14 yang berasal dari penerbitan surat utang negara dikelola oleh Direktorat
Pengelolaan Surat Utang Negara. Pengelolaan Surat Utang Negara SUN sendiri telah dilakukan
sejak tahun 2000 dengan dibentuknya tim Debt Management Unit DMU berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan KMK nomor
101KMK.0172000. Selanjutnya pada tahun 2001, melalui KMK nomor 2KMK.012001, tim DMU berubah menjadi Pusat Manajemen Obligasi
Negara PMON dan berubah lagi menjadi Direktorat Pengelolaan Surat Utang Negara DPSUN berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan
nomor 302KMK.012004. Seiring dengan proses reorganisasi di tubuh Departemen Keuangan, pada tahun 2006 organisasi ini berkembang
menjadi setingkat eselon 1 berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 466KMK.012006 yang telah diubah dengan Peraturan Menteri
Keuangan nomor 131PMK.012006 dengan nama Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang DJPU.
Salah satu pertimbangan pembentukan DJPU pada tahun 2006 adalah pemerintah menyadari bahwa pengelolaan utang perlu berada
pada satu atap sehingga dibentuklah unit baru setingkat Eselon I bernama Direktorat Jendral Pengelola Utang DJPU yang berasal dari
dua unit Eselon II yakni Direktorat Pengelola Dana Utang Negara dan Direktorat Pengelola Pinjaman dan Hibah Luar Negeri.
2. Visi dan Misi Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang
15 1. Visi Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang - Kementerian Keuangan -
Jakarta
“Menjadi unit yang profesional dalam mendukung pembiayaan APBN secara efisien dan aman untuk menuju kemandirian
keuangan negara”.
2. Misi Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang - Kementerian Keuangan - Jakarta
1 Mewujudkan pengelolaan portofolio utang pemerintah yang efektif, transparan, dan akuntabel dengan strategi yang
mengedepankan peningkatan daya dukung terhadap ketahanan dan kesinambungan fiskal;
2 Mengendalikan pengadaanpenerbitan utang melalui penetapan kapasitas berutang yang mendukung stabilitas fiskal;
3 Mewujudkan kemandirian pembiayaan pembangunan nasional melalui upaya mengedepankan sumber-sumber dalam negeri dan
pengembangan pasar keuangan domestik yang efisien dan stabil; 4 Mewujudkan kerjasama internasional dalam rangka memperoleh
sumber pembiayaan alternatif, sekaligus mendukung stabilitas pasar keuangan regional.
3. Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang -
Kementerian Keuangan - Jakarta
Di dalam struktur organisasi Direktorat Evaluasi, Akuntansi dan Setelmen - Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang - Kementerian
16 Keuangan - Jakarta dikepalai oleh seorang Direktur Jenderal yang
membawahi beberapa beberapa eselon II. Direktur Evaluasi, Akuntansi dan Setelmen itu sendiri membawahi : Sub Direktorat Monitoring dan
Evaluasi, Sub Direktorat Administrasi dan Verifikasi, Sub Direktorat Setelmen Transaksi, dan Sub Direktorat Akuntansi dan Pelaporan.
Struktur organisasi sebagaimana berikut :
Penulis ditempatkan pada Subdirektorat Setelmen Transaksi – Direktorat
Evaluasi, Akuntansi dan Setelmen. Subdirektorat Setelmen Transaksi
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan data dan informasi perkiraan pembayaran kewajiban, pengesahan dokumen Surat Pengesahan Hibah
Barang dan Jasa SPHBJ, penerbitan Surat Perintah Pembukuan Penarikan Pinjaman danatau Hibah SP4H, rekonsiliasi realisasi
pembayaran kewajiban, rekonsiliasi jumlah utang; penyiapan data pelaksanaan dan pembayaran, perhitungan, pemrosesan pembayaran,
17 pencatatan, dan pelaporan transaksi, serta pelaksanaan pengendalian
internal atas input dan output terkait dengan penyelesaian pengelolaan transaksi pinjaman, hibah, Surat Utang Negara, dan instrumen
pembiayaan syariah. Dalam melaksanakan tugas, Subdirektorat Setelmen Transaksi
menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan data dan informasi perkiraan pembayaran kewajiban,
pengesahan dokumen Surat Pengesahan Hibah Barang dan Jasa SPHBJ, penerbitan Surat Perintah Pembukuan Penarikan Pinjaman
dan atau Hibah SP4H, rekonsiliasi realisasi pembayaran kewajiban, rekonsiliasi jumlah utang, penyiapan data penarikan dan pembayaran,
perhitungan, pemrosesan pembayaran, pencatatan, dan pelaporan transaksi, serta pelaksanaan pengendalian internal atas input dan
output terkait dengan penyelesaian pengelolaan transaksi pinjaman dan hibah;
b. penyiapan data dan informasi perkiraan pembayaran kewajiban, rekonsiliasi realisasi pembayaran kewajiban, rekonsiliasi jumlah utang,
penyiapan data hasil penjualan, pembelian, peminjaman dan pembayaran, perhitungan, pemrosesan pembayaran, pencatatan, dan
pelaporan transaksi, serta pelaksanaan pengendalian internal atas input dan output terkait dengan penyelesaian pengelolaan transaksi Surat
Utang Negara; c. penyiapan data dan informasi perkiraan pembayaran kewajiban,
rekonsiliasi realisasi pembayaran kewajiban, rekonsiliasi jumlah utang,
18 penyiapan data hasil penjualan, pembelian, peminjaman dan
pembayaran, perhitungan, pemrosesan pembayaran, pencatatan, dan pelaporan transaksi; serta pelaksanaan pengendalian internal atas input
dan output terkait dengan penyelesaian pengelolaan transaksi instrumen pembiayaan syariah, serta tugas lain yang ditetapkan oleh
Direktur. Subdirektorat Setelmen Transaksi terdiri atas a Seksi Setelmen
Transaksi Pinjaman dan Hibah I; b Seksi Setelmen Transaksi Pinjaman dan Hibah II; c Seksi Setelmen Transaksi Surat Utang Negara; dan d
Seksi Setelmen Transaksi Instrumen Pembiayaan Syariah.
4. Fasilitas Yang Tersedia