Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian 1. Puskesmas .1 Konsep Puskesmas

Kota Medan memiliki 21 kecamatan dengan jumlah puskesmas sebanyak 39 puskesmas. Studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di Puskesmas Glugur Darat Kecamatan Medan Timur yang sudah mendapatkan sertifikat ISO 9001; 2008, dengan melihat kegiatan mini lokakarya yang merupakan bagian dari perencanaan puskesmas, kunjungan pasien yang semakin meningkat dan rekapitulasi kepuasan pasien berdasarkan kuesioner yang diedarkan oleh pihak puskesmas di puskesmas tersebut pada tahun 2011 ada sebanyak 45 pasien menyatakan bahwa pelayanan kepada pasien sudah memuaskan, akan tetapi untuk sarana dan prasarana di Puskesmas tersebut masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai perencanaan tingkat puskesmas di puskesmas tersebut dan di beberapa puskesmas yang ada di Kota Medan. Apakah puskesmas sudah melaksanakan perencanaan sesuai dengan Pedoman Perencanaan Tingkat Puskesmas yang dikeluarkan Depkes RI tahun 2006. 1.2 Rumusan Masalah Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana perencanaan kesehatan tingkat puskesmas di Kota Medan pada Tahun 2012.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan perencanaan kesehatan tingkat puskesmas di Kota Medan pada Tahun 2012. Universitas Sumatera Utara

1.4. Manfaat Penelitian 1.

Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dalam rangka meningkatkan fungsi perencanaan dan sumbangan pemikiran bagi pembuat kebijakan khususnya di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Medan. 2. Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan kesehatan masyarakat khususnya di bidang administrasi kebijakan kesehatan. 3. Memberikan informasi kepada peneliti selanjutnya yang berkaitan dengan penelitian ini. Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perencanaan 2.1.1 Pengertian Perencanaan Menurut Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, perencanaan adalah suatu proses untuk mengembangkan dan menentukan upaya yang tepat untuk dilaksanakan di masa depan yang telah ditetapkan melalui urutan pilihan dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Perencanaan merupakan langkah awal dalam siklus manajemen yang akan dilanjutkan dengan unsur-unsur lain seperti: pelaksanaan program dan kegiatan, pengorganisasian, penganggaran dan pengawasan. Keberhasilan suatu program ditentukan melalui perencanaan yang baik dan efektif. Perencanaan adalah suatu proses kegiatan yang urut yang harus dilakukan untuk mengatasi permasalahan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan memanfaatkan sumberdaya yang tersedia secara berhasil guna dan berdaya guna Depkes, 2006. Batasan tentang perencanaan menurut para ahli, seperti dikumpulkan Alamsyah 2011 sebagai berikut: 1. Perencanaan adalah penentuan terlebih dahulu apa yang akan dikerjakan Newman. 2. Perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai hasil yang diinginkan Allen. Universitas Sumatera Utara 3. Perencanaan adalah kemampuan untuk memilih satu kemungkinan dari berbagai kemungkinan yang tersedia dan yang dipandang paling tepat untuk mencapai tujuan Goetz. 4. Perencanaan adalah pekerjaan yang menyangkut penyusunan konsep serta kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan demi masa depan yang lebih baik Breton. 5. Perencanaan adalah suatu kegiatan atau proses penganalisaan dan pemahaman sistem, penyusunan konsep dan kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan-tujuan demi masa depan yang baik Notoatmodjo. Menurut Handoko 2009, walaupun terdapat perbedaan dari berbagai batasan yang dikemukakan oleh para ahli, semua kegiatan perencanaan pada dasarnya melalui empat tahapan berikut : Tahap 1. Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan Perencanaan dimulai dengan keputusan-keputusan tentang keinginan atau kebutuhan organisasi atau kelompok kerja. Tanpa rumusan tujuan yang jelas, organisasi akan menggunakan sumber dayanya secara tidak efektif. Tahap 2. Merumuskan keadaan saat ini Pemahaman akan posisi organisasi sekarang dari tujuan yang hendak dicapai atau sumber daya-sumber daya yang tersedia untuk mencapai tujuan adalah sangat penting, karena tujuan dan rencana menyangkut waktu yang akan datang. Hanya setelah keadaan saat ini dianalisa, rencana dapat dirumuskan untuk menggambarkan rencana kegiatan lebih lanjut. Universitas Sumatera Utara Tahap 3. Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan Segala kekuatan dan kelemahan serta kemudahanpeluang dan hambatan ancaman perlu diidentifikasikan untuk mengukur kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu perlu diketahui faktor-faktor lingkungan intern dan extern yang dapat membantu organisasi dalam mencapai tujuannya, atau mungkin menimbulkan masalah. Walaupun sulit dilakukan antisipasi keadaan, masalah dan kesempatan serta ancaman yang mungkin terjadi diwaktu mendatang adalah bagian esensi proses perencanaan. Tahap 4. Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan Tahap terakhir dalam proses perencanaan meliputi pengembangan berbagai alternatif kegiatan untuk mencapai tujuan, penilaian alternatif-alternatif terbaik diantara berbagai alternatif yang ada. Hadari Nawawi 2003 mengatakan bahwa esensi perencanaan sebagai fungsi manajemen adalah pengambilan keputusan dengan memilah dan memilih alternatif kegiatan yang akan atau tidak dilaksanakan, agar usaha mencapai tujuan organisasi berlangsung secara efektif dan efisien.

2.1.2 Unsur Perencanaan

Unsur-unsur perencanaan menurut Azwar 1996 meliputi : 1. Rumusan Misi Suatu perencanaan yang baik harus mengandung rumusan tentang misi yang dianut oleh organisasinya. Uraian yang tercantum dalam misi mencakup ruang Universitas Sumatera Utara lingkup yang sangat luas, antara lain tentang latar belakang, cita-cita, tujuan pokok, tugas pokok serta ruang lingkup kegiatan organisasi. Perantara penting misi dalam perencanaan, sebagai pedoman bagi mereka yang akan melaksanakan rencana yang telah tersusun, untuk memperoleh dukungan dari pihak ketiga, misalnya dukungan dana dari pihak donor, perizinan dari pemerintah. 2. Rumusan Masalah Suatu rencana yang baik haruslah mengandung rumusan tentang masalah problem statement yang ingin diselesaikan. Rumusan masalah yang baik memiliki beberapa persyaratan penting diantaranya : a. Harus mempunyai tolok ukur Tolok ukur yang dimaksud paling tidak mencakup lima hal pokok yaitu tentang apa masalahnya, siapa yang terkena masalah, di mana masalah ditemukan, bilamana masalah terjadi serta berapa besarnya masalah. b. Bersifat netral Dalam arti tidak mengandung uraian yang dapat diartikan sebagai menyalahkan orang lain, menggambarkan penyebab timbulnya masalah dan atau cara mengatasi masalah. 3. Rumusan Tujuan Secara umum dibedakan menjadi dua macam yaitu : a. Tujuan umum Pembuatan rumusan tujuan umum goal mempunyai persyaratan, secara sederhana dapat dibedakan sebagai berikut : 1 Jelas keterkaitannya dengan misi organisasi Universitas Sumatera Utara 2 Jelas keterkaitannya dengan masalah yang ingin diatasi 3 Menggambarkan keadaan yang ingin dicapai b. Tujuan khusus Suatu rumusan tujuan khusus obyektif, kecuali harus memenuhi semua persyaratan rumusan tujuan umum juga harus mempunyai tolok ukur. Tolok ukur tersebut dibedakan lima macam yakni : tentang apa masalah yang ingin diatasi oleh rencana kerja yang akan dilaksanakan, siapa yang akan memperoleh manfaat apabila rencana kerja dilaksanakan, berapa besar target yang akan dicapai, serta berapa lama rencana kerja akan dilaksanakan. Dari kelima tolok ukur tersebut, tiga diantaranya dapat diperoleh dari rumusan masalah dan mengenai besarnya target dan lama waktu pelaksanaan memerlukan pertimbangan sendiri. 4. Rumusan Kegiatan Rumusan kerja yang baik harus mencantumkan rumusan kegiatan activities yang akan dilaksanakan. Kegiatan dimaksud di sini adalah di satu pihak dapat mengatasi maslah yang dihadapi dan dipihak lain dapat mencapai tujuan target yang telah ditetapkan. Suatu kegiatan sangat ditentukan dari masalah serta tujuan dari rencana kerja itu sendiri. Jika ditinjau dari peranannya dalam mengatasi masalah serta mencapai tujuan, kegiatan dapat dibedakan atas dua macam : a. Kegiatan Pokok Mollar Activities Yaitu kegiatan yang bersifat mutlak dan merupakan kunci bagi keberhasilan rencana. Universitas Sumatera Utara b. Kegiatan Tambahan Molucular Activities Yaitu kegiatan yang bersifat fakultatif, artinya kegiatan tersebut tidak dilaksanakan, tidak akan menentukan keberhasilan suatu rencana, tetapi apabila kegiatan tersebut dilaksanakan, pelaksanaan rencana akan lebih sempurna. Untuk memudahkan pelaksanaannya, semua kegiatan disusun secara runtun dan untuk kepentingan praktis, berbagai kegiatan tersebut sering dikelompokkan ke dalam tiga macam yaitu : 1 Kegiatan Persiapan preparation activities 2 Kegiatan Pelaksanaan implementation activities 3 Kegiatan Penilaian evaluation activities 5. Asumsi Perencanaan Rencana yang baik harus mengandung uraian asumsi perencanaan. Secara umum dibedakan atas dua macam : a. Asumsi positif Adalah uraian tentang berbagai faktor penunjang yang diperkirakan ada dan berperan dalam memperlancar pelaksanaan rencana. b. Asumsi negatif Adalah uraian tentang berbagai faktor penghambat yang diperkirakan ada dan berperan kendala pelaksanaan rencana. 6. Strategi Pendekatan Suatu rencana yang baik harus mencantumkan uraian tentang strategi pendekatan strategi of approach yang akan dipergunakan pada pelaksanaan rencana. Universitas Sumatera Utara Tergantung dari macam dan ruang lingkup rencana. Secara umum strategi tersebut berkisar antara dua kutub utama sebagai berikut : a. Pendekatan institusi Pada strategi ini, pendekatan yang dilakukan sangat memerlukan dukungan legalitas, dan karena itu lazimnya sering menerapkan prinsip-prinsip kekuasaan dan kewenangan. Keuntungan dari penerapan strategi ini adalah dapat mempercepat pelaksanaan program. Tetapi kekurangannya hasil yang dicapai tidak bersifat langgeng karena seolah-olah ada pemaksaan. b. Pendekatan komunitas Pada strategi ini, pendekatan yang dilakukan bertujuan untuk menimbulkan kesadaran dalam diri masyarakat sendiri. Keuntungannya adalah perubahan yang dicapai akan bertahan lama karena memang bertolak dari adanya kesadaran. Kerugiannya, pelaksanaan program akan membutuhkan waktu yang lebih lama. Strategi yang dipandang sesuai adalah dengan memadukan secara serasi dan seimbang kedua strategi tersebut. Penerapan tentu harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang dihadapi. Jika situasi dan kondisi memang memerlukan, tidak ada salahnya menerapkan pendekatan institusi. 7. Kelompok Sasaran Lazimnya pada setiap program kesehatan ditemukan adanya kelompok sasaran target group, yakni kepada siapa program kesehatan tersebut ditujukan. Kelompok sasaran ini jika disederhanakan dapat dibedakan atas dua macam : a. Kelompok sasaran langsung direct target group Universitas Sumatera Utara Adalah anggota masyarakat yang memanfaatkan langsung program kesehatan. Misalnya bayi untuk imunisasi dasar atau ibu-ibu hamil untuk program antenatal. b. Kelompok sasaran tidak langsung indirect target group Adalah kelompok sasaran antara. Misalnya ibu-ibu membawakan anaknya untuk imunisasi dasar, dan peran suami untuk keberhasilan program keluarga berencana. 8. Waktu Suatu rencana yang baik harus mencantumkan uraian tentang jangka waktu pelaksanaan rencana. Faktor-faktor yang mempengaruhi jangka waktu pelaksanaan rencana, termasuk yang terpenting adalah : a. Kemampuan organisasi dalam mencapai target b. Strategi pendekatan yang diterapkan 9. Organisasi dan Tenaga Pelaksana Suatu rencana yang baik harus mencantumkan uraian tentang organisasi serta susunan tenaga pelaksana yang akan menyelenggarakan rencana. Sangat dianjurkan, uraian tentang tenaga pelaksanaan dapat dilengkapi dengan pembagian tugas serta kewenangan masing-masing job description and authority. 10. Biaya Suatu rencana yang baik harus mencantumkan uraian tentang biaya cost yang diperlukan untuk melaksanakan rencana. Besarnya biaya yang diperlukan amat Universitas Sumatera Utara bervariasi, karena semua tergantung dari jenis serta jumlah kegiatan yang akan dilakukan. 11. Metode Penilaian dan Kriteria Keberhasilan Suatu rencana yang baik harus mencantumkan uraian tentang metode penilaian serta kriteria keberhasilan method of evaluation and milestone yang akan dipergunakan. Metode yang dapat dipergunakan, secara umum dapat dikelompokkan ke dalam tiga macam : a. Kriteria keberhasilan unsur masukan Yaitu yang menunjukkan pada terpenuhinya unsur masukan. Misalnya tersedianya tenaga, dana dan sarana sesuai dengan rencana. b. Kriteria keberhasilan unsur proses Yaitu yang menunjukkan pada terlaksananya unsur proses. Misalnya terselenggaranya penyuluhan kesehatan sesuai dengan rencana atau terselenggaranya pertemuan dengan masyarkat sesuai dengan rencana. c. Kriteria keberhasilan unsur keluaran Yaitu menunjukkan pada tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Misalnya berhasil menurunkan angka komplikasi sesuatu dengan target yang telah ditetapkan. 2.2 Puskesmas 2.2.1 Konsep Puskesmas Puskesmas adalah unit yang strategis dalam mendukung terwujudnya perubahan kebutuhan masyarakat terhadap kesehatan. Dalam memerankan fungsi Universitas Sumatera Utara tersebut, perlu didukung dengan satu upaya untuk menampilkan pelayanan lebih baik, yaitu dengan lebih memperhatikan aspek mutu pelayanan, sehingga masyarakat dapat memperoleh pelayanan sesuai dengan standar yang berlaku. Peran dan kedudukan puskesmas bila ditinjau dari sistem pelayanan kesehatan masyarakat di Indonesia, maka puskesmas merupakan ujung tombak sistem pelayanan kesehatan di Indonesia. Hal ini disebabkan karena peranan dan kedudukan puskesmas di Indonesia sangat unik. Puskesmas sebagai sarana pelayanan kesehatan terdepan, maka selain bertanggungjawab dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat juga bertanggungjawab dalam menyelenggarakan pelayanan kedokteran Azwar, 1996. Dalam KEPMENKES RI Nomor: 128MENKESSKII2004 menyebutkan bahwa puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupatenkota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupatenkota yang bertanggungjawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya Depkes, RI, 2006. Visi pembangunan kesehatan melalui puskesmas adalah tercapainya Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat. Kecamatan Sehat merupakan gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan dengan prilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang Universitas Sumatera Utara bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi- tingginya Depkes RI, 2004. Misi puskesmas adalah menyelenggarakan upaya kesehatan esensial yang bermutu, merata, terjangkau sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dengan membina peran serta masyarakat wilayah kerjanya, kerja sama lintas sektoral dan meningkatkan kesehatan masyarakat dengan mengembangkan upaya kesehatan inovatif dan pemanfaatan teknologi tepat guna Depkes RI, 2004. Puskesmas bertanggungjawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, yang keduanya jika ditinjau dari sistem kesehatan nasional merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama. Upaya kesehatan wajib puskesmas adalah : upaya promosi kesehatan, upaya kesehatan lingkungan, upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana, upaya perbaikan gizi masyarakat, upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, dan upaya pengobatan Depkes RI, 2004. Selain upaya kesehatan wajib pelayanan kesehatan di puskesmas juga melaksanakan upaya kesehatan pengembangan yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan puskesmas, yaitu : upaya kesehatan sekolah, upaya kesehatan olah raga, upaya perawatan kesehatan masyarakat, upaya kesehatan kerja, upaya kesehatan gigi dan mulut, upaya kesehatan jiwa, upaya kesehatan mata, upaya kesehatan usia lanjut, dan upaya pembinaan pengobatan tradisional Depkes RI, 2004. Universitas Sumatera Utara Penyelenggaraan upaya kesehatan wajib dan pengembangan harus menerapkan azas penyelenggaraan puskesmas secara terpadu yaitu azas pertanggungjawaban wilayah, pemberdayaan masyarakat, keterpaduan dan rujukan Depkes RI, 2006. 2.3 Perencanaan Tingkat Puskesmas 2.3.1 Pengertian Perencanaan Tingkat Puskesmas