Populasi dan Sampel Penelitian Pelaksanaan Penelitian

Khumaedah Khasanah, 2013 Perbandingan Penerapan Model Pembelajaran Guided Inquiry Dengan Interactive Demonstration Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Fisika Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu T 1 = Tes awal pretest. T 2 = Tes akhir posttest. X 1 = Perlakuan treatment 1, yaitu penerapan model pembelajaran guided inquiry X 2 = Perlakuan treatment 2, yaitu penerapan model pembelajaran interactive demonstration

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah kelompok dan wilayah yang menjadi lingkup penelitian Sukmadinata,2011:250 sehingga Populasi yang akan digunakan adalah Seluruh Siswa kelas XI Salah Satu SMA di Kota Bandung Sample adalah kelompok kecil yang secara nyata kita teliti dan ditarik kesimpulannya Sukmadinata,2011:250 yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah dua kelas dari keseluruhan populasi yang dipilih secara purposive sampling. Purposive sampling yaitu unit sample yang digunakan disesuaikan dengan kriteria-kriteria tertentu yang diterapkan berdasarkan tujuan dari penelitian Margono,2004 :128, kriteria yang dimaksud disini yaitu kriteria yang ditentukan oleh peneliti berdasarkan dengan tujuan penelitian yang akan dilakukan. Untuk tujuan penelitian ini, dua kelas yang dipilih kemudian di desain menjadi kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2.

D. Prosedur Penelitian

Prosedur dalam melakukan penelitian ini dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap akhir. Pretest Treatment Posttest T 1 X 1 T 2 T 1 X 2 T 2 Tabel 3.1 The Static Group Pretest-Posttest Design Sukmadinata, 2011 : 209 Keterangan : Khumaedah Khasanah, 2013 Perbandingan Penerapan Model Pembelajaran Guided Inquiry Dengan Interactive Demonstration Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Fisika Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan yang dilakukan dalam penelitian ini dimulai dari melakukan kajian pustaka mengenai model pembelajaran Sains berorientasi inquiry yaitu model pembelajaran guided inquiry dan model pembelajaran interactive demonstrasi serta melakukan kajian pustaka mengenai prestasi belajar, menentukan sekolah yang akan dijadikan tempat studi pendahuluan dan seterusnya yang akan dijelaskan sebagai berikut. a. Melakukan kajian pustaka mengenai model pembelajaran guided inquiry dan model pembelajaran interactive demonstrasi serta melakukan kajian pustaka mengenai prestasi belajar b. Melakukan studi pendahuluan mengenai pembelajaran fisika di SMA melalui penyebaran angket dan wawancara dengan siswa dan salah satu guru mata pelajaran fisika. c. Menyusun perangkat pembelajaran dan instrument tes pada pokok bahasan yang dijadikan materi pembelajaran dalam penelitian d. Membuat surat izin penelitian. e. Menghubungi pihak sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian. f. Menetukan sampel penelitian. g. Mengkonsultasikan dan men-judgment instrumen penelitian kepada dosen pembimbing. h. Melakukan uji coba instrumen yang sudah dikonsultasikan dan di judgment pada sekolah yang dijadikan tempat penelitian. i. Menganalisis hasil uji coba instrument yang meliputi validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran.

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan yang dilakukan dalam penelitian ini dimulai dari memberikan pre-test, memberikan perlakuan treatment dan memberikan post-test yang akan dijelaskan sebagai berikut. a. Memberikan pre-test, untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum diberikan perlakuan treatment. Khumaedah Khasanah, 2013 Perbandingan Penerapan Model Pembelajaran Guided Inquiry Dengan Interactive Demonstration Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Fisika Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu b. Memberikan Treatment atau perlakukan pada dua kelas eksperimen. Kelas yang pertama dengan model pembelajaran guided inquiry kemudian kelas yang kedua mendapat perlakukan dengan model pembelajaran Interactive demonstration, dalam kegiatan pembelajaran dibantu oleh observer untuk mengamati keterlaksanaan proses pembelajaran. c. Selama pembelajaran berlangsung, observer melakukan observasi terhadap keterlaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru sesuai dengan lembar observasi yang disediakan. d. Memberikan post-test, untuk mengetahui kemampuan siswa setelah diberi perlakuan treatment.

3. Tahap Akhir

Tahap akhir yang dilakukan dalam penelitian ini dimulai dari mengolah data hasil penelitian, membahas dan menganalisis hasil penelitian membuat kesimpulan, memberikan saran terhadap aspek penelitian yang kurang serta menyusun laporan yang akan dijelaskan sebagai berikut. a. Mengolah data hasil penelitian. b. Membahas dan menganalisis hasil penelitian. c. Membuat kesimpulan. d. Memberikan saran terhadap aspek penelitian yang kurang. e. Menyusun laporan. Khumaedah Khasanah, 2013 Perbandingan Penerapan Model Pembelajaran Guided Inquiry Dengan Interactive Demonstration Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Fisika Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian Diagram Alur Penelitian Studi pendahuluan Menentukan sample penelitian Menyusun RPP Menelaah SK dan KD Studi Literatur Tahap Persiapan Menyusun instrument penelitian Menguji coba instrumen Menganalisis uji instrumen dan merevisi Pembahasan Pretest Analisis Pengolahan data Posttest Posttest Treatment pembelajaran Inquiry dengan model pembelajaran interactive Demonstration Treatment pembelajaran Inquiry dengan model pembelajaran Guided inquiry Observasi aktivitas guru dan siswa Tahap Pelaksanaan Kelas Eksperimen 1 Kelas Eksperimen 2 Pretest Kesimpulan Khumaedah Khasanah, 2013 Perbandingan Penerapan Model Pembelajaran Guided Inquiry Dengan Interactive Demonstration Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Fisika Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

E. Pelaksanaan Penelitian

Penerapan model pembelajaran interactive demonstration dan guided inquiry pada pembelajaran sains berorientasi inquiry di dua kelas eksperimen dilakukan dalam tiga pertemuan sesuai dengan jadwal mata pelajaran fisika yang berlaku di sekolah tempat penelitian yaitu setiap hari senin, selasa dan rabu. Seperti yang telah dijelaskan pada pembahasan BAB III bahwa desain penelitian yang diterapkan pada penelitian ini yaitu static group pretest-posttest design, dimana pada kedua kelas eksperimen diterapkan dua jenis model pembelajaran yang berbeda dan masing-masing kelas eksperimen tersebut akan diberikan pretest dan posttest. Kegiatan pretest diberikan kepada kedua kelas eksperimen sebelum diterapkan dua jenis model pembelajaran sedangkan posttest diberikan kepada kedua kelas eksperimen setelah diterapkan dua jenis model pembelajaran yang berbeda. Kelas XI IPA2 menerapkan model pembelajaran guided inquiry sedangkan kelas XI IPA5 menerapkan model pembelajaran interactive demonstration. Pertemuan ke- HariTanggal pelaksanaan Materi Ajar 1 Rabu 8 Mei 2013 Tekanan Hidrostatis 2 Senin 13 Mei 2013 Hukum Pascal 3 Rabu 15 Mei 2013 Hukum Archimedes Tabel 3.2 Jadwal kegiatan pelaksanaan penelitian model pembelajaran guided Inquiry Khumaedah Khasanah, 2013 Perbandingan Penerapan Model Pembelajaran Guided Inquiry Dengan Interactive Demonstration Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Fisika Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Pada pertemuan pertama penerapan kedua model pembelajaran, siswa diberikan pretest selama 15 menit, kemudian dilanjutkan kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran diawali dengan pemunculan masalah berdasarkan pengalaman siswa. Setelah itu, siswa diminta untuk membuat prediksi mengenai hubungan antara kedalaman dan tekanan dan hubungan antara tekanan dan massa jenis zat cair, kemudian kegiatan pembelajaran untuk kedua jenis model pembelajaran dilanjutkan dengan aktivitas yang berbeda. Untuk model pembelajaran interactive demonstration pada pembelajaran sains berorientasi inquiry, kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan membimbing siswa membuat prediksi, setiap siswa mendiskusikan prediksi dalam kelompok kecil, dan hasilnya disampaikan dalam forum kelas. Prediksi dari setiap kelompok dibuktikan melalui demonstrasi pengukuran kedalaman dan melihat tekanan yang dihasilkan dengan menggunakan manometer oleh perwakilan siswa di depan kelas. Siswa mengolah data hasil pengamatan dan kegiatan pembelajaran pun diakhiri dengan pengambilan kesimpulan oleh siswa, setelah seluruh proses pembelajaran terlaksana kemudian siswa diberikan postest untuk melihat pengingkatan prestasi belajar siswa. Untuk model pembelajaran guided inquiry pada pembelajaran sains berorientasi inquiry, kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan membimbing siswa untuk membuat prediksi dan menuliskan pada lembar LKS. Prediksi dari setiap kelompok dibuktikan melalui kegiatan praktikum langsung yang dilakukan oleh masing-masing kelompok. Siswa mengolah data hasil pengamatan kemudian siswa mempresentasikan hasil kegiatan praktikumnya dan kegiatan pembelajaran pun diakhiri dengan pengambilan kesimpulan oleh siswa, setelah seluruh proses Pertemuan ke- HariTanggal pelaksanaan Materi Ajar 1 Selasa 7 Mei 2013 Tekanan Hidrostatis 2 Senin 13 Mei 2013 Hukum Pascal 3 Selasa 14 Mei 2013 Hukum Archimedes Tabel 3.3 Jadwal kegiatan pelaksanaan penelitian model pembelajaran Interactive demonstration Khumaedah Khasanah, 2013 Perbandingan Penerapan Model Pembelajaran Guided Inquiry Dengan Interactive Demonstration Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Fisika Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu pembelajaran terlaksana kemudian siswa diberikan postest untuk melihat pengingkatan prestasi belajar siswa. Pada pertemuan kedua penerapan kedua model pembelajaran pada materi hukum pascal, siswa diberikan pretest selama 15 menit, kemudian dilanjutkan kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran diawali dengan pemunculan masalah berdasarkan pengalaman siswa dalam kehidupan sehari-hari. Setelah itu, siswa diminta untuk membuat prediksi mengenai bagaimana tekanan pada sistem yang tertutup, kemudian kegiatan pembelajaran untuk kedua jenis model pembelajaran dilanjutkan dengan aktivitas yang berbeda. Untuk model pembelajaran interactive demonstration pada pembelajaran sains berorientasi inquiry, kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan membimbing siswa membuat prediksi, setiap siswa mendiskusikan prediksi dalam kelompok kecil, dan hasilnya disampaikan dalam forum kelas. Prediksi dari setiap kelompok dibuktikan melalui demonstrasi pengukuran tekanan yang dihasilkan pada sistem yang tertutup dengan menggunakan aplikasi alat sederhana pompa hidrolik yang dibuat dari suntikan, demonstrasi dilakukan oleh perwakilan siswa di depan kelas. Siswa mengolah data hasil pengamatan dan kegiatan pembelajaran pun diakhiri dengan pengambilan kesimpulan oleh siswa, setelah seluruh proses pembelajaran terlaksana kemudian siswa diberikan postest untuk melihat pengingkatan prestasi belajar siswa. Untuk model pembelajaran guided inquiry pada pembelajaran sains berorientasi inquiry, kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan membimbing siswa untuk membuat prediksi dan menuliskan pada lembar LKS. Prediksi dari setiap kelompok dibuktikan melalui kegiatan praktikum langsung yang dilakukan oleh masing-masing kelompok. Siswa mengolah data hasil pengamatan kemudian siswa mempresentasikan hasil kegiatan praktikumnya dan kegiatan pembelajaran pun diakhiri dengan pengambilan kesimpulan oleh siswa, setelah seluruh proses pembelajaran terlaksana kemudian siswa diberikan postest untuk melihat pengingkatan prestasi belajar siswa. Pada pertemuan ketiga penerapan kedua model pembelajaran pada materi hukum archimedes, siswa diberikan pretest selama 15 menit, kemudian Khumaedah Khasanah, 2013 Perbandingan Penerapan Model Pembelajaran Guided Inquiry Dengan Interactive Demonstration Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Fisika Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu dilanjutkan kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran diawali dengan pemunculan masalah berdasarkan pengalaman siswa dalam kehidupan sehari-hari. Setelah itu, siswa diminta untuk membuat prediksi mengenai berat diudara dengan berat didalam zat cair dan hubungan antara gaya apung dengan volume benda yang tercelup. kemudian kegiatan pembelajaran untuk kedua jenis model pembelajaran dilanjutkan dengan aktivitas yang berbeda. Untuk model pembelajaran interactive demonstration pada pembelajaran sains berorientasi inquiry, kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan membimbing siswa membuat prediksi, setiap siswa mendiskusikan prediksi dalam kelompok kecil, dan hasilnya disampaikan dalam forum kelas. Prediksi dari setiap kelompok dibuktikan melalui demonstrasi pengukuran gaya apung dengan menggunakan dua jenis zat cair yang massa jenisnya berbeda, demonstrasi dilakukan oleh perwakilan siswa di depan kelas. Siswa mengolah data hasil pengamatan dan kegiatan pembelajaran pun diakhiri dengan pengambilan kesimpulan oleh siswa, setelah seluruh proses pembelajaran terlaksana kemudian siswa diberikan postest untuk melihat pengingkatan prestasi belajar siswa. Untuk model pembelajaran guided inquiry pada pembelajaran sains berorientasi inquiry, kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan membimbing siswa untuk membuat prediksi dan menuliskan pada lembar LKS. Prediksi dari setiap kelompok dibuktikan melalui kegiatan praktikum langsung yang dilakukan oleh masing-masing kelompok. Siswa mengolah data hasil pengamatan kemudian siswa mempresentasikan hasil kegiatan praktikumnya dan kegiatan pembelajaran pun diakhiri dengan pengambilan kesimpulan oleh siswa, setelah seluruh proses pembelajaran terlaksana kemudian siswa diberikan postest untuk melihat pengingkatan prestasi belajar siswa. Khumaedah Khasanah, 2013 Perbandingan Penerapan Model Pembelajaran Guided Inquiry Dengan Interactive Demonstration Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Fisika Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

F. Teknik Pengambilan Data