commit to user
4.4. Hasil Korelasi Antara Nilai CBR Unsoaked Maksimum Variasi
Campuran dengan Prosentase Batu Kuning
Tabel 4.36 Nilai CBR unsoaked maksimum variasi campuran dan prosentase batu kuning
Nomor Sampel
Batu Kuning CBR Unsoaked
1 2
3 A3
100 37.76
B3 25
98.99 C4
75 41.06
D1 33.33
60.86
Tabel 4.36 kolom 2 dan 3 dapat diplotkan ke dalam Gambar 4.23 sebagai hasil korelasi antara nilai CBR unsoaked maksimum variasi campuran dengan
prosentase batu kuning.
Gambar 4.23 Hasil korelasi antara nilai CBR unsoaked maksimum variasi campuran dengan prosentase batu kuning
Gambar 4.23 memperlihatkan kecenderungan nilai CBR unsoaked naik bila material batu kuning dialakukan penambahan kerikil . Akan tetapi nilai CBR
unsoaked akan semakin tinggi bila material batu kuning dilakukan dengan penambahan pasir.
commit to user
4.5. Perbandingan Hasil Korelasi Antara Nilai CBR Unsoaked dan CBR
Soaked Maksimum Variasi Campuran dengan Prosentase Batu Kuning
Tabel 4.37 Nilai CBR unsoaked dan CBR soaked maksimum variasi campuran dan prosentase batu kuning
No Nomor
Sampel Batu Kuning
CBR Unsoaked Nomor
Sampel Batu Kuning
CBR Soaked 1
2 3
4
5 6
7
1 2
3 4
A3 100
37.76 A2
B2 C1
D2 100
75 50
33.33 46.19
41.06 45.09
46.93 B3
25 98.99
C4 75
41.06 D1
33.33 60.86
Tabel 4.37 kolom 2, 3, 4, 5, 6 dan 7 dapat diplotkan ke dalam Gambar 4.24 sebagai perbandingan hasil korelasi antara nilai CBR unsoaked dan CBR
soaked maksimum variasi campuran dengan prosentase batu kuning.
Gambar 4.24 Perbandingan hasil korelasi antara nilai CBR unsoaked dan CBR soaked maksimum variasi campuran dengan prosentase batu kuning
commit to user
Gambar 4.24 apabila material batu kuning dilakukan penambahan pasir pada kondisi tidak terendam unsoaked memperlihatkan kecenderungan nilai CBR
naik, tetapi pada kondisi terendam soaked nilai CBR menjadi turun. Apabila material batu kuning dilakukan penambahan kerikil pada kondisi unsoaked nilai
CBR naik sedangakan pada kondisi soaked nilai CBR cenderung sama dengan material batu kuning tanpa dilakukan penambahan material.
commit to user
77
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1. Batu kuning mempunyai karakteristik nilai Bulk Spesific Gravity 2,521, Bulk Spesific Gravity SSD 2,589, absortsion 2,67, abrasi 44, indeks plastisitas
3,84. Pasir mempunyai karakteristik Bulk Spesific Gravity 2,425, Bulk Spesific Gravity SSD 2,5, absorbtion 3. Kerikil mempunyai karakteristik
Bulk Spesific Gravity 2,65, Bulk Spesific Gravity SSD 2,69, absortsion 1,8. Dari masing-masing material memenuhi syarat sebagai agregat subbase
course.
2. Hasil dari perancangan variasi penelitian diambil nilai kepadatan kering maksimum dari pengujian pemadatan standard Proctor untuk pengujian
selanjutnya yaitu pengujian CBR unsoaked. Batu kuning A1=1,829 grcm
3
, A2= 1,753 grcm
3
, A3=1,506 grcm
3
, A4=1,871 grcm
3
. Batu kuning + pasir B1=1,970 grcm
3
, B2=1,937 grcm
3
, B3=2,063 grcm
3
, B4=1,990 grcm
3
. Batu kuning + kerikil C1=1,826 grcm
3
, C2=1,799 grcm
3
, C3=1,625 grcm
3
, C4=1,621 grcm
3
. Batu kuning + kerikil dan pasir D1=1,937 grcm
3,
D2=1,959 grcm
3
, D3=2,032 grcm
3
, D4=1,969 grcm
3
.
3. Nilai CBR unsoaked tertinggi variasi material batu kuning pada variasi A3 sebesar 37,76 menghasilkan nilai k
v
108031,56 kNm
3
. Nilai CBR unsoaked tertinggi variasi material batu kuning + pasir pada variasi B3 sebesar 98,99
menghasilkan nilai k
v
230155,12 kNm
3
. Nilai CBR unsoaked tertinggi variasi material batu kuning + kerikil pada variasi C4 sebesar 41,06 menghasilkan
nilai k
v
116389,24 kNm
3
. Nilai CBR unsoaked tertinggi variasi material batu kuning + kerikil dan pasir pada variasi D1 sebesar 60,86 menghasilkan nilai
k
v
157298,35 kNm
3
.