Tahap 3. Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan Segala  kekuatan  dan  kelemahan  serta  kemudahanpeluang  dan  hambatan
ancaman  perlu  diidentifikasikan  untuk  mengukur  kemampuan  organisasi  dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu perlu diketahui faktor-faktor lingkungan intern dan
extern  yang  dapat  membantu  organisasi  dalam  mencapai  tujuannya,  atau  mungkin menimbulkan  masalah.  Walaupun  sulit  dilakukan  antisipasi  keadaan,  masalah  dan
kesempatan  serta  ancaman  yang  mungkin  terjadi  diwaktu  mendatang  adalah  bagian esensi proses perencanaan.
Tahap 4. Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan Tahap  terakhir  dalam  proses  perencanaan  meliputi  pengembangan  berbagai
alternatif  kegiatan  untuk  mencapai  tujuan,  penilaian  alternatif-alternatif  terbaik diantara berbagai alternatif yang ada.
Hadari Nawawi 2003 mengatakan bahwa esensi perencanaan sebagai fungsi manajemen  adalah  pengambilan  keputusan  dengan  memilah  dan  memilih  alternatif
kegiatan  yang  akan  atau  tidak  dilaksanakan,  agar  usaha  mencapai  tujuan  organisasi berlangsung secara efektif dan efisien.
2.1.2  Unsur Perencanaan
Unsur-unsur perencanaan menurut Azwar 1996 meliputi : 1.
Rumusan Misi Suatu  perencanaan  yang  baik  harus  mengandung  rumusan  tentang  misi  yang
dianut  oleh  organisasinya.  Uraian  yang  tercantum  dalam  misi  mencakup  ruang
Universitas Sumatera Utara
lingkup  yang  sangat  luas,  antara  lain  tentang  latar  belakang,  cita-cita,  tujuan pokok,  tugas  pokok  serta  ruang  lingkup  kegiatan  organisasi.  Perantara  penting
misi dalam perencanaan, sebagai pedoman bagi mereka yang akan melaksanakan rencana  yang  telah  tersusun,  untuk  memperoleh  dukungan  dari  pihak  ketiga,
misalnya dukungan dana dari pihak donor, perizinan dari pemerintah. 2.
Rumusan Masalah Suatu  rencana  yang  baik  haruslah  mengandung  rumusan  tentang  masalah
problem  statement  yang  ingin  diselesaikan.  Rumusan  masalah  yang  baik memiliki beberapa persyaratan penting diantaranya :
a. Harus mempunyai tolok ukur
Tolok  ukur  yang  dimaksud  paling  tidak  mencakup  lima  hal  pokok  yaitu tentang  apa  masalahnya,  siapa  yang  terkena  masalah,  di  mana  masalah
ditemukan, bilamana masalah terjadi serta berapa besarnya masalah. b.
Bersifat netral Dalam  arti  tidak  mengandung  uraian  yang  dapat  diartikan  sebagai
menyalahkan  orang  lain,  menggambarkan  penyebab  timbulnya  masalah  dan atau cara mengatasi masalah.
3. Rumusan Tujuan
Secara umum dibedakan menjadi dua macam yaitu : a.
Tujuan umum Pembuatan  rumusan  tujuan  umum  goal  mempunyai  persyaratan,  secara
sederhana dapat dibedakan sebagai berikut : 1 Jelas keterkaitannya dengan misi organisasi
Universitas Sumatera Utara
2 Jelas keterkaitannya dengan masalah yang ingin diatasi 3 Menggambarkan keadaan yang ingin dicapai
b. Tujuan khusus
Suatu  rumusan  tujuan  khusus  obyektif,  kecuali  harus  memenuhi  semua persyaratan  rumusan  tujuan  umum  juga  harus  mempunyai  tolok  ukur.  Tolok
ukur tersebut dibedakan lima macam  yakni : tentang apa masalah  yang ingin diatasi  oleh  rencana  kerja  yang  akan  dilaksanakan,  siapa  yang  akan
memperoleh  manfaat  apabila  rencana  kerja  dilaksanakan,  berapa  besar  target yang  akan  dicapai,  serta  berapa  lama  rencana  kerja  akan  dilaksanakan.  Dari
kelima  tolok  ukur  tersebut,  tiga  diantaranya  dapat  diperoleh  dari  rumusan masalah  dan  mengenai  besarnya  target  dan  lama  waktu  pelaksanaan
memerlukan pertimbangan sendiri. 4.
Rumusan Kegiatan Rumusan  kerja  yang  baik  harus  mencantumkan  rumusan  kegiatan  activities
yang  akan  dilaksanakan.  Kegiatan  dimaksud  di  sini  adalah  di  satu  pihak  dapat mengatasi maslah yang dihadapi dan dipihak lain dapat mencapai tujuan target
yang telah ditetapkan. Suatu kegiatan sangat ditentukan dari masalah serta tujuan dari rencana kerja itu
sendiri.  Jika  ditinjau  dari  peranannya  dalam  mengatasi  masalah  serta  mencapai tujuan, kegiatan dapat dibedakan atas dua macam :
a. Kegiatan Pokok Mollar Activities
Yaitu  kegiatan  yang  bersifat  mutlak  dan  merupakan  kunci  bagi keberhasilan rencana.
Universitas Sumatera Utara
b. Kegiatan Tambahan Molucular Activities
Yaitu  kegiatan  yang  bersifat  fakultatif,  artinya  kegiatan  tersebut  tidak dilaksanakan,  tidak  akan  menentukan  keberhasilan  suatu  rencana,  tetapi
apabila  kegiatan  tersebut  dilaksanakan,  pelaksanaan  rencana  akan  lebih sempurna.  Untuk  memudahkan  pelaksanaannya,  semua  kegiatan  disusun
secara  runtun  dan  untuk  kepentingan  praktis,  berbagai  kegiatan  tersebut sering dikelompokkan ke dalam tiga macam yaitu :
1 Kegiatan Persiapan preparation activities 2 Kegiatan Pelaksanaan implementation activities
3 Kegiatan Penilaian evaluation activities 5.
Asumsi Perencanaan Rencana yang baik harus mengandung uraian asumsi perencanaan. Secara umum
dibedakan atas dua macam : a.
Asumsi positif Adalah  uraian  tentang  berbagai  faktor  penunjang  yang  diperkirakan  ada  dan
berperan dalam memperlancar pelaksanaan rencana. b.
Asumsi negatif Adalah uraian tentang berbagai faktor penghambat yang diperkirakan ada dan
berperan kendala pelaksanaan rencana. 6.
Strategi Pendekatan Suatu rencana yang baik harus mencantumkan uraian tentang strategi pendekatan
strategi  of  approach  yang  akan  dipergunakan  pada  pelaksanaan  rencana.
Universitas Sumatera Utara
Tergantung  dari  macam  dan  ruang  lingkup  rencana.  Secara  umum  strategi tersebut berkisar antara dua kutub utama sebagai berikut :
a. Pendekatan institusi
Pada  strategi  ini,  pendekatan  yang  dilakukan  sangat  memerlukan  dukungan legalitas,  dan  karena  itu  lazimnya  sering  menerapkan  prinsip-prinsip
kekuasaan  dan  kewenangan.  Keuntungan  dari  penerapan  strategi  ini  adalah dapat  mempercepat  pelaksanaan  program.  Tetapi  kekurangannya  hasil  yang
dicapai tidak bersifat langgeng karena seolah-olah ada pemaksaan. b.
Pendekatan komunitas Pada  strategi  ini,  pendekatan  yang  dilakukan  bertujuan  untuk  menimbulkan
kesadaran  dalam  diri  masyarakat  sendiri.  Keuntungannya  adalah  perubahan yang  dicapai  akan  bertahan  lama  karena  memang  bertolak  dari  adanya
kesadaran.  Kerugiannya,  pelaksanaan  program  akan  membutuhkan  waktu yang  lebih  lama.  Strategi  yang  dipandang  sesuai  adalah  dengan  memadukan
secara  serasi  dan  seimbang  kedua  strategi  tersebut.  Penerapan  tentu  harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang dihadapi. Jika situasi dan kondisi
memang memerlukan, tidak ada salahnya menerapkan pendekatan institusi. 7.
Kelompok Sasaran Lazimnya  pada  setiap  program  kesehatan  ditemukan  adanya  kelompok  sasaran
target group, yakni kepada siapa program kesehatan tersebut ditujukan. Kelompok sasaran ini jika disederhanakan dapat dibedakan atas dua macam :
a. Kelompok sasaran langsung direct target group
Universitas Sumatera Utara
Adalah anggota masyarakat yang memanfaatkan langsung program kesehatan. Misalnya  bayi  untuk  imunisasi  dasar  atau  ibu-ibu  hamil  untuk  program
antenatal. b.
Kelompok sasaran tidak langsung indirect target group Adalah  kelompok  sasaran  antara.  Misalnya  ibu-ibu  membawakan  anaknya
untuk imunisasi dasar, dan peran suami untuk keberhasilan program keluarga berencana.
8. Waktu
Suatu  rencana  yang  baik  harus  mencantumkan  uraian  tentang  jangka  waktu pelaksanaan  rencana.  Faktor-faktor  yang  mempengaruhi  jangka  waktu
pelaksanaan rencana, termasuk yang terpenting adalah : a.
Kemampuan organisasi dalam mencapai target b.
Strategi pendekatan yang diterapkan 9.
Organisasi dan Tenaga Pelaksana Suatu  rencana  yang  baik  harus  mencantumkan  uraian  tentang  organisasi  serta
susunan  tenaga  pelaksana  yang  akan  menyelenggarakan  rencana.  Sangat dianjurkan,  uraian  tentang  tenaga  pelaksanaan  dapat  dilengkapi  dengan
pembagian  tugas  serta  kewenangan  masing-masing  job  description  and authority.
10. Biaya
Suatu  rencana  yang  baik  harus  mencantumkan  uraian  tentang  biaya  cost  yang diperlukan  untuk  melaksanakan  rencana.  Besarnya  biaya  yang  diperlukan  amat
Universitas Sumatera Utara
bervariasi,  karena  semua  tergantung  dari  jenis  serta  jumlah  kegiatan  yang  akan dilakukan.
11. Metode Penilaian dan Kriteria Keberhasilan
Suatu  rencana  yang  baik  harus  mencantumkan  uraian  tentang  metode  penilaian serta  kriteria  keberhasilan  method  of  evaluation  and  milestone  yang  akan
dipergunakan.  Metode  yang  dapat  dipergunakan,  secara  umum  dapat dikelompokkan ke dalam tiga macam :
a. Kriteria keberhasilan unsur masukan
Yaitu  yang  menunjukkan  pada  terpenuhinya  unsur  masukan.  Misalnya tersedianya tenaga, dana dan sarana sesuai dengan rencana.
b. Kriteria keberhasilan unsur proses
Yaitu  yang  menunjukkan  pada  terlaksananya  unsur  proses.  Misalnya terselenggaranya  penyuluhan  kesehatan  sesuai  dengan  rencana  atau
terselenggaranya pertemuan dengan masyarkat sesuai dengan rencana. c.
Kriteria keberhasilan unsur keluaran Yaitu  menunjukkan  pada  tercapainya  tujuan  yang  telah  ditetapkan.  Misalnya
berhasil  menurunkan  angka  komplikasi  sesuatu  dengan  target  yang  telah ditetapkan.
2.2  Puskesmas 2.2.1  Konsep Puskesmas