commit to user
4. Menimbang sampel material. Memindahkan plat dasar secara perlahan – lahan dan memotong material pada bagian bawah mould untuk meratakan
permukaannya jika perlu. Kemudian menimbang sampel material dan mould.
3.2.5. Pengujian Penetrasi CBR California Bearing Ratio
Pengujian CBR yang dilakukan yaitu CBR Unsoaked tidak terendam menggunakan ASTM D – 1883. Uji CBR melakukan dorongan plunger ke dalam
tanah pada kondisi penetrasi tetap dan mengukur gaya yang dibutuhkan untuk mempertahankan laju penetrasi. Pengujian CBR dilakukan dengan membuat
contoh material yang mendekati kondisi di lapangan. Jika kepadatan dan kadar air di lapangan diketahui, contoh tanah dapat dipersiapkan untuk memenuhi kondisi
tersebut.
3.2.5.1. Alat dan Bahan
1. Portal beban mesin uji tekan , memberikan gaya tekan yang dapat dikendalikan sesuai standar penetrasi dilakukan menggunakan tangan.
2. Proving ring lingkaran kalibrasi beban . Proving ring digunakan untuk mengukur beban. Terdiri dari lingkaran elastik yang diketahui diameternya
dengan alat pengukur yang diletakkan di tengah lingkaran. 3. Plunger logam silinder. Dengan panjang 250 mm, luas penampang 1935
mm
2
3 in
2
dan diameter 49.64 mm. 4. Dial gauge. Dengan kisaran 25 mm, pembacaan tiap 0.01 mm, untuk
mengukur penetrasi plunger ke dalam contoh tanah. 5. Beban permukaan semi-lingkaran 2 buah. Diameter luar 145 – 150 mm,
diameter dalam 52 – 54 mm dan berat 2 kg. 6. Pengatur waktu stopwatch .
commit to user
3.2.5.1. Cara Kerja
1. Mendudukkan mould, plat dasar dan sampel material pada tengah dudukan plat mesin uji, dengan dudukan plat berada di paling bawah. Memasang
beban permukaan. Memastikan proving ring terpasang baik pada portal beban dan plunger terpasang pada baik pada proving ring.
Menggerakkan tuas mesin uji sehingga dudukan plat bergerak ke atas, sampai ujung plunger hampir menyentuh bagian atas contoh tanah.
Memasang penetration dial gauge pada plunger dan menghubungkannya dengan tutup mould. Memastikan penetration dial gauge sudah terpasang
dengan baik dan memiliki gerak bebas sekitar 10 mm. 2. Memasang plunger. Plunger harus diletakkan diatas sampel material
dibawah dudukan beban. Menggerakkan tuas mesin uji sehingga dudukan plat bergerak ke atas perlahan – lahan hingga proving ring menunjukkan
pembacaan. Mengatur dial gauge pada posisi nol. Mengatur penetration dial gauge pada posisi nol, seperti terlihat pada Gambar 3.5
3. Menjalankan uji. Menggerakkan tuas mesin uji secara perlahan – lahan dengan kecepatan penetrasi tetap, catat bacaan dial gauge pada proving
ring setiap interval penetrasi 50 x 0.01 mm dalam interval waktu 30 detik, hingga bacaan penetrasi 500 x 0.01 mm dan waktu 5 menit. Selanjutnya
catat bacaan dial gauge pada proving ring setiap interval penetrasi 100 x 0.01 mm dalam interval waktu 60 detik, hingga bacaan penetrasi 700 x
0.01 mm dan waktu 7 menit. Kemudian catat bacaan dial gauge pada proving ring penetrasi 900 x 0.01 mm tepat 9 menit. Mencatat bacaan
terakhir saat bacaan dial gauge pada proving ring penetrasi 1000 x 0.01 mm tepat 10 menit.
4. Memindahkan sampel material dari mesin uji. Menurunkan dudukan plat dengan memutar tuas mesin uji ke arah berlawanan. Menurunkan beban
permukaan, kemudian menurunkan mould dari dudukan plat.
commit to user
5. Mengeluarkan sampel material dari mould. Menggunakan dongkrak dan extruder contoh material dikeluarkan dari mouldnya.
Gambar 3.5 Proses penetrasi CBR
3.2.6. Perhitungan Nilai k