Variabel Dependen Definisi Operasional

BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep Penelitian

Pada penelitian ini kerangka konsep tentang perbedaan tekanan darah setelah pemaparan cold pressor test antara mahasiswa dengan dan tanpa riwayat hipertensi di keluarga adalah : Gambar 3.1.Kerangka Konsep Penelitian 3.2. Variabel dan Definisi Operasional 3.2.1. Variabel Independen Variabel Independen dalam penelitian adalah pemaparancold pressor test CPT pada mahasiswa dengan riwayat hipertensi dalam keluarga dan tanpa riwayat hipertensi dalam keluarga.

3.2.2. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian adalah tekanan darah.

3.2.3. Definisi Operasional

Definisi operasional dari penelitian perlu dijabarkan untuk menghindari perbedaan persepsi dalam menginterpretasikan masing-masing variabel penelitian. Adapun definisi operasional dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a Cold pressor test merupakan tes peningkatan sistem saraf simpatis dengan pendinginan yang dilakukan dengan cara memberikan rangsang pendinginan pada tangan. Variabel Dependen Variabel Independen Tekanan Darah Cold Pressor Test pada mahasiswa dengan riwayat hipertensi di keluarga Cold Pressor Test pada mahasiswa tanpa riwayat hipertensi di keluarga Universitas Sumatera Utara Cara Ukur : Tangan kiri dari sampel diletakkan di dalam suatu wadah berisi air es bersuhu 0 – 4 C selama kurang lebih 2 menit. Selama proses tersebut, dilakukan tes pengukuran tekanan darah pada lengan kanan. Perbedaan tekanan darah antara tekanan basal dan tekanan darah setelah intervensi menunjukkan aktivitas vaskular Alat Ukur :Termometer kimia untuk mengukur suhu, stopwatch untuk mengukur waktu, dan sphygmomanometer untuk mengukur tekanan darah Hasil Ukur :- Mahasiswa Hiperreaktor Bila pada pendinginan tekanan sistoliknya naik lebih besar atau sama dengan 20 mmHg dan tekanan diastoliknya lebih besar atau sama dengan 15 mmHg dari tekanan basal - Mahasiswa Normoreaktor Bila pada pendinginan tekanan sistoliknya naik antara 0 mmHg dan 20 mmHg, sementara tekanan diastoliknya naik 0 mmHg dan 15 mmHg - Mahasiswa Hiporeaktor Bila pada pendinginan kenaikan tekanan darah sistolik dan diastolik di bawah dari 0 mmHg atau tekanan darah mengalami penurunan dari semula Skala Ukur : Skala Nominal b Tekanan darah adalah tekanan yang diukur pada arteri brakialis dengan menggunakan sphygmomanometer air raksa Riester ® dan stetoskop Litmann ® Universitas Sumatera Utara Cara Ukur : - Sampel berbaring telentang atau duduk dengan tenang selama 10 menit selama menunggu, peneliti memasang manset sphygmomanometer pada lengan kanan atas sampel. Setelah 10 menit, diukur tekanan darah, dan ini merupakan tekanan darah basal. Tanpa membuka manset, sampel diminta untuk merendam tangan kirinya ke dalam air es sampai pergelangan tangan. Pada detik ke-30, ke-60 dan detik ke-90, tetapkan tekanan sistolik dan diastoliknya. Tekanan darah diukur kembali 1 menit setelah CPT selesai Alat Ukur : Sphygmomanometer air raksa Riester ® dan Stetoskop Litmann ® Hasil Ukur :- Tekanan darah basal, tekanan darah detik ke-30, tekanan darah detik ke-60 dan tekanan darah detik ke-90. Dan diukur kembali 1 menit setelah CPT selesai Skala Ukur : Skala Rasio c Riwayat hipertensi di keluarga adalah apabila orang tua Ayah, Ibu, atau keduanya menderita hipertensi atau sedang mengonsumsi obat- obatan untuk mengontrol tekanan darah Cara Ukur : Diukur dengan menggunakan kuesioner, yang kemudian diisi sendiri oleh sampel Alat Ukur : Lembar data subjek penelitian Hasil Ukur : Orang tua hipertensi dan orang tua normotensi Skala Ukur : Skala Nominal

3.3. Hipotesis