Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

Istilah pemakzulan relatif baru dikenal luas di Indonesia setelah perubahan kedua Undang-Undang Dasar 1945 sebagai padanan istilah pemecatan atau pemberhentian seseorang dari jabatannya. Pemakzulan Impeachment adalah proses pemecatan, penyingkiran atau penurunan seorang persiden atau pejabat negara dari tahta atau jabatannya karena melakukan pelanggaran hukum maupun karena tidak lagi memenuhi syarat sebagai pejabat negara. 5 Di era demokrasi sekarang ini banyak kepala daerah atau pejabat negara dimakzulkan dari jabatannya, dikarenakan kepala daerah tersebut terkena kasus korupsi, melanggar sumpah jabatan, melanggar larangan kepala daerah yang sebagaimana sudah diatur dalam undang-undang dan menyalahgunakan wewenag sebagai kepala daerah. Bupati sebagai salah seorang pejabat negara seharusnya mampu menjadi tauladan dalam menegakkan seluruh peraturan perundang-undangan dalam setiap perilaku kehidupannya. Dengan kata lain tidak seharusnya seorang kepala daerah yang merupakan pejabat negara berperilaku seperti itu. Karena tindakan korupsi dan suap menyuap adalah kejahatan yang sangat membahayakan kepentingan negara dan masyarakat secara luas bahkan terkait dengan perekonomian negara dan keberlangsungan kehidupan bangsa dan negara. 6 5 Hamdan Zoelva, Impeachment Presiden Alasan Tindak Pidana Pemberhentian Presiden Menurut UUD 1945, Jakarta: Konstitusi Press, 2014 h. 12-13. 6 Hamdan Zoelva, Impeachment Presiden Alasan Tindak Pidana Pemberhentian Presiden Menurut UUD 1945, h. 24. Dari latar belakang masalah di atas dan juga mengingat hingga kini belum ada satu pun skripsi yang membahas tema ini, penulis merasa perlu menyajikan pembahasannya dalam skripsi ini, dengan judul Pemakzulan Kepala Daerah Menurut Perspektif Fiqih Siyasah Dan Hukum Positif Studi Kasus Pemberhentian Bupati Bogor Rahmat Yasin.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka penulis membatasi masalah yang diteliti mengenai pemakzulan Rahmat Yasin Bupati Bogor. Adapun masalah pokok penelitian yang dibahas, dirumuskan sebagai berikut: 1. Apa latar belakang terjadinya pemakzulan terhadap Bupati Bogor Rahmat Yasin? 2. Bagaimana mekanisme pemakzulan Bupati Bogor Rahmat Yasin ditinjau dari perspektif Fiqih Siyasah dan Hukum Positif ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penulisan skripsi adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui latar belakang terjadinya pemakzulan terhadap Bupati Bogor. 2. Untuk mengetahui mekanisme pemberhentian Kepala Daerah atau Pejabat Negara menurut fiqih siyasah dan hukum positif. Sedangkan manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Sebagai sumbangan pemikiran dan sekaligus pengembangan keilmuan di bidang fiqih siyasah dalam konteks ketatanegaraan Islam. 2. Menambah wacana ilmu pengetahuan mengenai pemakzulan dalam fiqih siyasah maupun hukum positif.

D. Tinjauan Pustaka

Sejumlah penelitian tentang topik pemakzulan telah dilakukan, baik yang mengkaji secara spesifik sumber data yang diperoleh isu, maupun yang menyinggung secara umum. Berikut tinjauan umum atas beberapa penelitian yang telah ada mengenai pemakzulan. Karya ilmiyah pertama, yaitu jurnal hukum Vol. XIX No.19 Oktober 2010: 93-110 yang berjudul Impeachment Kepala Daerah Study Kasus Usulan Pemberhentian Walikota Surabaya Ir. Tri Rismarini yang ditulis oleh M. Shaleh SH, MH. Dalam penelitian tersebut dinyatakan bahwa DPRD kota surabaya mengajukan impeachment kepada walikota Surabaya karena dinilai telah melanggar Pasal 28 a Undang-Undang Nomer 32 Tahun 2004, Peraturan Menteri Dalam Negeri Permendagri Nomor 16 Tahun 2006 tentang Penyusunan Produk Hukum Daerah saat menyusun Peraturan Wali Kota Perwali Surabaya Nomor 56 Tahun 2010 mengenai kenaikan pajak reklame, Perwali Nomor 57 Tahun 2010 mengenai kenaikan pajak reklame di kawasan terbatas. Usulan pemberhentian Walikota Surabaya tersebut mengacu kepada Undang-Undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah tepatnya Pasal 29 ayat 4 yang menyatakan bahwa pemberhentian kepala daerah dapat dilakukan apabila melanggar sumpah jabatan dan tidak melaksanakan kewajiban sebagai kepala daerah. Karya ilmiyah kedua, yaitu skripsi yang berjudul Impeachment Presiden Menurut UUD 1945 Hasil Amandemen Dalam Tinjauan Ketaranegaraan Islam yang ditulis oleh Irwanto pada tahun 2008 Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulla Jakarta. Dalam penelitiannya tersebut ia menjelaskan tentang alasan pemberhentian Presiden dan atau Wakil Presiden disebutkan secara limitatif dalam konstitusi, yaitu penghianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya, perbuatan tercela, atau tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan atau Wakil Presiden yang telah diatur dalam pasal 7A Undang- Undang Dasar 1945. Karya ilmiyah ketiga, yaitu skripsi yang berjudul Konsep Negara Hukum Terhadap Mekanisme dan Praktek Pemberhentian Presiden Di Indonesia yang ditulis oleh Achmad Farobi pada tahun 2012 Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam penelitiannya tersebut menjelaskan aspek hukum yang harus diperhatikan dalam pemberhentian presiden dalam masa aktif jabatannya adalah alasaan pemakzulan, prosedur dan hukum pemakzulan serta forum pemakzulan; alur mekanisme konstitusional melalui DPR RI, MK dan MPR RI, dan peran Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia dalam rangka aktualisasi negara hukum Indonesia. Karya ilmiyah keempat, yaitu tesis yang berjudul Pemberhentian Kepala Negara Dalam Teori Politik Islam Studi Kasus Pemberhentian Kepala Negara di