Pembelajaran Kooperatif TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif Cooperative learning adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar Nurhadi,2004:112. Model cooperative learning tidak sama dengan sekedar belajar dalam kelompok. Sistem pengajaran cooperative learning didefinisikan sebagai sistem kerja atau belajar kelompok yang berstruktur. Ada unsur- unsur dasar cooperative learning yang membedakannya dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal-asalan. Pelaksanaan prosedur model cooperative learning dengan benar akan memungkinkan pendidik mengelola kelas dengan lebih efektif Anita Lie, 2004 : 28. Model pembelajaran kooperatif adalah suatu strategi belajar mengajar yang menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu diantara sesama, struktur bekerja sama yang teratur dalam kelompok yang terdiri atas dua orang atau lebih Hilda Karlin dan Margaretha, 2002 : 70. Siswa yang bekerja dalam situasi pembelajaran kooperatif di dorong dan dikehendaki untuk bekerja sama pada suatu tugas bersama dan mereka harus mengkoordinasikan usahanya untuk penyelesaian tugasnya. Dalam pencapaian pembelajaran kooperatif, dua atau lebih individu saling tergantung satu sama lain untuk mencapai satu pemahaman bersama. Kebanyakan pembelajaran yang menggunakan model kooperatif dapat memiliki ciri-ciri sebagai berikut : a siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi belajarnya, b kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah, c bilamana mungkin anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis kelamin yang berbeda-beda, d penghargaan lebih berorientasi kelompok daripada individu Muslimin Ibrahim, 2000. Metode mengajar diartikan juga sebagai teknik guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas, agar pelajaran tersebut dapat ditangkap, dipahami, dan digunakan oleh siswa dengan baik Roestiyah, 2001 : 1. Pengalaman belajar secara kooperatif menghasilkan keyakinan yang lebih kuat bahwa seseorang merasa disukai, diterima oleh siswa lain, dan menaruh perhatian tentang bagaimana kawannya belajar, dan ingin membantu kawannya belajar. Siswa sebagai subjek yang belajar merupakan sumber belajar bagi siswa lainnya yang dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk kegiatan, misalnya diskusi, pemberian umpan balik, atau bekerja sama dalam melatih keterampilan-keterampilan tertentu A. Suhaenah Suparno, 2001 : 156. Metode pembelajaran kooperatif mempunyai kelebihan-kelebihan dibanding metode lainnya diantaranya: a meningkatkan kemampuan siswa, b meningkatkan rasa percaya diri, c menumbuhkan keinginan untuk menggunakan pengetahuan dan keahlian, d memperbaiki hubungan antar kelompok Anita Lie,2004:32. Tetapi di samping keunggulan, metode pembelajaran kooperatif juga memiliki kelemahan yaitu: a memerlukan persiapan yang rumit untuk melaksanakan, b bila terjadi persaingan yang negatif maka hasilnya akan buruk, c bila ada siswa yang malas atau ada yang ingin berkuasa dalam kelompok mengakibatkan usaha kelompok tidak berjalan sebagaimana mestinya, d adanya siswa yang tidak memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dalam belajar Robet Slavin,1995. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah proses pembelajaran yang dilakukan secara bersama-sama atau kelompok supaya memperoleh hasil belajar yang maksimal dan untuk memecahkan materi pembelajaran dengan membagi tugas pada masing- masing individu.

B. Model Pembelajaran Biologi

Dokumen yang terkait

PENERAPAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN ANALISIS ARTIKEL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 6 KOTA MALANG

0 12 28

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DENGAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VII SMP NEGERI SATU ATAP MERJOSARI

0 5 22

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF KONSTRUKTIVISTIK UNTUK MENINGKATKAN MOTIFASI DAN PRESATASI SISWA POKOK BAHASAN FOTOSINTESIS KELAS II BELAJAR SMP MUHAMMADIYAH 06 DAU BATU

0 5 2

ENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN LOGIKA MATEMATIKA SISWA KELAS X API 1 SMK NEGERI 1 SUKORAMBI TAHUN AJARAN 2011/2012

0 6 16

ENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENGURANGI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR KELAS X-2 SMA NEGERI GRUJUGAN SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2010/2011

0 13 19

ENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA POKOK BAHASAN ARITMATIKA SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII A SEMESTER GASAL SMP NEGERI 2 WULUHAN JEMBER TAHUN AJARAN 2011/2012

0 7 19

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH BERBASIS PETA KONSEP PADA SUB POKOK BAHASAN KELILING DAN LUAS LINGKARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIIA SEMESTER GENAP SMP NEGERI 4 JEMBER TAHUN AJARAN 2008/2009

0 11 18

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN ROPES (REVIEW, OVERVIEW, PRESENTATION, EXERCISE, SUMMARY) PADA POKOK BAHASAN PERSAMAAN GARIS LURUS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII G DI SMP N 1 KALIBARU TAHUN AJARAN 2012/2013

2 18 17

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN FAKTORISASI ALJABAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAME TOURNAMEN (TGT) SISWA SMP MUHAMMADIYAH 1 TERNATE TAHUN PELAJARAN 2015/2016

0 0 18

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN FISIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING PADA SISWA KELAS X.3 SMAN 1 KINALI

0 0 10