commit to user 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Work-family Conflict
1. Pengertian Konflik
Konflik bisa didenifisikan sebagai suatu pertarungan, suatu benturan, suatu pergulatan; pertentangan kepentingan-kepentingan,
opini-opini atau tujuan-tujuan; pergulatan mental, penderitaan batin Concise dalam Lacey, 2003
Cornelius et al., dalam Lacey 2003 menyatakan satu definisi sederhana mengenai konflik yaitu dua jajaran kebutuhan atau lebih
menarik dari arah-arah yang berlainan.
2. Pengertian Work-family Conflict
Work-family conflict menunjukkan suatu karakteristik konflik di lingkungan kerja bertentangan dengan lingkungan dalam keluarga
Greenhaus Beutell 1985. Frone dalam Hadiwijaya 2008 mendefinisikan work-family
conflict sebagai bentuk konflik peran dimana tuntutan dari pekerjaan dan keluarga secara mutual tidak dapat disejajarkan dalam beberapa hal. Hal
ini biasanya terjadi pada seseorang yang berusaha memenuhi tuntutan dari peran pekerjaan–keluarga.
commit to user 11
3. Tipe-Tipe Work-family Conflict
Menurut Greenhaus dan Beutall 1985, ada tiga tipe jenis work- family conflict, yaitu:
a Time-based conflict konflik berdasar waktu Yaitu konflik yang terjadi karena waktu yang dibutuhkan untuk
memenuhi suatu tuntutan mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk memenuhi tuntutan lainnya keluarga atau pekerjaan. Menurut
Greenhaus dan Beutall 1985, berbagai macam peran yang dimiliki seseorang kemungkinan akan menghabiskan waktu seseorang, dalam
hal ini waktu yang dicurahkan pada kinerja salah satu domain seringkali mengurangi waktu dalam domain lainnya. Konflik
berdasar waktu ini sangat menghabiskan energi dan membangkitkan ketegangan, akibatnya tenaga kerja yang mempunyai peran pekerjaan
yang mengganggu peran keluarga tidak mendapatkan kepuasan. b Strain-based conflict konflik berdasar ketegangan
Terjadi pada saat tekanan dari salah satu peran mempengaruhi kinerja peran yang lain. Seseorang yang sangat menekankan pada
pekerjaan dapat menyebabkan ketegangan-ketegangan seperti tensi menjadi tinggi, cepat marah, keletihan, depresi dan apatis. Keadaan
seperti ini akan menimbulkan kesulitan bagi seseorang untuk bersikap penuh perhatian. Atau orang yang penyayang, pada saat
orang tersebut sedang muram atau ingin marah, sangatlah sulit
commit to user 12
diharapkan untuk bisa bekerja sepenuh hati, jika orang tersebut masih dilingkupi oleh situasi keluarga yang menekan.
c Behavior-based conflict konflik berdasar perilaku Konflik ini berhubungan dengan ketidaksesuaian antara pola
perilaku seseorang dengan yang diinginkan oleh kedua bagian pekerjaan atau keluarga. Misalnya seseorang yang berprofesi
sebagai polisi diharuskan untuk bersikap tegas, keras dan disiplin. Tapi para anggota keluarga mengharapkan ia untuk bersifat lembut,
hangat, tidak emosional dan manusiawi dalam berhubungan dengan mereka. Jika seseorang tidak bisa mengubah sikap saat memasuki
peran yang berbeda, maka kemungkinan mereka akan mengalami konflik berdasarkan perilaku.
B. Dukungan di Tempat Kerja Manajerial