Gambar 2.8. Distribusi Umur Versus Hipertensi pada Penderita Wanita dan Pria dengan Risiko
Hipertensi dan Penyakit Jantung Koroner di Amerika Serikat
Di Indonesia, belum ada data nasional lengkap untuk prevalensi hipertensi. Dari Survei Kesehatan Rumah Tangga SKRT 1995, prevalensi
hipertensi di Indonesia adalah 8,3. Sedangkan dari survei faktor risiko penyakit kardiovaskular PKV oleh proyek WHO di Jakarta, menunjukkan
angka prevalensi hipertensi dengan tekanan darah 16090 masing-masing pada pria adalah 12,1 dan pada wanita angka prevalensinya 12,2 pada tahun
2000. Secara umum, prevalensi hipertensi pada usia lebih dari 50 tahun berkisar antara 15-20 Depkes, 2007.
2.2.3. Etiologi
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi dua golongan, yaitu Mansjoer, 2001 :
a. Hipertensi esensial atau hipertensi primer yang tidak diketahui penyebabnya, disebut juga hipertensi idiopatik. Terdapat sekitar 95
kasus. Banyak faktor yang mempengaruhi seperti genetik, lingkungan, hiperaktivitas susunan saraf simpatis, sistem renin-angiotensin, defek
dalam eksresi Na dan Ca intraseluler, dan faktor-faktor yang meningkatkan risiko, seperti obesitas, alkohol, merokok, serta polisitemia.
b. Hipertensi sekunder atau hipertensi renal. Terdapat sekitar 5 kasus. Penyebab spesifiknya diketahui, seperti penggunaan estrogen, penyakit
ginjal, hipertensi vaskular renal, hiperaldosteronisme primer, sindrom Cushing, feokromasitoma, koarktasio aorta, hipertensi yang berhubungan
dengan kehamilan, dan lain-lain.
2.2.4. Faktor Risiko
Faktor- faktor risiko yang mendorong timbulnya hipertensi adalah : 1.Faktor risiko, seperti diet dan asupan garam, stres, ras, obesitas,
merokok, dan genetik. 2.Sistem saraf simpatis tonus simpatis dan variasi diurnal.
3.Keseimbangan antara modulator, vasodilatasi, dan vasokonstriksi. 4.Pengaruh sistem endokrin setempat yang berperan pada sistem renin,
angiotensin, dan aldosteron Yogiantoro, 2006.
Gambar 2.9. Faktor-faktor yang Berpengaruh pada Pengendalian Tekanan Darah. Yogiantoro, 2006
Selain itu, menurut Sigarlaki 2006, faktor pemicu hipertensi dapat dibedakan atas yang tidak terkontrol seperti keturunan, jenis kelamin, dan
umur dan yang dapat dikontrol seperti kegemukan, kurang olahraga, merokok, serta konsumsi alkohol dan garam. Akan tetapi, hipertensi ini
dipengaruhi oleh faktor risiko ganda, baik yang bersifat endogen seperti neurotransmitter, hormon dan genetik, maupun yang bersifat eksogen seperti
rokok, nutrisi dan stres.
2.2.5. Klasifikasi
Pada tahun 2004, The Joint National Committee of Prevention, Detection, Evaluation and Treatment of The Blood Pressure JNC-7
mengeluarkan batasan baru untuk klasifikasi tekanan darah, 12080 mmHg adalah batas optimal untuk risiko penyakit kardiovaskular. Didalamnya ada
kelas baru dalam klasifikasi tekanan darah yaitu pre-hipertensi. Kelas baru pre-hipertensi tidak digolongkan sebagai penyakit tetapi hanya digunakan
untuk mengindikasikan bahwa seseorang yang masuk dalam kelas ini memiliki risiko tinggi untuk terkena hipertensi, penyakit jantung koroner dan
stroke, dengan demikian baik dokter maupun penderita dapat mengantisipasi kondisi ini lebih awal, hingga tidak berkembang menjadi kondisi yang lebih
parah. Individu dengan pre-hipertensi tidak memerlukan medikasi, tapi dianjurkan untuk melakukan modifikasi hidup sehat yang penting mencegah
peningkatan tekanan darahnya. Modifikasi pola hidup sehat adalah penurunan berat badan, diet, olahraga, mengurangi asupan garam, berhenti merokok dan
membatasi minum alkohol Chobanian et al, 2004.
Tabel.2.1.Klasifikasi Hipertensi Menurut JNC-7
KLASIFIKASI TEKANAN mmHg
SISTOL DIASTOL
Normal 120 mmHg
80 mmHg
PRE-HIPERTENSI
120-139 mmHg 80-89 mmHg
HIPERTENSI : Stadium 1
140-159 mmHg 90-99 mmHg
Stadium 2
≥160 mmHg ≥100 mmHg
Sumber : Yogiantoro, 2006
Sedangkan menurut WHO World Health Organization dan International Society of Hypertension Working Group ISHWG telah
mengelompokkan hipertensi dalam klasifikasi optimal, normal, normal-tinggi, hipertensi ringan, hipertensi sedang, dan hipertensi berat.
Tabel.2.2.Klasifikasi Hipertensi Menurut WHO
Kategori Tekanan Darah Sistol
mmHg Tekanan Darah Diastol
mmHg Optimal
Normal Normal-Tinggi
120 130
130-139 80
85 85-89
Tingkat 1 Hipertensi Ringan Sub-group : perbatasan
140-159 140-149
90-99 90-94
Tingkat 2 Hipertensi Sedang 160-179
100-109 Tingkat 3 Hipertensi Berat
≥180 ≥110
Hipertensi sistol terisolasi Isolated systolic hypertension
Sub-group : perbatasan ≥140
140-149 90
90
Sumber : Mansjoer, 2001
2.2.6. Patogenesis