4.2.4 Pengujian Hipotesis
Dalam pengujian hipotesis langkah pertama adalah melakukan uji dengan melihat pada kesamaan atau perbedaan nilai rata-rata jawaban responden.
Kemudian melihat pada kesamaan atau perbedaan nilai varian dan mean masing- masing responden. Untuk menerima atau menolak hipotesis, mengacu pada
kriteria yang telah ditentukan sebelumnya.
4.2.4.1 Akuntansi Forensik tidak sama dengan Audit Forensik
Dari tabel 4.8 terlihat bahwa rata-rata jawaban akuntansi forensik sama dengan audit forensik untuk responden S1 dan dosen adalah 2,5000, sedngkan
untuk responden S2 dan profesi akuntansi adalah 2,0222. Secara absolut jelas bahwa rata-rata variabel akuntansi forensik sama dengan audit forensik berbeda
antara responden Strata-1 dan dosen dengan Strata-2 dan Profesi Akuntansi. Nilai F hitung levene test untuk variabel akuntansi forensik sama dengan audit forensik
adalah sebesar 9,410 dengan probabilitas sebesar 0,003. Oleh karena probabilitasnya sebesar 0,003 0,005, maka dapat disimpulkan bahwa kedua
varian adalah tidak sama sehingga menggunakan asumsi equal variances not assumed.
Oleh karena variannya tidak sama, maka analisis uji beda t-testnya harus menggunakan asumsi equal variances not assumed sebesar 0,003 dengan
probabilitas signifikansi sebesar 0,003 two tail. Jadi untuk variabel akuntansi forensik sama dengan audit forensik, oleh karena probabilitasnya sebesar
0,003 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa secara statistik kedua rata-rata
mean terdapat perbedaan signifikan antara responden S1 dan dosen dengan responden S2 dan Profesi akuntansi.
Dari hasil pengujian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa untuk variabel akuntansi forensik sama dengan audit forensik diterima. Alasannya karena, secara
statistik apabila dilihat signifikansi dari nilai t sebesar 0,003 lebih kecil dari α = 0,05. Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat perbedaan persepsi yang
signifikan antara kelompok responden S1 dan dosen dengan S2 dan profesi Akuntansi tentang akuntansi forensik tidak sama dengan audit forensik.
Tabel 4.8 Uji Hipotesis
Akademisi Strata-1 dan Dosen dengan Strata-2 dan Profesi Akuntansi
H Variabel
Responden N
Mean Levene Test
Asumsi T-test
Penerimaan Hipotesis
F Sig
t Sig 2-
tailed
H1 X1
S1 dan Dosen 52
2.5000 9,410
0,003 Equal
variance s not
Assume d
3,050 0,003
DITERIMA S2 dan Profesi
Akuntansi 45
2,0222
H2 X2
S1 dan Dosen 52
3,1731 0,021
0,886 Equal
variance s
Assume d
4,527 0,000
DITERIMA S2 dan Profesi
Akuntansi 45
2,3111
H3 X3
S1 dan Dosen 52
2,0192 14,197
0,000 Equal
varianc es not
assume d
0,111 0,912
DITOLAK S2 dan Profesi
Akuntansi 45
2,0000
Sumber: data primer diolah, 2012 SPSS Versi 16.00
Lanjutan tabel 4.8
Uji Hipotesis Akademisi Strata-1 dan Dosen dengan Strata-2 dan Profesi Akuntansi
H Variabel
Responden N
Mean Levene Test
Asumsi T-test
Penerimaan
Hipotesis
F Sig
t Sig 2-
tailed
H4 X4
S1 dan Dosen 52
1,7500 8,796
0,004 Equal
variances not
assumed -
0,033 0,974
DITOLAK S2 dan Profesi
Akuntansi 45
1,7556
H5 X5
S1 dan Dosen 52
1,9231 11,409
0,001 Equal
variances not
assumed 1,178
0,242 DITOLAK
S2 dan Profesi Akuntansi
45 1,7556
H6 X6
S1 dan Dosen 52
1,8077 19,762
0,000 Equal
variances not
assumed 1,600
0,114 DITOLAK
S2 dan Profesi Akuntansi
45 1,6222
Sumber: data primer diolah, 2012 SPSS Versi 16.00
4.2.4.2 Akuntansi Forensik sangat berperan terhadap sebuah peluang karir