Analisis senyawa flavonoida dari ekstrak etanol dan hasil fraksinasi Pemisahan senyawa flavonoida dari fraksi etilasetat secara KKt

3.9 Analisis senyawa flavonoida dari ekstrak etanol dan hasil fraksinasi

secara KKt Ekstrak etanol dan hasil fraksinasi dilakukan KKt menggunakan 5 sistem fase gerak yaitu BAA, asam asetat 15, asam asetat 50, Forestal, asam klorida 1, sebagai fase diam adalah kertas Whatmann No.1 yang berukuran 3 x 20 cm. Cara kerja: Ekstrak etanol, fraksi n-heksan, fraksi kloroform, fraksi etilasetat dan fraksi air masing-masing ditotolkan pada kertas Whatmann dari tepi bawah, kemudian kertas tersebut dimasukkan ke dalam bejana kromatografi yang berisi fase gerak yang telah dijenuhkan, lalu dielusi sampai garis tanda. Kertas diangkat dan dikeringkan, lalu disemprot dengan penampak bercak aluminium klorida 5 bv dan diamati di bawah sinar lampu UV 366 nm. Gambar kromatogram hasil KKt ekstrak etanol dapat dilihat pada lampiran 12 halaman 59. Gambar kromatogram hasil KKt fraksi n-heksan, fraksi kloroform, fraksi etilasetat dan fraksi air dapat dilihat pada lampiran 13-17 halaman 60-64.

3.10 Pemisahan senyawa flavonoida dari fraksi etilasetat secara KKt

preparatif Fraksi etilasetat dilakukan pemisahan secara KKt preparatif sebagai fase gerak asam asetat 15 dan fase diam kertas Whatmann No.3 yang berukuran 15 x 15 cm. Cara kerja : Fraksi etilasetat yang telah diencerkan ditotolkan pada kertas berupa pita, kemudian dimasukkan ke dalam bejana kromatografi berisi fase gerak yang telah dijenuhkan. Lalu dielusi sampai garis tanda, kertas diangkat dan dikeringkan, diamati di bawah sinar lampu UV 366 nm. Bagian tengah kertas ditutup dengan kaca yang bersih sedangkan pada sisi kanan dan kiri kertas disemprot dengan penampak bercak aluminium klorida 5 bv dan dikeringkan, lalu diamati di bawah sinar lampu UV 366 nm, kemudian bercak diberi tanda dan digunting menjadi potongan-potongan kecil, direndam dalam metanol selama 24 jam dan sekali-kali dikocok lalu disaring. Proses perendaman dan pelarutan diulangi hingga 3 kali sampai semua senyawa flavonoida tersari sempurna, selanjutnya filtrat dikumpulkan dan diuapkan hingga diperoleh isolat kental. Gambar kromatogram hasil KKt preparatif fraksi etilasetat dapat dilihat pada lampiran 18 halaman 65.

3.11 Uji kemurnian isolat

Dokumen yang terkait

Karakterisasi Simplisia dan Isolasi Senyawa Alkaloida Ekstrak Etanol Sponge Xestospongia sp de Laubenfels

1 51 82

Penggunaan Berbagai Jenis Kompos Terhadap Pertumbuhan Sukun (Artocarpus communis Forst ) Pada Daerah Tangkapan Air Danau Toba, Kecamatan Haranggaol Horison

0 68 50

Analisis Usahatani Dan Usaha Pengolahan Sukun (Artocarpus Altilis P.) Di Kabupaten Serdang Bedagai (Studi Kasus : Desa Bantan, Kecamatan Dolok Masihul Dan Desa Bengkel, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

8 96 92

Pertumbuhan Stek Akar Sukun (Artocarpus communis Forst.) Berdasarkan Perbedaan Jarak Akar Dari Batang Pohon

4 84 47

Isolasi Senyawa Steroid/Triterpenoid dari Ekstrak Etanol Fraksi n-Heksana Teripang Pearsonothuria graeffei

8 54 75

Peningkatan Kelarutan Fraksi Etil Asetat Daun Sukun Artocarpus altilis (Parkinson) Fosberg dengan Penambahan Polimer β-siklodekstrin Menggunakan Metode Pencampuran Kneading

5 15 70

PENGARUH PASTA GIGI EKSTRAK DAUN SUKUN (Artocarpus altilis (Park.) Fosberg.) TERHADAP HAMBATAN Pengaruh Pasta Gigi Ekstrak Daun Sukun (Artocarpus altilis (Park.) Fosberg.) Terhadap Hambatan Pertumbuhan Streptococcus mutans.

0 7 12

PENGARUH PASTA GIGI EKSTRAK DAUN SUKUN (Artocarpus altilis (Park.) Fosberg.) TERHADAP HAMBATAN PERTUMBUHAN Pengaruh Pasta Gigi Ekstrak Daun Sukun (Artocarpus altilis (Park.) Fosberg.) Terhadap Hambatan Pertumbuhan Streptococcus mutans.

0 2 14

Pengaruh pemberian ekstrak etanol daun sukun (Artocarpus altilis (Park.) Fosberg) pada tikus terinduksi streptozotosin.

0 0 97

View of ISOLASI DAN KARAKTERISASI SENYAWA FLAVONOID DARI KULIT AKAR TUMBUHAN SUKUN Artocarpus altilis (Parkinson) Fosberg

0 0 8