Pembentukan Target Penyuluhan Perpajakan

penyuluhan harus memberikan informasi dan penjelasan seluas mungkin kepada wajib pajak atau peserta penyuluhan. Inilah yang perlu dijelaskan kepada masyarakat dan yang terpenting sekali dalam mengadakan penyuluhan ini adalah komunikasi dua arah antara pemerintah dan masyarakat mengenai soal perpajakan tersebut.

E. Pembentukan Target Penyuluhan Perpajakan

Penyuluhan bukan merupakan sebuah upaya atau proses yang bersifat reaktif dan tidak terencana melainkan harus disusun secara sistematis sehingga dapat dilaksanakan, dipantau dan dievaluasi dengan baik. Dalam rangka mencapai tujuan penyuluhan maka kegiatan penyuluhan dibagi kedalam tiga fokus penyuluhan, sebagai berikut:Berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor: SE- 98PJ2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kerja dan Laporan Kegiatan Penyuluhan Perpajakan Unit Vetikal Di Lingkungan Direktorat Jenderal Pajak. Pada Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor: SE-98PJ2011 kegiatan penyuluhan dibagi kedalam tiga fokus penyuluhan yaitu: 1. Kegiatan Penyuluhan bagi Calon Wajib Pajak Merupakan kegiatan penyuluhan yang dilakukan untuk membangun kesadaran tentang perpajakan kepada para calon Wajib Pajak meliputi kegiatan penyuluhan yang dimaksudkan untuk menjaring Wajib Pajak Baru apabila secara potensi subjek pajak dimaksud sudah memiliki penghasilan di atas Penghasilan Tidak Kena Pajak PTKP dan kegiatan penyuluhan yang bersifat sebagai investasi jangka Universitas Sumatera Utara panjang apabila subjek pajak yang diberikan penyuluhan masih belum memiliki penghasilan di atas Penghasilan Tidak Kena Pajak PTKP contohnya mahasiswa dan pelajar. 2. Kegiatan Penyuluhan bagi Wajib Pajak Baru Merupakan kegiatan penyuluhan yang dilakukan untuk meningkatkan pemahaman dan kepatuhan untuk memenuhi kewajiban perpajakan bagi para Wajib Pajak Baru. Wajib Pajak Baru adalah Wajib Pajak Orang PribadiBadan yang terdaftar sejak awal tahun sebelumnya yang belum menyampaikan Surat Pemberitahuan SPT pertama kali. 3. Kegiatan Penyuluhan bagi Wajib Pajak Terdaftar Merupakan kegiatan penyuluhan yang dilakukan kepada Wajib Pajak yang telah terdaftar di luar kategori Wajib Pajak Baru. Penyuluhan ini dimaskudkan untuk menjaga kepatuhan Wajib Pajak dalam peraturan perundang-undangan perpajakan untuk terus patuh. Dalam melaksanakan penyuluhan perpajakan yang dilakukan pegawai Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama, Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama melakukan kegiatan penyuluhan dengan 2 dua cara yaitu: 1. Penyuluhan Secara Langsung Penyuluhan Secara Langsung adalah kegiatan penyuluhan perpajakan dengan berinteraksi langsung dengan Wajib Pajak atau Calon Wajib Pajak.Penyuluhan perpajakan secara langsung dilaksanakan apabila berdasarkan Universitas Sumatera Utara analisis rencana penyuluhan, sektor yang harus disuluh termasuk pada skala prioritas pertama atau minimal prioritas kedua pada analisis rencana penyuluhan masing- masing KPP. Kegiatan yang dilakukan dalam melakukan penyuluhan secara langsung yaitu Seminar, Workshop, Bimbingan teknis, dan Kelas pajak. Kelebihan dari kegiatan Penyuluhan Secara Langsung adalah penyampaian materi yang lebih detail dan pemahaman peserta atas materi penyuluhan yang baik karena terlibat langsung dalam bentuk diskusi dan tanya jawab secara langsung Kekurangan dari kegiatan Penyuluhan Secara Langsung adalah jumlah peserta yang mengikuti penyuluhan secara langsung terbatas. 2. Penyuluhan Secara Tidak Langsung Penyuluhan Secara Tidak Langsung adalah kegiatan penyuluhan perpajakan kepada masyarakat dengan tidak melakukan interaksi dengan peserta. Kegiatan yang dilakukan dalam melakukan penyuluhan secara tidak langsung yaitu melakukan siaran talk show radio dan televisi. Kelebihan Penyuluhan Secara Tidak Langsung adalah jumlah masyarakat yang dapat diedukasi melalui penyuluhan secara tidak langsung sangat luas. Kekurangan Penyuluhan Secara Tidak Langsung adalah kegiatan penyuluhan yang relatif singkat sehingga materi penyuluhan yang diberikan cenderung bersifat umum dan tidak dapat dipastikan bahwa seluruh masyarakat yang melihat atau mendengar paham atas materi yang disampaikan melalui radio dan televisi. Universitas Sumatera Utara BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI

A. Mekanisme Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Dan Kegiatan Penyuluhan Perpajakan

Dokumen yang terkait

Praktik Kerja Lapangan Mandiri Tata Cara Penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

0 42 64

Tingkat Kepatuhan Pelaporan Surat Pemberitahuan Masa Pajak Penghasilan Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat

1 77 59

Analisis Data Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan Dalam Melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Polonia

3 68 66

Pelaksanaan Pengawasan Penerimaan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai

1 59 110

Pelaksanaan Pembayaran dan Pelaporan Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

0 64 63

Tata Cara Penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Masa Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

1 37 70

Pelaksanaan Pengawasan Penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah

1 56 66

Analisis Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Atas Penyampaian Surat Pemberitahuan Masa Secara E-Filing Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota.

3 123 80

Analisa Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan (SPT PPh) Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat

0 57 56

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri - Evaluasi Penyuluhan dalam Upaya Meningkatkan Pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

0 0 11