Glukosa darah dan Hormon yang Mempengaruhi Indeks Glikemik

10

2. Absorbsi Karbohidrat

Unit-unit monosakarida yang dapat diserap disaluran cerna adalah glukosa, galaktosa, dan fruktosa.Bentuk monosakarida yang paling banyak diabsorpsi adalah glukosa yaitu sekitar 80, sisanya adalah galaktosa dan fruktosa. Absorpsi glukosa dan galaktosa melalui transpor aktif sekunder, pembawa kotranspor pada membran luminal akan memindahkan monosakarida dan Na + dari lumen masuk ke dalam sel usus.Proses ini memerlukan bantuan dari transport aktif natrium pada membran basolateral dari epitel usus halus yang bergantung pada pompa aktif ion Na + -K + , sehingga akhirnya glukosa dapat masuk darah di dalam vilus 4 . Fruktosa akan langsung diserap dalam darah hanya dengan difusi terfasilitasi pasif 4 .

2.4 Glukosa darah dan Hormon yang Mempengaruhi

Pada umumnya glukosa banyak mengalami katabolisme untuk menghasilkan ATP, selain itu glukosa juga berperan dalam reaksi anabolik. Tubuh manusia memiliki regulator hormon dominan untuk mengatur glukosa darah yaitu insulin dan glukagon 4 . Insulin memiliki efek menurunkan glukosa darah dan mendorong penyimpanan karbohidratdengan mekanisme memudahkan proses transpor glukosa dalam sel, merangsang glikogenesis di otot rangka dan hati, menghambat glikogenolisis dan menurunkan pengeluaran glukosa oleh hati dengan menghambat glukoneogenesis. Oleh karena itu insulin mampu mengurangi konsentrasi glukosa darah dengan mendorong penyerapan glukosa untuk digunakan dan disimpan. Pengontrol utama sekresi insulin adalah sistem umpan balik negatif langsung antara kadar glukosa darah dan sel β pankreas. Peningkatan kadar glukosa darah akan merangsang pengeluaran insulin. Jika glukosa darah mengalami penurunan, contohnya pada saat puasa , sel α pulau Langerhans pankreas akan menghasilkan hormon glukagon. Respon sel-sel tubuh terhadap hormon ini adalah glikogenolisis di hati dan merangsang glukoneogenesis 4,9,11 . 11

2.5 Indeks Glikemik

Pada tahun 1981, Jenkins dkk memperkenalkan konsep indeks glikemik IG sebagai parameter respon kadar glukosa sebagai efek dari mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat. Definisi dari IG adalah angka dalam pesen yang menggambarkan kemampuan suatu makanan untuk meningkatkan kadar glukosa darah. Makanan berbahan dasar karbohidrat memiliki kadar IG yang berbeda-beda dan respon glukosa darah terhadap tiap makanan juga berbeda. Makanan uji percobaan yang digunakan menurut beberapa jurnal penelitian yang telah dilakukan adalah dengan makanan yang memiliki jumlah karbohidrat 50 g 12,13,14 . Dalam teknisnya, IG ditentukan dengan cara melakukan pengukuran kadar glukosa darah dari pembuluh darah kapiler di ujung jari yang diperoleh dengan metode „finger-prick” Pengukuran biasanya dilakukan dalam waktu dua jam setelah makan, dan kadar glukosa darah diukur tiap 15-30 menit. Kadar glukosa darah kemudian dipetakan menjadi suatu kurva glikemik. Kemudian dihitung luas area di bawah kurva dan dibandingkan dengan luas area kurva makanan standar yang mengandung glukosa murni, contohnya roti tawar. 6 . Klasifikasi indeks glikemik dibagi mejadi tiga yaitu 14,16 ;  Rendah IG 0-55  Medium IG 55-69  Tinggi IG 70 Pada dasarnya pengukuran ini dilakukan untuk membantu orang-orang yang mengalami DM sebagai acuan pemilihan makanan 16 . Indeks glikemik didapatkan dari perhitungan Luas Area di Bawah Kurva LABK kadar glukosa darah. Mula-mula dihitung LABK pada makanan standar yaitu roti tawar putih terlebih dahulu, selanjutnya LABK dihitung pada makanan uji. Rumus perhitungan indeks glikemik adalahsebagai berikut 17 : 12 � � � = Luas area di bawah kurva glukosa darah terhadap makanan uji setelah 2 jam Luas area di bawah kurva glukosa darah terhadap makanan standar setelah 2 jam x 100

2.6 Beban Glikemik