19
1.5.2 Konsep Rumah Sakit
Menurut UU RI No 44 tahun 2009, Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang
dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan, kesehatan, kemajuan teknologi, kehidupan sosial, ekonomi masyarakat, dan harus tetap mampu
meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terjadi derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Rumah sakit adalah institusi
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorang secara paripurna yang menyediakan ruang rawat inap, rawat jalan dan ruang
gawat darurat. Disamping melaksanakan fungsi pelayanan kesehatan masyarakat, Rumah
Sakit juga mempunyai fungsi pendidikan dan penelitian. Boekitwetan 1997 dalam Muluk 2001, 34. Organisasi Rumah Sakit memiliki beberapa sifat dan
secara umum tidak dimiliki organisasi umumnya. Beberapa karakteristik dari Rumah Sakit antara Lain:
1. Sebagian besar tenaga kerja Rumah Sakit adalah tenaga professional
2. Wewenang kepala Rumah Sakit berbeda dengan wewenan ng pimpinan
perusahaan. 3.
Tugas-tugas kelompok professional lebih banyak dibandingkan tugas kelompok managerial.
4. Beban kerjanya tidak bisa diatur
5. Jumlah pekerjaan dan sifat pekerjaan di unit kerja beragam.
6. Hampir semua kegiatannya bersifat urgen.
20 7.
Pelayanan Rumah Sakit bersifat indifidualistik, setiap pasien harus dipandang sebagai individu yang utuh, aspek fisik, aspek mental, aspek
sosio cultural dan aspek spiritual harus mendapat perhatian penuh. 8.
Tugas memberikan pelayanannya bersifat pribadi, pelayanan ini harus cepat tepat, kesalahan tidak bisa ditolerir.
9. Pelayanan berjalan terus menerus 24 jam dalam sehari. Djojodibroto,
1997:29 Untuk menunjang keberhasilan pelayanan perawatan pasien, maka Rumah
Sakit menyediakan berbagai jenis fasilitas, baik fasilitas yang berhubungan langsung dengan pasien, juga fasilitas yang akan digunakan keluarga pasien dna
pengunjung Rumah Sakit lainnya. Secara umum Rumah Sakit akan dilengkapi dengan ruang Unit Gawat Darurat, ruang periksa umum, ruang inap, ruang ICU,
ruang administrasikeuangan, ruang dapur, ruang Dokter, ruang tamu, ruang tunggu, kamar mandi, ruang bersalin, ruang keamanasatpam, gudang, apotik.
Aditama, 2003;78 Menurut Depkes 2002 Tugas rumah sakit adalah melaksanakan upaya
kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya- upaya penembuhan dan pemulihan dan dilaksanakan secara serasi dan terpadu
dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan. Pelayanan jasa Rumah Sakit dapat dibagi dalam tiga kelompok yaitu:
1. Pelayanan medis, adalah pelayanan yang diberikan kepada pasien sesuai
dengan ilmu kedokteran mutakhir, kemampuan serta fasilitas Rumah Sakit. Dapat dilaksanakan di unit rawat jalan, unit gawat darurat, unit
rawat inap, kamar bedah, kamar bersalin sehingga diperlukan kebijakan,
21 prosedur kerja dan uraian tugas yang jelas di unit tersebut. Pelayanan
medis di sebuah Rumah sakit tergantung dari jenis rumah sakit, kelas rumah sakit, jenis peralatan medis dan ahli yang tersedia.
2. Pelayanan penunjang medis adalah merupakan tugas pokok dari kegiatan
rumah sakit yang lebih bersifat structural sehingga pengontrolan oleh pihak manajemen rumah sakit lebih mudah karena ada prosedur khusus.
Pelayanan penunjang medis terdiri dari pelayanan radiologi, pelayanan laboratorium, pelayanan anastesi, pelayanan gizi, pelayanan farmasi, dan
pelayanan rehabilitasi medis. Jenis pelayanan yang bisa diberikan kepada pasien darin setiap rumah sakit tergantung dari tipe rumah sakit, jenis
perawatan yang tersedia, dan jenis tenaga yang ada. 3.
Pelayanan administrasi, adalah merupakan kegiatan penunjang yang memberikan dukungan untuk melaksanakan jasa propesional, terdiri dari
administrasi umum yang mengelola informasi yang tepat, teliti dalam bidang ketata usahaan, keuagan, kepegawaian, sesuai dengan pelayanan
yang ada. Soedjadi,1999:58 Rumah sakit sesuai dengan acuan, adalah suatu lembagainstitusiorgan yang
sebagai unsur Sistem Kesehatan Nasional menyelenggarakan pelayanan kesehatan untuk seluruh masyarakat. Penjelasan pasal 56 ayat 1 UU 199223. Untuk itu
setiap orang berhak mendapatkan pelayanan kesehatan dan derajat kesehatan yang optimal. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di rumah sakit sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, dapat dilakukan baik oleh pemerintah maupun swasta. Undang-Undang no 23 Tahun 1992 menyatakan
bahwa Rumah sakit merupakan “sarana kesehatan” yaitu tempat yang digunakan
22 untuk menyelenggarakan upaya kesehatan setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, pasal 1.2 UU 199223. Rumah sakit merupakan salah satu unsur dari suatu sistem pelayanan
kesehatan sehingga memerlukan kerja sama yang terkoordinasi dan integrasi dari tenaga kesehatan yang ada berdasarkan akhlak mores dan kesopanan ethos
yang tinggi. Oleh karena itu, perilaku dokter dan tenaga kesehatan lainnya perlu tetap dijaga dalam mempertahankan etik pada umumnya, baik etik rumah sakit
maupun etik profesi pada khususnya. Dalam pada itu perlu dijaga agar para tenaga kesehatan di rumah sakit mendapat perlindungan hukum dalam menghadapi
tututan penderita atau keluarganya bahkan masyarakat yang kadang-kadang bersifat kurang wajar dan melampaui batas kemampuan pelayanan kesehatan itu
sendiri. Soeparto,2006:35. Dasar hukum dari rumah sakit ini pertama-tama kita temukan dalam pasal
49 UU 199223 tentang kesehatan yang mengatur tentang sumberdaya kesehatan, salah satu diantaranya adalah sarana kesehatan pasal 49 b. Pasal 56 ayat 1
menyatakan bahwa salah satu sarana Kesehatan menurut pasal 49 b tersebut adalah Rumah Sakit RS. Yang dapat terdiri dari RS umum dan RS khusus.
Kewajiban Umum Rumah Sakit: 1.
Rumah sakit harus menaati KODERSI 2.
Rumah sakit mengawasi dan bertanggung jawab terhadap semua kejadian di Rumah Sakit.
3. Rumah sakit mengutamakan pelayanan yang baik dan bermutu dan tidak
mendahulukan urusan biaya.
23 4.
Rumah Sakit memelihara semua catatanarsip baik medis maupun non medis secara baik, dalam arti melindungi kerahasiaan catatan dan rekaman
medis. 5.
Rumah sakit mengikuti perkembangan dunia perumah sakitan.
Selain kewajiban umum, ada beberapa kewajiban Rumah Sakit yang lain: 1.
Rumah sakit wajib mematuhi peraturan perundang-undangan baik yang dikeluarkan oleh pemerintah maupun lembaga legislatif.
2. Rumah sakit wajib memberikan pelayanan kepada pasien tanpa
membedakan suku, ras, agama, seks dan status sosial pasien. 3.
Rumah sakit wajib merawat pasien sebaik-baiknya dengan tidak membedakan kelas perawatan duty of care.
4. Rumah sakit wajib menjaga mutu perawatan dengan tidak membedakan
kelas perawatan Quality of care. 5.
Rumah sakit wajib memberikan pertolongan pengobatan di unit gawat darurat tanpa meminta jaminan materi terlebih dahulu.
6. Rumah sakit wajib menyediakan sarana dan peralatan umum yang
dibutuhkan. 7.
Rumah sakit wajib menyediakan sarana dan peralatan medis medical Equipment sesuai dengan standar yang berlaku.
24 Kewajiban Rumah Sakit Terhadap Masyarakat:
1. Rumah sakit harus jujur dan terbuka, peka terhadap saran dankritik
masyarakat dan berusaha agar pelayanannya menjangkau keluar rumah sakit.
2. Rumah sakit harus senantiasa menyesuaikan pelayanan pada harapan dan
kebutuhan masyarakat setempat. Soeparto, 2006:35
Hak Rumah sakit: 1.
Rumah sakit berhak membuat peraturan-peraturan yang berlaku di rumah sakitnya sesuai dengan kondisikeadaan yang ada di rumah sakit tersebut
Kep.Men.kes RI No.772MENKESSKVI2002 tentang Pedoman Peraturan Internal Rumah Sakit {hospital by law}.
2. Rumah sakit berhak mensyaratkan bahwa pasien harus menaati segala
peraturan rumah sakit. 3.
Rumah sakit berhak mensyaratkan bahwa pasien harus menaati segala instruksi yang diberikan dokter kepadanya.
4. Rumah sakit berhak memilih tenaga dokter yang akan bekerja di rumah
sakit melalui panitia kredensial. 5.
Rumah sakit berhak menuntut pihak-pihakyang telah melakukan wanprestasi termasuk pasien, pihak ketiga, dan lain-lain.
6. Rumah sakit berhak mendapat perlindungan hukum.
25
1.7 Defenisi Konsep
1. Pelayanan publik adalah jenis bidang usaha yang dikelola oleh
pemerintah dan tujuannya untuk melayani kepentingan masyarakat, dan mempunyai fungsi sosial tanpa berorientasi kepada aspek
keuntungan. 2.
Kesehatan adalah keadaan sejahtera badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomi. 3.
Mutu Pelayanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan untuk memenuhi keinginan
pelanggan. Baik tidaknya mutu tergantung pada kemampuan penyedia jasa dalam memenuhi harapan pelanggannya secara konsisten.