Tema Iklan Politik Keberadaan Iklan Terselubung

21 seperti KPAI dan DPD. Jumlah iklan politik yang dianalisis dalam penelitian ini komposisinya adalah iklan politik dari Koran Sindo berjumlah 17 13.50, Kompas berjumlah 11 8.70, dan di RCTI berjumlah 98 77.80 iklan.

a. Tema Iklan Politik

Iklan-iklan politik di Sindo menunjukkan dengan sangat baik bagaimana Win-HT sangat dominan Iklan-iklan politik di Sindo menunjukkan dengan sangat baik bagaimana Win-HT sangat dominan dalam Koran Sindo. dalam Koran Sindo. Sementara di Kompas, iklan politik yang muncul berasal dari Partai Demokrat dan Partai Nasdem. Di Sindo, iklan partai Nasdem juga muncul, tapi Win-Ht muncul berkali- kali. Beberapa tema iklan politik Win-Ht diantaranya berita-berita advertorial yang mengisahkan kegiatan sosial dan politik masing-masing kandidat. Hal serupa terjadi juga di RCTI , iklan-iklan tentang Win-HT juga muncul berulang-ulang Di sini, tampak jelas bagaimana media digunakan dengan sangat baik oleh pemilik untuk publikasi dirinya. Berbeda dengan Kompas dimana pemilik tidak mempunyai afiliasi politik, keberadaan iklan politik baik dalam bentu advertorial maupun lainnya tidak demikian halnya dengan Sindo. Tidak hanya pemilik, Koran Sindo juga digunakan untuk mengiklankan perusahaan, dalam hal ini MNC Group, induk perusahaan yang menaungi Koran Sindo.

b. Keberadaan Iklan Terselubung

Sejumlah iklan politik dikategorikan sebagai iklan terselubung jika pesan di dalam iklan tersebut tidak termasuk dalam kategori Adbanner, TV-C, Kuis, ataupun iklan layanan masyarakat, tapi media memberikan atensi khusus pada simbol-simbol tertentu dengan maksud membangun citra. Dari keseluruhan iklan yang diteliti, hanya di Sindo ternyata ada iklan tersebut. Dari total sebanyak 125 item iklan politik, sebanyak 7 item berita 26 merupakan iklan politik terselubung. Sebagai contoh, berita Sindo 1 November 2013 yang mengangkat tema tentang kegiatan Win-HT membuka acara pembekalan calon DPRD provinsi dan kabupaten se-NTB mengandung iklan terselubung karena berita ini sebenarnya merupakan iklan kampanye bagi Win-HT, tetapi dikemas dalam bentuk berita tentang aktivitas mereka. Sejumlah iklan politik dikategorikan sebagai iklan terselubung jika pesan di dalam iklan tersebut tidak termasuk dalam kategori Adbanner, TV-C, Kuis, atau pun iklan layanan masyarakat, tapi media memberikan atensi khusus pada simbol-simbol tertentu dengan maksud membangun citra. Sebagai contoh, berita Sindo 1 November 2013 yang mengangkat tema tentang kegiatan Win-HT membuka acara pembekalan “ “ 22 calon DPRD provinsi dan kabupaten se-NTB mengandung iklan terselubung karena berita ini sebenarnya merupakan iklan kampanye bagi Win-HT, tetapi dikemas dalam bentuk berita tentang aktivitas mereka.

c. Penggambaran Pemilik Media dan Ailiasi Politiknya dalam Iklan