Analisis Pesaing Proyeksi Penjualan

6. Strategi Pemasaran

Memasarkan bola ubi saus coklat maknyus juga membutuhkan strategi pemasaran agar meningkatkan penjualan. Strategi pemasaran yang dilakukakan adalah dengan mendistribusikan bola ubi saus coklat melalui saluran-saluran pemasaran. Dalam hal ini, penulis meminta bantuan kepada pengecer. Hal ini akan digambarkan melalui bagan saluran pemasaran bola ubi saus coklat maknyus, yaitu : Gambar 2.3 : Saluran Pemasaran Pengecer bola ubi saus coklat adalah warung. Dimana bola ubi tersebut dititip di warung yang ramai pengunjungnya. Ketika produk terjual, maka akan memberikan pendapatan kepada pemilik warung.

7. Analisis Pesaing

Tingkat persaingan bola ubi saus coklat di lingkungan sekitar untuk produk yang sejenis masih tergolong rendah. Hal ini dikarenakan masih jarangnya usaha bola ubi saus coklat di lingkungan masyarakat. Namun banyak makanan yang terbuat dari olahan ubi yang menjadi saingan bola ubi saus coklat. Seperti kripik ubi, ondol- ondol, empleng-empleng dan jenis olahan ubi lainnya. Produsen Pengecer Konsumen Universitas Sumatera Utara Namun persaingan ini diserahkan kepada konsumen untuk memilih makanan yang disukainya. Untuk itu, penulis lebih dituntut bagaimana bisnis ini dapat memasuki pasar dan mampu bersaing dengan pesaing yang sudah ada dan yang akan datang. Adapun keunggulan dan kelemahan bola ubi saus coklat dibandingkan dengan pesaing yang sudah ada adealah sebagai berikut: Produk Keunggulan Kelemahan Bola ubi saus coklat Memiliki cita rasa yang berbeda dari makanan olahan ubi lainnya. Bola ubi saus coklat ini masih sulit untuk ditemukan karena masih jarangnya bisnis bola ubi saus coklat ini Pesaing yang sudah ada seperti: kripik ubi, getuk, empleng- empleng Mudah ditemukan karena bisnis ini sudah banyak dilakukan Cita rasa yang disuguhkan oleh produsen yang berbeda terhadap makanan tersebut, umumnya sama Tabel 2.1 : Kelemahan dan Keunggulan Produk

8. Proyeksi Penjualan

Perencanaan kapasitas produksi dilakukan untuk semua peralatan serta faktor produksi lainnya sesuai dengan rencana jumlah produk Universitas Sumatera Utara akhir yang akan dihasilkan. Dengan sendirinya kapasitas produksi sampai dengan tingkatan yang rinci, semuanya akan mengacu pada hasil dari perhitungan peluang pasar atas produk yang bersangkutan. Kapasitas produksi biasanya dinyatakan dalam unit per periode waktu tertentu tahun, bulan, minggu, hari atau jam. Untuk perencanaan strategis, proyeksi kapasitas penjualan dilakukan dalam jangka 5 tahun ke depan sesuai dengan rencana produksi. Tahun Perkiraan penjualan Rupiah 2013 189.408.000 2014 198.878.000 2015 208.822.000 2016 219.263.000 2017 230.226.000 Tabel 2.2 : Proyeksi Penjualan Penjualan diperkirakan akan naik 5 per tahun

E. Aspek Produksi 1. Bahan baku dan Bahan Penolong