62
2 Anggota Direksi tidak boleh menjadi pesaing bagi perseroan yang dipimpinnya, misalnya dengan mengambil sendiri kesempatan bisnis yang seyogianya
disalurkan kepada perseroan. 3 anggota direksi harus menolak untuk mengambil keputusan mengenai sesuatu hal
yang diketahuinya atau sepatutunya diketahui akan dapat mengakibatkan perseroan melanggar ketentuan perundang-undangan yang berlaku, sehingga
perseroan terancan dikenai sanksi oleh otoritas yang berwenang, misalnya izin usahanya dicabut atau dibekukan kegiatan usahanya, atau digugat oleh pihak
lain.
4 anggota direksi dengan sengaja atau karena kelalaiannya telah tidak melakukan atau telah tidak cukup melakukan upaya atau tindakan yang perlu diambil untuk
mencegah timbulnya kerugian bagi perseroan. 5 anggota direksi dengan sengaja atau karena kelalaiannya telah tidak melakukan
atau telah tidak cukup melakukan daya atau tindakan yang perlu diambil untuk meningkatkan keuntungan perseroan.
81
3. Dewan Komisaris
Dari ketentuan Pasal 1 angka 6 Undang-undang Perseroan Terbatas ada keharusan bagi setiap perseroan mempunyai DewanKmisaris. Tugas utama Dewan
Komisaris adalah melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan yang dijalankan Direksi,jalannya pengurusan tersebut pada umumnya, baik mengenai perseroan
maupun usaha perseroan, dan memberi nasihat pada Direksi. Namun dalam keadaan darurat tertentu dapat bertindak mengurus perseroan
asal dilakukan berdasarkan anggaran dasar atau keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. Denganmenjalankan tugas untuk mengurus perseroan, maka Komisaris
mempunyai konsekuensi sebagaimana melekat pada Direksi
82
. Persyaratan menjadi anggota Dewan Komisaris tercantum dalam ketentuan
Pasal 110 Undang-undang Perseroan Terbatas menghendaki anggota Dewan
81
Sutan Remy Sjahdeni, Tanggungjawab Direksi dan Komisaris, Jornal Hukum Bisnis, Vol. 14 Jakarta : Yayasan Pengembangan Hukum Bisnis, 2001, halaman. 100.
82
Gatot Supramono, op.cit, halaman.91.
Universitas Sumatera Utara
63
Komisaris adalah orang perorangan yang cakap melaksanakan perbuatan hukum dan tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi anggota Direksi atau anggota Dewan
Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perseroan dinyatakan pailit, atau orang yang pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan
keuangan Negara dalam waktu 5 lima tahun sebelum pengangkatan. Sama halnya dengan Direksi, maka Dewan Komisaris pun wajib melakukan
fungsi pengawasan dan pemberian nasihat kepada direksi semata-mata untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan. Dewan
Komisaris bertanggung jawab atas pengawasan Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 108 ayat 1 . Setiap anggota Dewan Komisaris wajib dengan itikad baik,
kehati-hatian, dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan
maksud dan tujuan Perseroan. Setiap anggota Dewan Komisaris ikut bertanggung jawab secara pribadi atas
kerugian Perseroan apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya dalam mengawasi dan memberikan nasihat kepada Direksi. Dalam hal
Dewan Komisaris terdiri atas 2 dua anggota Dewan Komisaris atau lebih, tanggung jawab tersebut berlaku secara tanggung renteng bagi setiap anggota Dewan
Komisaris. Namun meskipun demikian, Dewan Komisaris juga memiliki pembelaan sebagaimana halnya direksi. Hal ini dicantumkan dalam Pasal 114 ayat 5 UUPT
yang berbunyi sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
64
Anggota Dewan Komisaris tidak dapat dipertanggungjawabkan atas kerugian sebagaimana dimaksud pada ayat 3 apabila dapat membuktikan:
a. telah melakukan pengawasan dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan;
b. tidak mempunyai kepentingan pribadi baik langsung maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan Direksi yang mengakibatkan kerugian; dan
c. telah memberikan nasihat kepada Direksi untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut.
Demikian pula dalam hal terjadi kepailitan karena kesalahan atau kelalaian Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan terhadap pengurusan yang
dilaksanakan oleh Direksi dan kekayaan Perseroan tidak cukup untuk membayar seluruh kewajiban Perseroan akibat kepailitan tersebut, setiap anggota Dewan
Komisaris secara tanggung renteng ikut bertanggung jawab dengan anggota Direksi atas kewajiban yang belum dilunasi. Tanggung jawab ini berlaku juga bagi anggota
Dewan Komisaris yang sudah tidak menjabat 5 lima tahun sebelum putusan pernyataan pailit diucapkan. Namun meskipun demikian berdasarkan ketentuan Pasal
115 ayat
3 UUPT
Anggota Dewan
Komisaris tidak
dapat dimintai
pertanggungjawaban atas kepailitan Perseroan apabila dapat membuktikan: a. kepailitan tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya; b. telah melakukan
tugas pengawasan dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan; c. tidak mempunyai kepentingan
pribadi, baik langsung maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan oleh Direksi yang mengakibatkan kepailitan; dan d. telah memberikan nasihat kepada Direksi
untuk mencegah terjadinya kepailitan.
Universitas Sumatera Utara
65
Dengan demikian jelaslah bahwa prinsip-prinsip duty of care, and loyality, prudent principle, duty abiding the law, no conflict of interest, tanggungjawab pribadi
dan renteng serta doktrin pembelaan berdasarkan business judgment rule berlaku pula terhadap direksi.
Selain diatur dalam UUPT, hubungan antara Direksi dan Dewan Komisaris juga diderivasi dalam Anggaran Dasar Perseroan Terbatas, misalnya dalam
melakukan tindakan-tindakan pengurusan tertentu, Direksi wajib terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari Dewan Komisaris. Demikian pula bahwa dalam
keadaan-keadaan tertentu Dewan Komisaris dapat melakukan tindakan pengurusan Perseroan untuk jangka waktu tertentu, misalnya dalam hal terjadi kekosongan
seluruh anggota Direksi, maka sampai dengan dipilih dan diangkatnya anggota Direksi yang baru, maka Dewan Komisaris berwenang untuk melakukan tindakan
pengurusan perseroan. Dengan menjalankan tugas untuk mengurus perseroan maka Dewan
Komisaris mempunyai konsekuensi sebagaimana yang melekat pada Direksi. Selain itu Komisaris bertanggung jawab kepada pihak ketiga dalam kapasitasnya sebagai
pengurus. Ia mewakili kepentingan perseroan di dalam maupun di luar Pengadilan.
4. Pendirian Perseroan Terbatas