Di kabupaten Tranggalek sampai dengan November 2004 jumlah penderita DBD tertinggi pada umur 5-9 tahun. Pada umur 5-6 tahun anak mulai masuk TK dan
pada usai 7-9 tahun anak duduk di bangku SD. Dari data ini tidak menutup kemungkinan penularanya terjadi bukan pada rumah mereka, tapi pada sekolah anak-
anak tersebut.
46
Dari gambar 6.1 di atas penderita DBD juga dijumpai pada umur ≥
65 tahun, kelompok umur ini pada umumnya lebih lama beraktivitas di dalam rumah, nyamuk pembawa virus dengue yang gemar hidup di dalam rumah adalah Aedes
aegypti berbeda dengan nyamuk Aedes albopictus yang gemar tinggal disekitar rumah.
44
Hasil penelitian Safinah 2004 dengan desain case series menemukan proporsi umur terbanyak
≥ 15 tahun 54,
28
hasil yang sama juga di dapat pada penelitian Sondang 2006 dengan desain case series menemukan proporsi umur
terbanyak ≥ 15 tahun 52,1.
45
6.1.2. Proporsi penderita berdasarkan jenis kelamin
Distribusi Proporsi penderita DBD berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada gambar berikut:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 6.2. Proporsi penderita DBD rawat inap berdasarkan jenis kelamin di RSUD Lubuk pakam tahun 2011
Berdasarkan Gambar 6.2 dapat diketahui proporsi tertinggi penderita DBD berdasarkan jenis kelamin adalah perempuan 50,7. Pada umumnya anak laki-laki
lebih rentan terhadap infeksi dari pada anak perempuan. Hal ini disebabkan karena produksi imunoglobin dan anti bodi yang dikelola secara genetika dan hormonal pada
anak perempuan lebih efisien dibandingkan pada anak laki-laki, sampai sekarang belum ada yang dapat memberikan jawaban yang tuntas mengenai perbedaan jenis
kelamin pada penderita DBD.
47
Hasil penelitian Safinah2004 dengan desain case series menemukan proporsi tertinggi penderita DBD berjenis kelamin perempuan 53,2,
28
berbeda dengan hasil penelitian Sondang 2006 dengan desain case series menemukan proporsi penderita
tertinggi berjenis kelamin laki-laki 53,1.
45
50.7 49.3
Perempuan Laki-laki
Universitas Sumatera Utara
6.1.3. Proporsi penderita berdasarkan agama
Distribusi Proporsi penderita DBD berdasarkan agama dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 6.3. Proporsi penderita DBD rawat inap berdasarkan agama di RSUD Lubuk pakam tahun 2011.
Berdasarkan Gambar 6.3. diketahui proporsi tertinggi penderita DBD adalah agama Islam 74,6, Hal ini bukan berarti bahwa agama Islam merupakan risiko
tinggi terjadinya DBD, tetapi kemungkinan disebabkan lebih banyak penderita yang datang untuk berobat ke rumah sakit tersebut adalah yang beragama Islam.
Hasil penelitian Puteri 2007 dengan desain case series menemukan proporsi penderita terbanyak beragama Islam 94,5,
41
hasil yang sama juga didapat pada penelitian Vivijulia 2010 dengan desain case series menemukan proporsi penderita
terbanyak beragama Islam 86,8.
42
74.6 25.4
Islam Kristen
Universitas Sumatera Utara
6.1.4. Proporsi penderita berdasarkan pendidikan