Tata Cara Penyusunan Rencana Penyuluhan

4.Penyusunan Kelompok Tenaga Penyuluh Dalam rangka melaksanakan fungsi penyuluhan baik ditingkat Kanwil DJP maupun KPP, perlu disusun Kelompok Tenaga Penyuluh Perpajakan sebagai bagian dari tim di masing-masing unit vertikal Kanwil DJP atau KPP. Adapun penyusunan kelompok tenaga penyuluh perpajakan yang diatur dalam Surat Edaran Direktur Jendral Pajak Nomor SE - 99PJ2009 adalah : 1. Kanwil DJPKPP menunjuk pejabatpelaksana sebagai tenaga penyuluh dengan pembagian : a. Untuk tingkat Kanwil DJP sebanyak 7 sampai dengan 8 orang b. Untuk tingkat KPP sebanyak 6 sampe dengan 8 orang 2. Tenaga Penyuluh Perpajakan di lingkungan KPP tidak memperhitungkan pegawai KP2KP 3. Daftar nama Tenaga Penyuluh perpajakan disusun dengan format sebagaimana lampiran VI 4. Daftra nama Tenaga Penyuluh perpajakan di lingkungan Kanwil DJP dan KPP agar dikirimkan kepada Direktur P2Humas sebelum tanggal 15 Januari setiap tahunnya dan setiap kali terjadi perubahan daftar nama Tenaga Penyuluh.

5. Tata Cara Penyusunan Rencana Penyuluhan

Rencana penyuluhan disusun oleh unit kerja secara berjenjang mulai dari bawah ke atas bottom-up, dimulai dari Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan KP2KP sampai dengan Kanwil DJP. Universitas Sumatera Utara Dalam menyusun rencana penyuluhan, maka seluruh kegiatan penyuluhan yang direncanakan oleh unit vertikal DJP harus mendukung tercapainya tujuan penyuluhan yaitu : 1. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman perpajakan masyarakat wajib pajak sehingga mampu memenuhi kewajiban perpajakannya; 2. Meningkatkan kesadaran untuk patuh memenuhi kewajiban perpajakan. Dalam menyusun rencana kegiatan penyuluhan unit vertikal mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: 1. Rencana Penyuluhan Untuk Calon Wajib Pajak Dilakukan dengan pemahaman bahwa edukasi yang tepat akan menumbuhkan kepatuhan sukarela dimasa yang akan datang. 2. Rencana Penyuluhan Untuk Wajib Pajak Baru Dilakukan dengan pendekatan sebagai berikut : a. Wajib Pajak harus mendapatkan penyuluhan mulai dari saat terdaftar sebagai wajib pajak. b. Wajib Pajak memperoleh pemahaman bahwa menjadi wajib pajak tidak sulit. c. Wajib Pajak mengetahui jika mengalami kesulitan akan memperoleh bantuanasistensi secara mudah dan gratis. 3. Rencana Penyuluhan Untuk Wajib Pajak Terdaftar Dilakukan dengan pendekatan targetsegmented dengan cara mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara a. Hasil evaluasi kegiatan penyuluhan yang telah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya b. Hasil analisa tingkat kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi c. Hasil analisa kepatuhan per jenis usaha. Secara umum tahapan penyusunan rencana penyuluhan sebagai berikut : 1. Menentukan tematopik penyuluhan, yaitu berdasarkan hasil analisis bahwa pemahaman masyarakat Wajib Pajak tentang tematopik tersebut perlu ditingkatkan. 2. Menetapkan targetsegmen audience yang akan diberikan penyuluhan. 3. Menjabarkan tematopik dan targetsegmen kedalam kegiatan-kegiatan penyuluhan. 4. Memilih media penyuluhan yang sesuai untuk melaksanakan kegiatan dimaksud yang dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: 4.1.Penyuluhan Secara Langsung Penyuluhan Secara Langsung adalah kegiatan penyuluhan perpajakan dengan berinteraksi langsung dengan Wajib Pajak atau Calon Wajib Pajak. Penyuluhan perpajakan secara langsung dilaksanakan apabila berdasarkan analisis rencana penyuluhan, sektor yang harus disuluh termasuk pada skala prioritas pertama atau minimal prioritas kedua pada analisis rencana penyuluhan masing-masing KPP. Kegiatan yang dilakukan dalam melakukan penyuluhan secara langsung yaitu Seminar, Workshop, Bimbingan teknis, dan Kelas pajak. Universitas Sumatera Utara 4.2. Penyuluhan Secara Tidak Langsung Penyuluhan Secara Tidak Langsung adalah kegiatan penyuluhan perpajakan kepada masyarakat dengan tidak melakukan interaksi dengan peserta. Kegiatan yang dilakukan dalam melakukan penyuluhan secara tidak langsung yaitu melakukan radio, televisi dan lain-lain. Tabel IV.1 Realisasi Penyuluhan Perpajakan Tahun 2011 Metode Penyuluhan Target Realisasi Persentase Langsung 489 489 100 Tidak Langsung 3 6 200 Tabel diatas mendeskripsikan tentang “Realisasi Penyuluhan Perpajakan Tahun 2011” dengan menggunakan dua metode, yakni metode langsung dan metode tidak langsung. Tujuan dari metode ini adalah penyuluhan dalam upaya meningkatkan pelaporan surat pemberitahuan SPT Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi. Adapun perbandingan dari dua metode langsung dan tidak langsung jika ditinjau dari segi target dan realisasi mengalami perbedaan yang sangat signifikan. Dengan metode langsung, target yang ditetapkan pada awal penyusunan realisasi dalam penjaringan Wajib Pajak Orang Pribadi tergolong berhasil karena target yang telah ditatapkan pada awal tahun sebesar 489 orang terealisasi pada akhir tahun pajak Universitas Sumatera Utara dengan Wajib Pajak Orang Pribadi yang dikategorikan sebesar 100 dengan kuantitas 489 Wajib Pajak Orang Pribadi yang telah terdaftar. Dengan metode tidak langsung target yang ditetapkan pada awal penyusunan realisasi dalam penjaringan Wajib Pajak Orang Pribadi terpenuhi. Ini dapat dilihat dari target yang ditetapkan pada awal tahun sebesar 3 orang dan terealisasi sebesar 6 orang dengan persentase sebesar 200. Dengan perbandingan dua metode tersebut, dapat disimpulkan bahwa penyuluhan dalam upaya meningkatkan jumlah Wajib Pajak dengan metode langsung sangat efektif.

B. Korelasi Penyuluhan Perpajakan dengan Penyampaian SPT Tahunan PPh

Dokumen yang terkait

Praktik Kerja Lapangan Mandiri Tata Cara Penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

0 42 64

Tingkat Kepatuhan Pelaporan Surat Pemberitahuan Masa Pajak Penghasilan Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat

1 77 59

Analisis Data Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan Dalam Melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Polonia

3 68 66

Pelaksanaan Pengawasan Penerimaan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai

1 59 110

Pelaksanaan Pembayaran dan Pelaporan Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

0 64 63

Tata Cara Penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Masa Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

1 37 70

Pelaksanaan Pengawasan Penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah

1 56 66

Analisis Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Atas Penyampaian Surat Pemberitahuan Masa Secara E-Filing Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota.

3 123 80

Analisa Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan (SPT PPh) Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat

0 57 56

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri - Evaluasi Penyuluhan dalam Upaya Meningkatkan Pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

0 0 11