Objek dan Unit Analisis Penelitian Pengumpulan dan Analisis Data

51 Namun, bukan berarti penelitian ini tidak konsisten secara paradigmatik. Penelitian ini berpijak pada asumsi ilosois paradigma kritis. Artinya, teks media dan proses produksinya, sebagai objek kajian, akan didekati dengan perspektif kritis. 20 Dengan landasan paradigmatik tersebut, penelitian ini memiliki beberapa asumsi dasar: 1. Berita-berita politik di media- media yang diteliti bukanlah c e r m i n a n r e a l i t a s y a n g sesungguhnya. Berita-berita tersebut adalah hasil konstruksi media selaku produsen berita yang dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain ailiasi politik, ekonomi, atau ideologis pemilik media, ideologi dan keyakinan wartawan, agenda setting media, relasi kuasa antar aktor yang terlibat dalam proses produksi berita, rutinitas kerja jurnalistik, dan sebagainya. Karena itu, penelitian ini menganalisis berita- berita politik tersebut secara kritis, sekaligus melakukan investigasi 19. Pamela J. Shoemaker dan Stephen D. Reese, Mediating The Message, New York: Longman, 1991, hal. 217-228. historis ilmiah atas berbagai faktor yang mempengaruhi proses produksi berita tersebut. 2. P e r a n p e n e l i t i s e b a g a i transformative intelectual, dengan pilihan moral bersandar pada komitmen etis kepada prinsip independensi dan imparsialitas media. 3. Demi menjaga kualitas penelitian, peneliti melakukan multy-level analysis.

2. Objek dan Unit Analisis Penelitian

Objek penelitian ini adalah empat grup media nasional di Indonesia, yaitu Media Group, Vivanews Group, CT Corp., dan Jawa Pos Group. Terdapat beberapa pembatasan objek penelitian, yaitu: a. Pembatasan jenis media: Media Group Televisi Koran Media Group Metro TV Media Indonesia Vivanews Group TV One CT Corp. Trans TV Jawa Pos Group Rakyat Merdeka b. Pembatasan teks media: penelitian ini difokuskan pada berita politik dan iklan politik, khususnya yang berkaitan dengan pemilu 2014. c. Pembatasan waktu: televisi 2 minggu dan media cetak 1 bulan 52 20. Lebih jauh tentang paradigma dalam penelitian komunikasi dan media, lihat Dedy N. Hidayat, “Paradigma dan Perkembangan Penelitian Komunikasi”, dalam Jurnal Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia, No. 2 Oktober 1998, hal. 38-40. Lihat juga Agus Salim, Teori dan Paradigma Penelitian Sosial, Yogyakarta: Tiara Wacana, 2001, hal 48-49.

3. Pengumpulan dan Analisis Data

Penelitian ini menggunakan tiga model pengumpulan dan analisis data, yaitu analisis isi, focus group discussion FGD, dan studi pustaka. Analisis isi. Analisis isi digunakan untuk mengetahui kecenderungan pemberitaan politik dan iklan politik di 4 grup media nasional yang diteliti. Mudahnya, analisis ini menjawab apakah konten di 4 grup media ini memiliki kecenderungan terhadap kelompok politik atau tokoh politik tertentu atau tidak. FGD . Focus Group Discussion FGD atau bisa juga disebut dengan PKT Perbincangan Kelompok Terfokus, adalah suatu cara untuk mengumpulkan informasi mengenai suatu hal yang khusus melalui perbincangan kelompok. 21 Ada beberapa hal yang dipersiapkan dan dijadikan perhatian saat FGD, yaitu perumusan pertanyaan, alat, peserta, pemilihan tempat, perekaman, perbincangan, penggalian wawasan, serta pembingkaian persoalan. Metode FGD dipilih untuk menggali informasi mengenai pandangan jurnalis tentang independensi media dan sikap mereka terhadap praktik pemberitaan yang cenderung berpihak pada kekuatan politik tertentu. Di sini, peneliti ingin mengetahui apakah jurnalis akan teguh menegakkan kemandirian demi idealisme atau cenderung berkompromi demi kelangsungan profesi mereka, ataukah ada faktor lain. Studi dokumen. Metode ini dilakukan untuk menyusuri penelitian-penelitian terdahulu mengenai independensi media dalam pemberitaan politik, dokumen mengenai kepemilikan media di Indonesia, dokumen mengenai regulasi dan praktik kepemilikan media di berbagai negara, serta dokumen-dokumen lainnya yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN

A. TV ONE 1.