Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2016
BAPPEDA 2017
18
13. SUB BI DANG KESEHATAN, PENDI DI KAN, PENERANGAN DAN
KOMUNI KASI
NAMA :
HENNY LORRYDA YULI ANA, AS.SAP NI P
: 19750709 199903 2 006
PANGKAT GOL.RUANG :
Penata I I I d
14. SUB BI DANG PERTANI AN
NAMA :
YULI ONO, S.Hut NI P
: 19760709 199603 1 004
PANGKAT GOL.RUANG :
Penata Muda TK.I I I I c
15. SUB BI DANG PERI NDUSTRI AN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN
PENGEMBANGAN DUNI A USAHA
NAMA :
I YUS NI P
: 19611213 198703 1 012
PANGKAT GOL.RUANG :
Penata I I I d
16. SUB BI DANG PENELI TI AN DAN PENGEMBANGAN
NAMA :
EDY SASMI TO, S. Sos. MT NI P
: 19700208 199803 1 008
PANGKAT GOL.RUANG :
Penata TK.I I I I d
17. SUB BI DANG PENDATAAN, PENGENDALI AN, EVALUASI DAN
PELAPORAN
NAMA :
MARYANA ERAWATY SI AHAAN, SE NI P
: 19760223 200604 2 006
PANGKAT GOL.RUANG :
Penata I I I c
KELOMPOK JABATAN FUNGSI ONAL
Belum ada penetapan dari Bupati Sanggau tentang formasi untuk jabatan fungsional perencanaan pada Bappeda Sanggau.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2016
BAPPEDA 2017
19
E. LI NGKUNGAN STRATEJI K YANG BERPENGARUH
1. Sarana Pendukung Organisasi Keberadaan sarana pendukung akan berpengaruh terhadap laju gerak suatu
organisasi. Mutu tingkat sumberdaya manusia yang dimiliki, yang didukung dengan adanya sarana yang memadai akan sangat berpengaruh pada kinerja dari organisasi.
Demikian pula sebaliknya, sebaik apapun pendukung yang ada tanpa didukung oleh personil dengan kapabilitas yang memadai akan menambah deretan barang inventaris
organisasi yang tidak efektif. Untuk membantu tugas pokok dan fungsi yang harus diemban, sarana kerja yang terdapat di Bappeda Kabupaten Sanggau sudah baik karena
sarana yang ada sudah mampu mendukung beban kerja yang ada, walaupun belum secara optimal.
2. Metode Organisasi Untuk mencapai tujuan dari organisasi dalam hal ini Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah sebagai institusi yang bertanggungjawab terhadap perencanaan pembangunan di daerah, maka pelaksanaan koordinasi baik tingkat internal maupun
eksternal terus diupayakan. Untuk itu koordinasi harus selalu dilaksanakan dalam rangka mendapatkan suatu keputusan atau kebijakan yang tepat dan konsisten dengan
melaksanakan pertemuan-pertemuan koordinasi, baik dalam sektor-sektor tertentu maupun lintas sektor. Guna meminimalisir kekurangan serta kendala yang terjadi, maka
diperlukan adanya standar metode kerja. Pada Tahun 2016 telah disusun standar operasional prosedur SOP Bappeda. Standar tersebut menginformasikan terkait
langkah, pelaksanaan dan prosedur pelaksanaan administrasi kegiatan yang
dilaksanakan di Bappeda. 3. Sumberdaya Manusia
Sumberdaya manusia merupakan unsur dinamisator yang terpenting dalam suatu organisasi. Keberhasilan pencapaian Visi dan Misi Bappeda akan sangat dipengaruhi oleh
beberapa hal yang bisa mempengaruhi kinerja, diantaranya adalah Sumber Daya manusia yang dimiliki oleh SKPD Bappeda secara kuantitas masih kurang jumlah
pegawai sehingga tidak seimbang dengan banyaknya kegiatan yang harus dilakukan SKPD Bappeda setiap tahunnya.