2. Pemanfatan sebagai Pupuk Kandang
Berdasarkan  hasil  dari  observasi  pengamatan  lapangan  serta wawancara dengan bapak Suroto selaku sekretaris kelompok Bina Usaha I
bahwa untuk pengelolaan limbah ternak belum dilakukan secara maksimal. Limbah  ternak  dimanfaatkan  oleh  kelompok  tersebut    sebagai  pupuk
perkebunan dan pertanian yaitu dengan cara menaburkan langsung limbah ternak  tersebut  ke  perkebunan  yang  mereka  miliki.  Limbah  ternak  tidak
selalu  dikelola  sebagai  pupuk  organik.  Adapun  alasannya  adalah  tidak ingin  repot  dalam  hal  mengelola  limbah  ternak.  Sehingga  limbah  ternak
secara  langsung  diangkut  dengan  menggunakan  lori  ke  perkebunan  atau pertanian  untuk  melakukan  pemupukan,  dan  ada  juga  sebagian  limbah
ternak  ditampung  pada  penampungan  limbah  ternak  dan  yang  nantinya juga akan dimanfaatkan  untuk pupuk perkebunan atau pertanian. Padahal
jika para peternak bersama-sama mengelola limbah ternak untuk dijadikan sebagai  pupuk  organik  tentu  hal  ini  akan  menghasilkan  peningkatan
pendapatan para peternak khususnya anggota kelompok Bina Usaha I dan dapat menjadikan kesempatan kerja bagi masyarakat lokal untuk ikut serta
dalam mengelola limbah ternak tersebut.
C. Pandangan Ekonomi Islam Terhadap Pengelolaan Usaha Pembibitan
Sapi  Bibit  Dan  Pengelolaan  Limbah  Ternak  Pada  Kelompok  Bina Usaha I
Bekerja dalam Islam adalah bentuk dari pada kepatuhan beragama sekaligus  juga  merupakan  praktik  ibadah.  Maka  umat  Islam  dikenakan
kewajiban untuk bekerja seperti ibadah-ibadah lainnya. Allah berfirman di dalam Al-Quran Q.S. Al-
Jum’ah 62:10:
هَللا اوركْذاو هَللا لْضف ْنم اوغتْباو ضْرأْلا يف اورشتْناف ةالَّلا تيضق اذإف نوحلْفت ْمكَلعل اًريثك
Artinya: “Apabila  telah  ditunaikan  shalat,  maka  bertebaranlah  kamu  di  muka
bumi;  dan  carilah  karunia  Allah  dan  ingatlah  Allah  banyak-banyak supaya kamu beruntung”
Ayat  ini  merupakan  pesan  penting  kepada  umat  Islam  untuk bekerja di dalam kehidupan ini. Dan dalam ayat lain Allah juga berfirman
tentang bekerja:
ٰىعس ام اَلإ نٰسنإْلل سْيَل نأو
Artinya: “Dan  bahwasanya  seorang  manusia  tiada  memperoleh  selain  apa  yang
telah diusahakannya” Q.S. 53, An-Najm:39. Dalam praktiknya umat Islam dianjurkan untuk  menghasilkan dan
berperan  dalam  berbagai  bentuk  aktivitas  ekonomi,  seperti  bertani, berkebun, menangkap ikan, perkilangan, perdagangan dan lain sebagainya.
Islam memberkati pekerjaan dunia ini dan menjadikannya sebagai ibadah. Oleh karenanya bekerja bagi seorang muslim adalah suatu upaya sungguh-
sungguh  dengan  mengeluarkan  semua  aset,  fikir,  dan  zikirnya  sebagai bentuk aktual atau menampakkan dirinya sebagai hamba Allah yang harus
menundukkan  dunia  dan  menempatkan  dirinya  sebagai  bagian  dari masyarakat yang terbaik.
Selain  Al-Quran,  banyak  pula  Hadis  Rasulullah  yang  menyuruh umatnya  untuk  bekerja.  Hadits  Riwayat  Bukhari  No.  4932  menyatakan
bahwa:  Telah  menceritakan  kepada  kami  Adam  bin  Abu  Iyas  Telah menceritakan  kepada  kami  Syubah  dari  Adi  bin  Tsabit  ia  berkata;  Aku
mendengar  Abdullah  bin  Yazid  Al  Anshari  dari  Abu  Masud  Al  Anshari maka aku berkata; Dari Nabi shallallahu alaihi wasallam, beliau bersabda
yang  artinya:  Jika  seorang  muslim  memberi  nafkah  pada  keluarganya dengan niat mengharap pahala, maka baginya hal itu adalah sedekah.
Hadits  lainnya,  dapat  dilihat  pada  Hadits  Riwayat  Bukhari  No. 4937,  telah  menceritakan  kepada  kami  Said  bin  Ufair  ia  berkata;  Telah
menceritakan kepadaku Al Laits ia berkata; Telah menceritakan kepadaku Abdurrahman  bin  Khalid  bin  Musafir  dari  Ibnu  Syihab  dari  Ibnul
Musayyab  dari  Abu  Hurairah  bahwa  Rasulullah  shallallahu  alaihi wasallam  bersabda  yang  artinya:  Sebaik-baik  sedekah  adalah  setelah
kecukupan terpenuhi. Dan mulailah dari orang yang menjadi tanggungan mu.
Dari ayat-ayat Al-Quran dan Hadis yang telah dikemukakan di atas terlihat bahwa bekerja adalah konsep yang cukup penting di dalam Islam.
Bekerja  tidak  hanya  untuk  mencari  rezeki  dan  penghidupan,  tetapi  juga sebagai  bentuk  penyembahan,  kepatuhan  dan  rasa  syukur  kepada  Allah
yang telah menciptakan manusia.