Rasio Permodalan Capital Rasio Kualitas Aktiva Produktif KAP Rasio Rentabilitas Earning

4. Rasio Keuangan Bank

Berikut ini adalah rasio-rasio keuangan bank sesuai Peraturan Bank Indonesia No.91PBI2007 yang digunakan untuk mengukur kinerja perbankan syariah.

a. Rasio Permodalan Capital

Rasio permodalan ini berfungsi untuk mengukur kemampuan bank dalam menyerap kerugian-kerugian yang tidak dapat dihindari lagi serta dapat pula digunakan untuk mengukur besar-kecilnya kekayaan bank tersebut atau kekayaan yang dimiliki oleh para pemegang sahamnya. permodalan yang ada didasarkan kepada kewajiban penyediaan modal minimum bank. Penilaian tersebut berdasarkan CAR Capital Adequeency Ratio yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Rasio tersebut dihitung dengan cara membandingkan modal modal Bank terhadap AktivaTertimbang Menurut Resiko ATMR dan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia CAR minimum 8. Rasio tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut: Modal Bank CAR = Total ATMR

b. Rasio Kualitas Aktiva Produktif KAP

Rasio ini digunakan untuk mengetahui kualitas aktiva produktif, yaitu penanaman dana bank dalam rupiah atau valuta asing dalam bentuk kredit, surat berharga, penempatan pada bank lain dan penyertaan. Penilaian tersebut dilakukan untuk melihat apakah aktiva produktif digunakan untuk menghasikan laba secara maksimal. Selain itu penilaian kualitas aset Universitas Sumatera Utara dimaksudkan untuk menilai kondisi aset bank, termasuk antisipasi atas risiko gagal bayar dari pembiayaan credit risk yang akan muncul. Rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah NPL yang merupakan aktiva produktif dengan kualitas aktiva kurang lancar, diragukan, dan macet. Sesuai dengan ketentuan BI standar terbaik NPL adalah 5. Besarnya NPL dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Total Kredit bermasalah NPL = Total kredit yang diberikan

c. Rasio Rentabilitas Earning

Analisis rasio rentabilitas bank adalah alat untuk menganalisis atau mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan. Rasio rentabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return on Asset ROA, Return on Equity ROE dan BOPO. 1 Return on Assets ROA Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan laba secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset. Maka sesuai dengan ketentuan BI nilai minimum ROA adalah 1,5. Rumus yang digunakan unuk menghitung ROA adalah: Laba Bersih ROA = Total Aktiva Universitas Sumatera Utara 2 Return on Equity ROE ROE adalah perbandingan antara laba bersih bank dengan modal sendiri. Rasio dapat dirumuskan sebagai berikut: Laba Bersih ROE = Modal Sendiri Rasio ROE merupakan indikator penting bagi para pemegang saham dan calon investor untuk mengukur kemampuan bank dalam memperoleh laba bersih yang dikaitkan dengan pembayaran deviden. Kenaikan dalam rasio ini berarti terjadi kenaikan laba bersih dari bank yang bersangkutan. Maka sesuai dengan ketentuan BI standar minimum ROE adalah 12. 3 Rasio Efisiensi Rasio Biaya Operasional Rasio biaya operasional adalah perbandingan antara biaya operasional dan pendapatan operasional. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya. Standar minimum BOPO menurut BI adalah 92. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Biaya Operasional BOPO = Pendapatan Opersional

d. Rasio Likuiditas Liquidity