Indikasi Kontraindikasi Perawatan Bedah

3.2.1 Indikasi

Adapun indikasi bedah ortognatik antara lain diskrepansi skeletal kelas II atau III yang parah, gigitan yang dalam pada pasien yang tidak sedang bertumbuh, gigitan terbuka anterior yang parah, masalah dentoalveolar yang parah terlalu parah untuk dikoreksi dengan koreksi ortodontik, situasi periodontal yang sangat lemah atau terganggu dan asimetri skeletal. 15,16 Ricketts 1982, mengajukan 4 keadaan spesifik yang merupakan indikasi untuk dilakukan tindakan bedah yaitu apabila : 1 perbaikan posisi dental yang diharapkan sukar dicapai dengan hanya perawatan ortodonti, karena malposisi yang sangat parah; 2 pola skeletal yang buruk untuk kemungkinan koreksi ortodonti yang baik; 3 hanya dengan perawatan ortodonti saja kurang dapat diperoleh estetika fasial yang serasi; dan 4 hanya dengan perawatan ortodonsi atau restorasi yang lain tidak dapat dicapai oklusi fungsional. Sedangkan Alexander 1986 menyatakan bahwa tindakan bedah ortognatik dapat dilakukan apabila dengan perawatan ortodonti tidak dapat diperoleh keseimbangan dentoalveolar dan profil jaringan lunak fasial. 15

3.2.2 Kontraindikasi

Semua kondisi kesehatan umum yaitu semua intervensi bedah dikontraindikasikan. 15 Ketika keseimbangan keuntungan dan kerugian tidak langsung mengarah pada keputusan untuk merawat pasien dengan bedah orthodonsi, seseorang dapat memutuskan untuk menunda perawatan. 17 Universitas Sumatera Utara Jika keluhan ringan, atau ketika pasien belum melihat perlunya untuk perawatan, maka model plaster bisa diambil, memungkinkan penilaian perubahan di kemudian hari. 17 Pada pasien muda, dianjurkan untuk memungkinkan pertumbuhan yang lengkap sebelum dilakukan intervensi bedah. Pengecualian untuk ini adalah perlakuan dari defisiensi mandibula dengan bidang miring, mandibula rendah morfologi konvergen, yang dapat ditangani dengan osteotomi sagital split atau osteogenesis distraksi sebelum pertumbuhan selesai. 17 Alasan keuangan juga dapat menjadi keputusan untuk tidak melakukan bedah ortodontik pada saat itu. 17

3.2.3 Protrusi Anterior Maksila