Jenis Data Alat Pengumpul Data Analisis Data

32 concreto 42 , untuk mengetahui sejauh mana peraturan perundang-undangan yang dapat diterapkan. Penelitian yuridis normatif dapat dibedakan dalam : 43 a. Penelitian inventarisasi hukum positif. b. Penelitian terhadap asas-asas hukum. c. Penelitian terhadap taraf sinkronisasi vertikal dan horizontal. d. Penelitian yang berupa penemuan hukum in concreto

2. Jenis Data

Bahan kepustakaan merupakan tumpuan utama dalam penelitian ini, jenis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data sekunder, yang mencakup bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tertier. 44 a. Bahan-bahan hukum primer yang diperlukan adalah meliputi : 1. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. 2. Kitab Undang-Undang Hukum Dagang. 3. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. b. Bahan hukum sekunder yang terdiri dari : 1. Hasil-hasil penelitian yang berkaitan dengan masalah Perseroan Terbatas. 2. Disertasi yang ada hubungannya dengan masalah Perseroan Terbatas. 3. Kepustakaan yang ada hubungannya dengan Perseroan Terbatas, termasuk didalamnya akta pembubaran Perseroan Terbatas yang dibuat oleh Notaris. 42 Ronny Hanitijo Soemitro, Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimetri, Jakarta : Ghalia Indonesia, 1990, halaman 12. 43 Ibid 44 Op.Cit, halaman 11-12. Universitas Sumatera Utara 33 4. Makalah-makalah seminar dari para sarjana yang ada hubungannya dengan Perseroan Terbatas. c. Bahan hukum tertier terdiri dari : 1. Kamus hukum. 2. Bibliografi 3. Berbagai majalah.

3. Alat Pengumpul Data

Alat Pengumpul Data dilakukan melalui : a. Studi Kepustakaan Library Research Sehubungan dengan permasalahan dalam penelitian ini, maka pengumpulan data dilakukan dengan melalui studi kepustakaan, dikumpulkan melalui studi literatur, dokumen dan dengan mempelajari ketentuan peraturan perundang-undangan, buku-buku hukum, artikel, literatur dan dokumen yang berhubungan dengan topik penelitian ini.

4. Analisis Data

Dalam suatu penelitian sangat diperlukan suatu analisis data yang berguna untuk memberikan jawaban terhadap permasalahan yang diteliti. Analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. 45 45 Lexy Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2002, halaman 103. Universitas Sumatera Utara 34 Analisis data terhadap data primer dan data sekunder dilakukan setelah diadakannya terlebih dahulu pengumpulan, mentabulasi, mensistematisasi dan menganalisis data sehingga diketahui validitasnya. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif 46 yang lebih menekankan analisisnya pada proses penyimpulan serta pada analisisnya terhadap dinamika hubungan antara fenomena yang diamati dengan menggunakan logika ilmiah. 46 Bambang Sunggono, Metodelogi Penelitian Hukum, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997, halaman 10. Universitas Sumatera Utara 35

BAB II PROSEDUR PEMBUBARAN PERSEROAN TERBATAS

A. Pengertian Perseroan Terbatas

Menurut Sri Redjeki Hartono, Perseroan Terbatas adalah sebuah persekutuan untuk menjalankan perusahaan tertentu dengan menggunakan suatu modal dasar yang dibagi dalam sejumlah sahamatau sero tertentu, masing-masing berisikan jumlah uang tertentu pula ialah jumlah nominal, sebagai ditetapkan dalam akta notaris pendirian Perseroan Terbatas, akta mana wajib dimintakan pengesahannya oleh Menteri Kehakiman, sedangkan untuk jadi sekutu diwajibkan menempatkan penuh dan menyetor jumlah nominal dari sehelai saham atau lebih. 47 Istilah “Perseroan Terbatas” PT terdiri dari dua kata, yakni “perseroan” dan “terbatas”. “Perseroan” merujuk pada modal PT yangterdiri atas “sero-sero” atau “saham-saham”. Adapun kata “terbatas”merujuk pada tanggung jawab pemegang saham yang hanya terbataspada nilai nominal semua saham yang dimilikinya. Dasar pemikiran bahwa modal PT itu terdiri dari “sero-sero” atau“saham-saham” dapat dilihat dalam ketentuan Pasal 1 angka 1Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 yakni : “Perseroan Terbatas yang selanjutnya disebut Perseroan adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham, dan 47 Sri Redjeki Hartono, Bentuk Bentuk Kerjasama Dalam Dunia Niaga, Semarang, Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945,1985, halaman 47. .. 35 Universitas Sumatera Utara 36 memenuhipersyaratan yang ditetapkan dalam Undang-undang ini sertaperaturan pelaksanaannya”Penunjukan “terbatasnya tanggungjawab” pemegang saham tersebut dapat dilihat dari Pasal 3 Undang-undang PT yang berbunyi :“Pemegang saham perseroan tidak bertanggungjawab secara pribadi atas perikatan yang dibuat atas nama perseroan dan tidak bertanggungjawab atas kerugian perseroan melebihi nilai saham yang telah dimilikinya”, di dalam hukum Inggris PT dikenal dengan istilah Limited Company. Company artinya bahwa lembaga usaha yangdiselenggarakan itu tidak seorang diri, tetapi terdiri atas beberapa orang yang tergabung dalam suatu badan. Limited menunjukkanterbatasnya tanggungjawab pemegang saham, dalam arti bertanggungjawab tidak lebih dari dan semata-mata dengan harta kekayaan yang terhimpun dalam badan tersebut. Dengan kata lain, hukum Inggris lebih menampilkan segi tanggungjawabnya 48 Makna “terbatas” itu sekaligus mengandung arti keterbatasan baik dari sudut PT maupun dari sudut si penanam modal. 49 Artinya dengan ertanggungjawaban terbatas bila terjadi hutang atau kerugian-kerugian maka hutang itu akan semata-mata dibayar secukupnya dari harta kekayaan yang tersedia dalam PT dan sebaliknya pemegang saham secara pasti tidak akan memikul kerugian hutang itu lebih dari bagian harta kekayaannya yang tertanam dalam PT. Dengan pertanggungjawaban “terbatas” itu, terlebih dahulu sudah dapat diramalkan berapa besar maksimal risiko 48 Rudhi Prasetya, Kedudukan Mandiri Perseroan Terbatas, , Bandung:PT. Citra Aditya Bakti 1996, halaman. 43. 49 Prasetya, Rudhi, Kedudukan Mandiri dan Pertanggungjawaban Terbatas dari Surabaya: Perseroan Terbatas, Airlangga University Press, 1983. halaman 13 Universitas Sumatera Utara 37 kerugian yang mungkin diderita.Selanjutnya dalam penjelasan Pasal 3 ayat 2 Undang-undang Perseroan Terbatas nomor 40 tahun 2007 UUPT alenia kedua antara lain mengatakan, tanggung jawab “terbatas” pemegang saham sebesar setoran atas seluruh saham yang dimilikinya, kemungkinan hapus, apabila terjadi hal-hal tertentu yang terdiri dari : a. Persyaratan perseroan sebagai badan hukum belum atau tidak terpenuhi.Pada saat ini proses dan prosedur memperoleh status pengesahan perseroan sebagai badan hukum sangat dipermudah, namun demikian apabila gagal memenuhi syarat dan prosedur secara hati-hati, bisa terlambat perseroan mendapat status pengesahan sebagai badan hukum, yang berakibat semua pendiri dan pemegang saham bertanggung jawab secara pribadi personal liability terhadap segala tindakan perseroan. b. Pemegang saham yang bersangkutan baik langsung maupun tidak langsung dengan itikad buruk memanfaatkan perseroan untuk kepentingan pribadi. Pemegang saham yang bersangkutan dominan atau berkuasa mengatur atau mengontrol perseroan untuk tujuan yang tidak wajar. Perseroan hanya merupakan “alat” atau “wakil” perseroan lain atau holding atau individu pemegang saham. c. Pemegang saham yang bersangkutan terlibat dalam perbuatan melawan hukum yang dilakukan perseroan. Pemegang saham terlibat atau bersekongkol dengan perseroan melakukan perbuatan melawan hukum yang menimbulkan kerugian kepada pihak lain. Universitas Sumatera Utara 38 d. Pemegang saham yang bersangkutan baik langsung maupun tidak langsung secara melawan hukum menggunakan kekayaan perseroan yang mengakibatkan kekayaan perseroan menjadi tidak cukup untuk melunasi utang perseroan. Perseroan Terbatas merupakan badan hukum legal entity, yaitu badan hukum “mandiri” persona standi in judicio yang memiliki sifat dan ciri kualitas yang berbeda dari bentuk usaha yang lain, yang dikenal sebagai “karakteristik suatu PT” yaitu sebagai berikut : 50 1. Sebagai asosiasi modal; 2. Kekayaan dan utang PT adalah terpisah dari kekayaan dan utang Pemegang Saham; 3. Pemegang saham : a. bertanggung jawab hanya pada apa yang disetorkan, atau tanggung jawab terbatas limited liability; b. tidak betanggung jawab atas kerugian perseroan terbatas PT melebihi nilai saham yan telah diambilnya; c. tidak bertanggung jawab secara pribadi atas perikatan yang dibuat atas nama perseroan; 4. Adanya pemisahan fungsi antara Pemegang Saham dan Pengurus atau Direksi; 5. Memiliki Komisaris yang berfungsi sebagai pengawas; 6. Kekuasaan tertinggi berada pada Rapat Umum Pemegang Saham atau RUPS. 50 IG Rai Widjaya Hukum Perusahan, Cetakan ke 2, Bekasi: Kesaint Blanc, 2000, halaman 142. Universitas Sumatera Utara 39 Steven H. Gifis sebagaimana yang dikutip oleh Munir Fuady dalam bukunya, memberikan arti perseroan terbatas sebagai suatu asosiasi pemegang saham atau bahkan seorang pemegang saham, jika dimungkinkan untuk itu oleh hukum di negara tertentu, yang diciptakan oleh hukum dan diberlakukan sebagai manusia semu artificial person oleh pengadilan, yang merupakan badan hukum, karenanya sama sekali terpisah dengan orang - orang yang mendirikannya, dengan mempunyai kapasitas untuk bereksistensi yang terus-menerus. Sebagai suatu badan hukum, perseroan terbatas berwenang untuk menerima, memegang dan mengalihkan harta kekayaan, menggugat atau digugat dan melaksanakan kewenangan-kewenangan lainnya yang diberikan oleh hukum yang berlaku 51 Definisi-definisi lain yang diberikan kepada suatu perseroan terbatas, adalah sebagai berikut: 1. Suatu manusia semu artificial person atau badan hukum legal entity yang diciptakan oleh hukum, yang dapat saja sesuai hukum setempat hanya terdiri dari 1 satu orang anggota saja beserta para ahli warisnya, tetapi yang lebih lazim terdiri dari sekelompok individu sebagai anggota, yang oleh hukum badan hukum tersebut dipandang terpisah dari para anggotanya di mana keberadaannya tetap eksis terlepas dari saling bergantinya para anggota, badan hukum mana dapat berdiri untuk waktu yang tidak terbatas sesuai hukum setempat, atau berdiri 51 Munir Fuady, Perseroan Terbatas Pardigma Baru, Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, 2003, halaman. 2 Universitas Sumatera Utara 40 untuk jangka waktu tertentu, dan dapat melakukan kegiatan sendiri untuk kepentingan bersama dari anggota, kegiatan mana berada dalam ruang lingkup yang ditentukan oleh hukum yang berlaku. 2. Suatu manusia semu yang diciptakan oleh hukum yang terdiri dari, baik 1 satu orang anggota jika hukum memungkinkan untuk itu, yakni yang disebut dengan perusahaan 1 satu orang corporation sole maupun yang terdiri dari sekumpulan atau beberapa orang anggota, yakni yang disebut dengan perusahaan banyak orang corporation agregate. 3. Suatu badan intelektual intellectual body yang diciptakan oleh hukum, yang terdiri dari beberapa orang individu, yang bernaung di bawah 1 satu nam 52 a bersama, di mana perseroan terbatas tersebut Sebagai badan intelektual tetap sama dan eksis meskipun para anggotanya saling berubah-ubah. 53 Seperti juga tergambar dalam definisi-definisi perseroan terbatas seperti tersebut di atas, maka Munir Fuady memberikan setidak-tidaknya 15 lima belas elemen yuridis dari suatu perseroan terbatas. Ke-15 elemen yuridis dari perseroan terbatas tersebut adalah sebagai berikut: 1. dasarnya adalah perjanjian ; 2. adanya para pendiri; 3. pendiripemegang saham bernaung di bawah suatu nama bersama; 4. merupakan asosiasi dari pemegang saham atau hanya seorang pemegang saham; 52 Ibid.halaman 2 53 Ibid, halaman 3 Universitas Sumatera Utara 41 5. merupakan badan hukum atau manusia semu atau badan intelektual; 6. diciptakan oleh hukum; 7. mempunyai kegiatan usaha; 8. berwenang melakukan kegiatannya sendiri;. 9. kegiatannya termasuk dalam ruang lingkup yang ditentukan oleh perundang- undangan yang berlaku ; 10. adanya modal dasar dan juga modal ditempatkan dan modal setor; 11. modal perseroan dibagi ke dalam saham-saham; 12. eksistensinya terus berlangsung, meskipun pemegang sahamnya silih berganti; 13. berwenang menerima, mengalihkan dan memegang aset-asetnya; 14. dapat menggugat dan digugat di pengadilan; 15. mempunyai organ perusahaan. 54 Perseroan Terbatas PT adalah bentuk badan usaha yang paling banyak dijumpai di Indonesia, tetapi dapat dikatakan sudah bersifat Internasional. Di luar negeri dipergunakan nama berbeda, yaitu : - Limited Company Ltd - Aktien gesellschaft - Compagnie Anonyme 55 Dalam praktek, sangat banyak kita jumpai perusahaan berbentuk perusahaan terbatas. Bahkan, berbisnis dengan membentuk perseroan terbatas ini, terutama untuk 54 Ibid halaman 23 55 Sri Redjeki Hartono, Bentuk-bentuk Kerjasama dalam Dunia Niaga, Semarang:Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945, 1980. halaman. 47. Universitas Sumatera Utara 42 bisnis yang serius atau bisnis besar, merupakan model berbisnis yang paling lazim dilakukan, sehingga dapat dipastikan bahwa jumlah dari perseroan terbatas di Indonesia, jauh melebihi bentuk bisnis lain, seperti Firma, Perusahaan Komanditer, Koperasi, dan lain-lain. Secara taktis ekonomis, penggunaan bentuk hukum PerseroanTerbatas adalah antara lain : 1. Adanya tanggung jawab yang terbatas dan terbagi dari pemegang saham, jadi para pesero secara pribadi tidak ikut bertanggung jawab. 2. Bentuk hukum dari PT adalah fleksibel dari keanggotaan, karena ada sistim peralihan yang mudah, mudah mengadakan perluasan usaha dan dapat memberikan keuntungan fiska. 56 Berbeda dengan hukum di Jerman, PT dikenal dengan istilahAktien Gesellschaft. Aktien adalah saham. Gesellschaft adalahhimpunan. Ini berarti hukum Jerman lebih menampilkan segi saham yang merupakan ciri bentuk usaha ini.Menurut Rudhi Prasetya, istilah PT yang digunakan Indonesiasebenarnya mengawinkan antara sebutan yang digunakan hokum Inggris dan hukum Jerman. Di satu pihak ditampilkan segi sero atausahamnya, tetapi sekaligus di sisi lain juga ditampilkan segi tanggungjawabnya yang terbatas 57 . 56 Ibid, halaman 49. 57 Ibid. halaman 22 Universitas Sumatera Utara 43 Ketentuan-ketentuan dalam Pasal 36, Pasal 40, Pasal 42 dan Pasal 45 Kitab Undang-undang Hukum Dagang KUHD akan di dapati unsur-unsur yang dapat membentuk badan usaha menjadi perseroan terbatas sebagaiberikut : 58 a. Adanya kekayaan yang terpisah dari kekayaan pribadi masing-masing pesero pemegang saham, dengan tujuan untuk. membentuk sejumlah dana sebagai jaminan bagi semua perikatanperseroan; b. Adanya persero yang tanggung jawabnya terbatas pada jumlah nominal saham yang dimilikinya. Sedangkan mereka semua dalam Rapat Umum Pemegang Saham RUPS merupakan kekuasaan tertinggi dalam organisasi perseroan, yang berwenang mengangkat dan memberhentikan Direksi dan Komisaris, berhak menetapkan garis-garis besar kebijaksanaan menjalankan perusahaan,menetapkan hal-hal yang belum ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan lain-lain; c. Adanya pengurus Direksi dan Komisaris yang merupakan satu kesatuan pengurusan dan pengawasan terhadap perseroan dan tanggung jawabnya terbatas pada tugasnya, yang harus sesuai dengan Anggaran Dasar danatau keputusan RUPS.

B. Perseroan Terbatas Sebagai Badan Hukum

Badan Hukum, dalam bahasa Belanda “Rechtspersoon” adalah suatu badan yang dapat mempunyai harta kekayaan, hak serta kewajiban seperti orang-orang 58 CST Kansil dan Christine ST Kansil, Pokok-Pokok Hukum Perseroan Terbatas tahun 1995, Jakarta:Pustaka Sinar Harapan Tahun 1997, halaman.30. Universitas Sumatera Utara 44 pribadi. 59 Oleh karena badan hokum adalah subyek, maka ia merupakan badan yang independen atau mandiri dari pendiri, anggota atau penanam modal badan tersebut. Badan ini dapat melakukan kegiatan bisnis atas nama dirinya sendiri-nya seperti manusia. Di samping PT juga dikenal badan hukum lain seperti Koperasi dan Yayasan. Namun meskipun demikian PT lebih dipilih sebagai bentuk perusahaan dibandingkan dengan bentuk badan usaha lain. Hal ini terutama disebabkan beberapa alasan : 1 PT merupakan asosiasi modal yang memberikan kemudahan bagi pemegang saham untuk mengalihkan sahamnya kepada orang lain ; 2 PT merupakan badan hukum yang mandiri, tanggungjawab pemegang saham PT hanya terbatas pada nilai saham yang dimiliki dalam PT. Pemegang saham PT pada prinsipnya tidak bertanggungjawab secara pribadi sampai pada harta pribadi pemegang saham terhadap perikatan-perikatan yang dilakukan oleh PT. 60 Sebagai sebuah badan hukum yang mandiri, PT diatur secara komprehensif oleh Undang-Undang, mulai dari proses pendiriannya, pengurusannya, pengawasannya, pertanggungjawabannya sampai pembubarannya. Oleh karena itu, seluruh pihak yang terkait dalam kegiatan usaha perseroan terbatas haruslah memahami dengan baik ketentuan UUPT dan peraturan terkait lainnya, agar tidak 59 Rochmat Soemitro, Hukum. Perseroan Terbatas, Yayasan Dan Wakaf, Bandung, PT.Eresco, halaman 1. 60 www.hukumonline.com , “Metamorfosis Badan Hukum Indonesia” diakses tanggal 3 September 2011 Universitas Sumatera Utara 45 dibebani tanggungjawab secara pribadi terhadap kerugian PT atau kerugian pihak ketiga yang melakukan perikatan dengan PT. Badan hukum merupakan pendukung kewajiban dan hak sama seperti manusia pribadi. Sebagai pedukung hak dan kewajiban dan dapat mengadakan hubungan bisnis dengan pihak lain. Kedudukan PT sebagai badan hukum semata-mata ditentukan oleh Pengesahan sebagai badan hukum yang diberikan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia selanjutnya disebut KEMENKUMHAM dan sejak saat itu PT menjadi subyek hukum yang mampu mendukung hak dan kewajiban dan bertanggung jawab secara mandiri terhadap segala akibat yang timbul atas perbuatan hukum yang telah dilakukan. 61 Ini menunjukkan bahwa sebelum suatu PT diakui sebagai badan hukum, maka PT tersebut belum bisa bertindak melakukan perbuatan hukum.Dengan kata lain tidak bisa melakukan kegiatan transaksi seperti melakukan jual-beli, membuat perjanjian dan lain sebagainya Dengan disahkannya, didaftarkan dan mumkannya akta pendirian PT, maka Anggaran Dasar PT tidak saja mengikat bagi para pendiri perusahaan, pemegang saham, pengurus, akan tetapi juga bagi para pihak yang hendak melakukan transaksi dengan PT. Mengingat Anggaran Dasar PT adalah hukum positif bagi PT. Disebut demikian, karena maksud dan tujuan , besarnya modal PT dan hal-hal yang menyangkut tentang PT dijabarkan dalam Anggaran Dasar PT. 62 61 Budiarto Agus, Tanggung Jawab Pendirian Perseroan terbatas, Jakarta, Ghalia, Indonesia, 2002. h.alaman 106. 62 Sentosa Sembiring, Hukum Perusahaan tentang Perseroan Terbatas , Bandung : Nuansa Aulia Indonesia, 2006,halaman 23 Universitas Sumatera Utara 46 Anggaran Dasar menempati kedudukan yang sangat penting dalam mengatur kegiatan dan kehidupan PT. Kewenangan bertindak Persseroan PT dibatasi oleh Peraturan Perundang-undangan dan Anggaran Dasar, juga dibatasi oleh maksud dan tujuan PT. Maksud dan tujuan PT mempunyai 2 dua sisi, pada 1 satu sisi merupakan sumber kewenangan bertindak bagi PT, dan di sisi lain menjadi pembatas dari ruang lingkup bertindak dari PT bersangkutan. 63 R. Murjiyanto mengatakan kriteria badan hukum itu dapat dilihat dari beberapa hal yaitu bahwa sesuatu dapat dikatakan sebagai badan hukum apabila : a. dinyatakan secara tegas dalam peraturan atau undang-undang yang mengaturnya ; b. dinyatakan secara tegas didalam akta pendiriannya ; c. didalam prosedur pendiriannya diperlukan campur tangan pemerintah seperti adanya pengesahan ; e. didalam praktek kebiasaan diakui sebagai badan hukum ; f. ditegaskan dalam yurisprudensi ; g. adanya pemisahan harta kekayaan, hak dan kewajiban yang terpisah dari perseroangan. 64 Menurut Abdul Muis yang mengutip pendapat Van der Grinten, badan hukum dibedakan atas dua macam yaitu badan hukum yang dianggap telah sempurna, sebagai badan hukum penuh Volkomen rechtspersoon dan badan hukum yang 63 Ais Chatamarrasjid, Penerobosan Cadar Perseroan dan Soal-soal Aktuan Hukum Perusahaan, Bandung : PT Citra Aditya Bakti, 2004, halaman 34 64 R. Murjiyanto, Pengantar Hukum Dagang - Aspek-aspek Hukum Perusahaan dan Larangan Praktek Monopoli, , Yogyakarta : Penerbit Liberty bekerjasama dengan Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas Janabadra, 2002, halaman 14 Universitas Sumatera Utara 47 dianggap belum sempurna, sebagai badan hukum tidak penuh Onvolkomen rechtspersoon . a. Badan hukum yang dianggap telah sempurna. Yang dimaksud badan hukum yang dianggap telah sempurna adalah badan hukum yang dianggap telah mandiri terlepas dari parasekutu yang tergabung dalam badan ini atau dari perseorangan yang merupakan pendukung badan itu, atas dasar pemikiran bahwa setelah harta kekayaan dan perorangan yang bersangkutan dimasukkan dalam badan ini, harta kekayaan itu dianggap sepenuhnya menjadi milik badan itu terlepas dari harta kekayaan para sekutu atau perorangan pendukungnya. Selanjutnya setiap tagihan yang ditujukan kepada badan ini, maka sepenuhnya akan dipertanggung jawabkan terbatas kepada harta kekayaan badan itu, tanpa dapat dipertanggung jawabkan kepada harta kekayaan pribadi para sekutu perorangan yang menjadi pendukungnya. Contoh dari pola ini misalnya Perskutuan terbatas yang menurut Pasal 40 W.v.K persero-persero atau pemegang saham tidak bertanggung jawab lebih dari jumlah saham yang dimilikinya, dapat pula digolongkan dalam pola ini seperti Yayasan, M.A.I, koperasi. b. Badan hukum yang dianggap belum sempurna. Yang dimaksud badan hukum yang dianggap belum sempurna adalah badan hukum yang pada dasarnya dianggap telah berdiri sendiri, tetapi belum sepenuhnya kekayaan yang tadinya berasal dari para sekutunya dilepaskan dari perorangannya dari mana harta kekayaan berasal. Jelasnya setelah dimasukkan dalam badan itu,dapat dianggap telah menjadi harta kekayaan dari badan yang bersangkutan, yang akan Universitas Sumatera Utara 48 dipergunakan untuk mempertanggung jawabkan atas perbuatan-perbuatan yang telah dilakukan atas badan tersebut. tetapi dalam hal harta kekayaan yang terkumpul dalam badan itu masih belum cukup untuk mempertanggung jawabkan tagihan yang ada, maka kekurangannya masih dapat diambilkan dariharta kekayaan pribadi para sekutunya. Contoh badan hukum yang tidak sempurna adalah Firma. 65 Secara umum diterima bahwa suatu badan hukum memiliki karakteristik sebagai berikut : a perkumpulan orang organisasi b dapat melakukan perbuatan hukum rechtshandeling dalam hubungan-hubungan hukum c mempunyai harta kekayaan tersendiri yang terpisah dari kekayaan pendirinya pemiliknya ; d mempunyai pengurus ; e mempunyai hak dan kewajiban ; dan dapat digugat atau menggugat dihadapan pengadilan. 66 Sebagai subjek hukum, badan hukum memiliki kepribadia hukum persoonlijkheid yaitu suatu kemampuan untuk menjadi subjek pada setiap hubungan hukum. Setiap badan hukum memiliki kecakapan dalam melakukan suatu perbuatan hukum dalam bidang harta kekayaan. 67 Bisnis yang dijalankan, kekayaan yang dikuasai, kontrak yang dibuat semua atas badan itu sendiri. Secara teoretik, dikenal beberapa ajaran atau doktrin yang menjadi landasan teoretik keberadaan badan kukum. Ada beberapa konsep terkemuka tentang personalitas badan hukum legal personality: 68 a. Legal Personality as Legal Person 65 Abdul Muis, Hukum Persekutuan Perseroan , Medan: Penerbit Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara,1995, halaman. 17. 66 Chidir Ali, ibid, halaman 33 67 Ibid, halaman. 24 68 Ridwan Khairandy, ibid, halaman. 6. Universitas Sumatera Utara 49 Menurut konsep ini, badan hukum adalah ciptaan atau rekayasa manusia. Kapasitas hukum badan ini didasarkan hokum positip, sehingga negara mengakui dan menjamin personalitas hukum badan tersebut. b. Corporate Realism Menurut konsep ini personalitas hukum suatu badan hokum berasal dari suatu kenyataan dan tidak diciptakan oleh proses inkorporasi, yakni pendirian badan hukum yang didasarkan pada peraturan perundang-undangan. c. Theory of the Zweckvermogen Menurut konsep ini suatu badan hukum terdiri atas sejumlah kekayaan yang digunakan untuk tujuan tertentu. d. Aggregation Theory Menurut konsep ini , badan hukum ini adalah semata-mata suatu nama bersama, suatu symbol bagi para anggota korporasi. Perseroan Terbatas merupakan badan hukum yang oleh hokum diakui secara tegas sebagai badan hukum, yang cakap melakukan perbuatan hukum atau mengadakan hubungan hukum dengan berbagai pihak layaknya seperti manusia. Badan hukum sendiri pada dasarnya adalah suatu badan yang dapat memiliki hak-hak dan kewajiban-kewajiban untuk melakukan perbuatan seperti manusia, memiliki kekayaan sendiri, dan digugat dan menggugat di depan pengadilan. 69 Selama perseroan belum memperoleh status badan hukum,semua pendiri, anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris bertanggung jawab secara tanggung 69 Chidir Ali, Badan Hukum, Bandung: Alumni, 1987, halaman.19 Universitas Sumatera Utara 50 renteng atas perbuatan hukumersebut. Oleh karena itu Direksi perseroan hanya boleh melakukanperbuatan hukum atas nama perseroan yang belum memperolehstatus badan hukum dengan persetujuan semua pendiri, anggotaDireksi dan anggota Dewan Komisaris. Perseroan yang belum memperoleh status badan hukum, tidak dapat diadakan Rapat Umum Pemegang Saham RUPS dimana keputusan diambil berdasarkan suara setuju mayoritas. Oleh karena itu setiap perubahan akta pendirian perseroan hanya dapat dibuat apabila disetujui oleh semua pendiri dan perubahan tersebut harus dituangkan dalam akta notaris yang ditandatangani oleh semua pendiri atau kuasa mereka yang sah. Sesuai Pasal 7 ayat 4 Undang-undang Perseroan Terbatas, status badan hukum diperoleh sejak akta pendirian disahkan oleh Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Ini berarti secara prinsipnya pemegang saham tidak bertanggungjawab secara pribadi atas seluruh perikatan yang dibuat oleh dan atas nama perseroan dengan pihak ketiga, dan oleh karenanya tidak bertanggungjawab atas setiap kerugian yang diderita oleh perseroan. Para pemegang saham tersebut hanya bertanggungjawab atas penyetoran penuh dari nilai saham yang telah diambil bagian olehnya.

C. Organ Perseroan Terbatas

Perseroan Terbatas mempunyai alat yang disebut organperseroan yang berfungsi untuk menjalankan perseroan. Organ disini maksudnya tidak oleh para pemegang saham, melainkan oleh suatu lembaga tersendiri, yang terpisah Universitas Sumatera Utara 51 kedudukannya sebagai pemegang saham. 70 Dalam pasal 1 ayat 2 Undang-undang Perseroan Terbatas,dinyatakan “organ” perseroan adalah

1. Rapat Umum Pemegang Saham RUPS

Dokumen yang terkait

Kajian Yuridis Terhadap Koperasi Apabila Berubah Menjadi Perseroan Terbatas Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 dan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas

6 141 96

Due Diligence dalam Akuisisi Perseroan Terbatas Berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas.

5 99 110

Tinjauan Yuridis Atas Akuisisi Perusahaan Setelah Berlakunya Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas

3 101 142

Tinjauan Yuridis Tentang Rapat Umum Pemegang Saham Melalui Video Konferensi Berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas

1 69 136

Tinjauan Yuridis Business Judgement Rule Pada Dewan Komisaris Menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas

4 67 72

AKIBAT HUKUM PEMBUBARAN PERSEROAN TERBATAS DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS

0 25 16

AKIBAT HUKUM PEMBUBARAN PERSEROAN TERBATAS DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS

1 40 16

TANGGUNG JAWAB DIREKSI DALAM PENGURUSAN PERSEROAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS

0 6 36

Kajian Yuridis Terhadap Koperasi Apabila Berubah Menjadi Perseroan Terbatas Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 dan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas

0 0 20

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang - Kajian Yuridis Terhadap Koperasi Apabila Berubah Menjadi Perseroan Terbatas Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 dan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas

0 1 19