Pengujian CBR Unsoaked Untuk Jenis Sampel Batu Kuning + Pasir
commit to user
Gambar 4.10 Hasil pengujian pemadatan pada variasi material batu kuning menunjukkan kecenderungan penurunan nilai CBR unsoaked seiring dengan
naiknya nilai berat isi kering. Variasi A3 mempunyai
g
d maks
=
1,506 grcm
3
menghasilkan nilai CBR unsoaked 37,76, Variasi A2 mempunyai
g
d maks
=
1,753 grcm
3
menghasilkan nilai CBR unsoaked 29,33, Variasi A3 mempunyai
g
d maks
=
1,829 grcm
3
menghasilkan nilai CBR unsoaked 26,03, Variasi A2 mempunyai
g
d maks
=
1,871 grcm
3
menghasilkan nilai CBR unsoaked 16,50. Variasi B1 adalah campuran material batu kuning dengan gradasi kasar. Pada
umumnya batu kuning dengan gradasi kasar mempunyai daya dukung yang cukup baik bila dipadatkan pada berat isi kering maksiumum, sehingga variasi pada A3
memberikan nilai CBR unsoaked yang paling tinggi.
4.2.2.2. Pengujian CBR Unsoaked Untuk Jenis Sampel Batu Kuning + Pasir
Berikut hasil perhitungan jenis sampel dan pengujian CBR unsoaked untuk jenis sampel batu kuning + pasir.
Tabel 4.20 Hasil perhitungan sampel dan pengujian CBR unsoaked untuk jenis sampel batu kuning + pasir
Nomor Sampel
Variasi penelitian Penambahan
Air ml
CBR Unsoaked CBR 0.1”
CBR 0.2” 1
2 3
4 5
B1 1
batu kuning
: 1
pasir
78.48 83.59
B2 3
batu kuning
: 1
pasir
49.74 53.53
B3 1
batu kuning
: 3
pasir
63.56 98.99
B4 1
34”
: 1
38”
: 1
4
: 1
pasir
16.58 59.76
Dari Tabel 4.20 kolom 1, kolom 4 dan kolom 5 dapat diplotkan ke dalam Gambar 4.11 sebagai hubungan antara sampel dan CBR unsoaked.
commit to user
Gambar 4.11 Nilai CBR unsoaked sampel batu kunimg + pasir
Gambar 4.11 memperlihatkan nilai CBR unsoaked dari tiap sampel untuk material lokal batu kuning, nilai CBR yang dipakai adalah nilai CBR tertinggi pada
penetrasi 0.2”. Benda uji pada sampel B1 memiliki nilai CBR unsoaked 83,59, pada sampel B2 memiliki nilai CBR unsoaked 53,53, pada B3 memiliki nilai
CBR unsoaked 98,99 sedangkan pada B4 memiliki nilai CBR unsoaked 59,76. Sampel B3 memiliki nilai CBR unsoaked tertinggi sedangkan pada sampel B2
memiliki nilai CBR unsoaked terendah.
Gambar 4.11 memperlihatkan kecenderungan nilai CBR unsoaked naik dengan adanya penambahan pasir. Dapat dilihat nilai CBR unsoaked dari nilai terendah
sampai yang tertinggi yaitu B2, B4, B1 kemudian B3. Variasi B2 penggunaan pasir dengan prosentase 25 didapatkan nilai CBR unsoaked 53,53, Variasi B4
penggunaan pasir dengan prosentase 25 didapatkan nilai CBR unsoaked 59,76, Variasi B1 penggunaan pasir dengan prosentase 50 didapatkan nilai
CBR unsoaked 83,59, Variasi B3 penggunaan pasir dengan prosentase 25 didapatkan nilai CBR unsoaked 98,99.
commit to user
Pembuatan benda uji ini menggunakan material lokal batu kuning + pasir yang terdiri dari 4 sampel. Dimana pada sampel B3 memiliki nilai CBR unsoaked
tertinggi dibandingkan dengan sampel yang lain. Berikut Tabel 4.21 data pengujian batu kuning + pasir pada sampel B3.
Tabel 4.21 Data pengujian material batu kuning + pasir pada sampel B3 Nomor
Sampel Variasi Penelitian
Atterberg Limit LL
PL IP
B3
1
batu kuning
: 3
pasir
21,22 17,38
3,84
g
d maks
w
opt
CBR Unsoaked
grcm
3
2,063 0,548
88,89
Tabel 4.22 Hasil pengujian standard Proctor dan CBR unsoaked sampel material batu kuning + pasir
Nomor Sampel
CBR Unsoaked w
opt
g
d maks
grcm
3
1 2
3 4
B1 83.59
7.760 1.970
B2 53.53
9.526 1.937
B3 98.99
7.821 2.063
B4 59.76
7.471 1.990
Dari tabel 4.22 kolom 2, 3, 4 kemudian diplotkan dalam Gambar 4.12 sebagai hubungan antara nilai CBR unsoaked dengan nilai berat isi kering.
commit to user
Gambar 4.12 Hubungan berat isi kering dan CBR unsoaked sampel material batu kuning + pasir
Gambar 4.12 Hasil pengujian pemadatan pada variasi material batu kuning menunjukkan kecenderungan penurunan nilai CBR unsoaked seiring dengan
penurunan nilai berat isi kering. Namun terjadi penyimpangan pada variasi B1 yaitu menurunya nilai kepadatan kering terjadi peningkatan nilai CBR unsoaked.
Variasi B1 adalah campuran material batu kuning dengan penambahan pasir sebanyak 50. Pada umumnya pasir mempunyai daya dukung yang cukup baik
bila dipadatkan pada berat isi kering maksiumum, sehingga variasi pada B1 memberikan nilai CBR unsoaked yang lebih tinggi dibandingkan pada B4.
commit to user
4.2.2.3. Pengujian CBR Unsoaked Untuk Jenis Sampel Batu Kuning + Kerikil