,20 0,00 1,50 0,75 Pasir Ukir 5,00 16,80 36,00 0,00 1,50 0,75 Panutan 20,00 90,20 57,60 1,20 23,00 13,00 Karang Sari 12,00 57,60 43,20 0,00 3,00 6,00 Patoman 23,00 28,80 93,60 1,20 29,50 11,50 Gumuk mas 13,00 28,80 93,60 0,00 4,50 6,00 Gumuk Rejo 18,50 67,20 93,60 0,00 7,50 7,50 Pagelaran 66,00 278,00 288,00 1,20 29,00 19,00 Gemah Ripah 4,00 19,20 14,40 0,00 0,75 2,25 Way Ngison 15,00 96,00 28,80 0,00 6,00 3,00 Lugusari 65,00 307,20 331,20 0,00 63,50 29,50 Suka Ratu 16,00 96,00 43,20 0,00 6,00 3,00 Suka Wangi 10,00 9,60 34,22 0,00 0,00 0,00 Candi Retno 15,00 28,80 57,60 0,00 18,00 6,00 Tanjung Dalam 6,00 19,20 28,80 0,00 6,00 0,00 Fajar Baru 5,00 28,80 0,00 0,00 3,00 3,00 Kemilin 2,00 9,60 0,00 0,00 0,00 3,00 Negla Sari 2,00 19,20 0,00 0,00 0,00 0,00 Fajar Mulya 1,50 14,40 0,00 0,00 0,00 0,00 Margo Sari 4,50 38,40 0,00 0,00 0,00 0,00 Giri Tunggal 3,50 33,60 0,00 0,00 0,00 0,00 Sumber Agung 2,50 24,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Mada Jaya 1,00 9,60 0,00 0,00 0,00 0,00 Jumlah 322,00 1,381.00 1,294.02 3,60 205,75 117,25 adalah sumber air. Sumber air seringkali menjadi masalah terutama pada musim kemarau. Apabila musim kemarau terjadi maka petani di Kecamatan Pagelaran telah menyiapkan air tampungan yang sebelumnya telah disiapkan. Selain itu petani juga membeli pompa air yang berguna untuk menambah jumlah air yang dibutuhkan. Sisa air dari irigasi persawahan juga menjadi salah satu sumber air untuk melakukan usaha budidaya ikan di Kecamatan Pagelaran.

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut 1. Rata-rata pendapatan usahatani ikan lele pada satu musim budidaya yaitu sebesar Rp 151.192.616,98 per 0,5 hektar serta diperoleh nilai RC atas biaya total yaitu 1,29. Rata-rata pendapatan usahatani ikan mas pada satu musim budidaya yaitu sebesar Rp 20.303.833,98 serta diperoleh nilai RC atas biaya total yaitu sebesar 1,58. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi keuntungan petani ikan lele dan ikan mas yaitu luas lahan, harga pakan, dan harga tenaga kerja. Pendapatan ikan lele lebih besar dibandingkan pendapatan ikan mas. 3. Risiko harga, produksi dan pendapatan ikan lele dan ikan mas berada pada kategori rendah karena nilai CV 0,5 dan terdapat perbedaan risiko usaha budidaya ikan lele dan ikan mas. Risiko produksi dan risiko harga ikan mas lebih tinggi daripada ikan lele, sedangkan risiko pendapatan ikan lele lebih tinggi dibandingkan ikan mas.

B. Saran

Adapun saran yang diajukan adalah sebagai berikut: 1. Berdasarkan risiko yang ada, petani ikan lele dan ikan mas diharapkan dapat menanggulangi risiko yang ada baik risiko dari unsur internal usaha budidaya itu sendiri maupun dari unsur eksternal usaha budidaya. 2. Pemerintah diharapkan dapat melakukan kegiatan pelatihan tentang teknik budidaya yang baik untuk meningkatkan produktivitas ikan, cara penanggulangan penyakit dan melakukan kebijakan kestabilan harga sehingga risiko budidaya dapat diminimalisir. 3. Kepada peneliti lain diharapkan agar dapat melanjutkan penelitian mengenai analisis finansial usaha budidaya ikan lele dan ikan mas di Kecamatan Pringsewu untuk membandingkan antara biaya dan manfaat dalam menentukan apakah bisnis yang dijalankan akan menguntungkan selama usaha tersebut berjalan. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Penerbit PT Rineka Cipta. Bachtiar, Y. 2002. Pembesaran Ikan Mas di Kolam Pekarangan. Depok : Agromedia Pustaka. _________. 2006. Panduan Lengkap Budi Daya Lele Dumbo. Depok : Agromedia Pustaka. Badan Pusat Statistik. 2013 a . Luas Usaha Budidaya Subsektor Perikanan di Indonesia. Badan Pusat Statistik Republik Indonesia. Jakarta. _________________. 2013 b . Lampung Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung. Bandar Lampung. Cansera, W. 2006. Determinan Keputusan Petani dalam menghadapi Risiko Usahatani Kentang di Kabupaten Lampung Barat. Fakultas Pertanian Unla. Bandar Lampung. Darmawi, H. 1997. Manajemen Risiko. Bumi Aksara. Jakarta. Dewiaji, T. 2011. Analisis Risiko Produksi Pembesaran Ikan Lele Dumbo di CV Jumbo Bintang Lestari Gunung Sindur Kabupaten Bogor. Skripsi Jurusan Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor. Bogor. Dinas Perikanan dan Kelautan. 2013 a . Statistik Perikanan Lampung 2013. Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Lampung. Bandar Lampung. ________________________. 2013 b . Statistik Perikanan Pringsewu 2013. Dinas Peternakan dan Kelautan Kabupaten Pringsewu. Pringsewu.