9. Memperoleh penjelasan tentang peraturan rumah sakit.
10. menarik diri dari kontrak terapik.
Kewajiban Pasien
1. Memeriksakan diri pada dokter sedini mungkin.
2. Memberikan informasi lengkap tentang penyakitnya.
3. Berobat ulang sesuai anjuran dokter.
4. Menandatangani surat-surat izin untuk diagnosis dan terapi termasuk infomed
consent 5.
Mematuhi peraturan – peraturan rumah sakit jam tamu, barang-barang berharga, radio, TV, dan sebagainya.
2.1. Teori Pilihan Rasional
Menurut Bachtiar 2006 Aksi adalah zweckrational berguna secara rasional manakala ia terapkan dalam suatu situasi dengan pluralitas cara-cara dan tujuan-
tujuan dimana si pelaku bebas memilih cara-caranya secara murni untuk keperluan efisiensi. Kedudukan dalam suatu kelas sosial tertentu mempunyai arti penting bagi
seseorang. Kita telah melihat bahwa Max Weber mengaitkan kedudukan dalam suatu kelas dengan Life Chances, yaitu peluang untuk hidup. Kekayaan dan kepemilikan
yang dimiliki seseorang dan keluarganya memang mempunyai pengaruh besar terhadap peluang hidupnya, nasibnya. Seseorang warga masyarakat yang
berpenghasilan tinggi secara finansial mampu menjalani pemeriksaan dan perawatan medis di luar negeri, misalnya di Taiwan, Tokyo atau Singapura dan menarik
manfaat dan perkembangan terakhir di dunia medis sehingga dapat memperpanjang harapan hidupnya, seseorang yang termasuk golongan berpenghasilan terendah
Universitas Sumatera Utara
banyak yang mendadak meninggal dunia tanpa sebabnya karena tidak mengenal manfaat upaya medis modern andaikan mereka tahu pun tidak akan mampu
membiayai pemeriksaan dan perawatan madis yang paling sederhana Sunarto, Kamanto, 2000:102. Dari pernyataan Max Weber diatas dalam pemilihan tempat
pemeriksaan atau perawatan medis, para pasien bebas untuk mencari tempat penyembuhan penyakit yang diderita oleh pasien dengan pertimbangan secara
rasional. Parson mengatakan bahwa manusia adalah makhluk yang kreatif, aktif dan
evaluatif dalam memilih alternative tindakan dalam mencapai tujuan Rizer, 2004:71. Begitu juga dalam menentukan rumah sakit mana yang mereka tuju jika
dalam kondisi sakit atau gawat darurat dengan pengambilan keputusan secara rasional melalui pertimbangan-pertimbangan. Karena mereka juga mempertimbangkan
bagaimana profesionalisme paramedisnya, bagaimana pelayanannya, kualitas obatnya, biaya rawat inapnya.
Begitu juga dalam teori aksi yang dikenal sebagai teori bertindak pada mulanya dikembangkan oleh Max Weber berpendapat bahwa tindakan didasarkan
atas pengalaman, persepsi, pemahaman dan penafsirannya atas suatu objek stimulus atau sistuasi tertentu. Tindakan individu ini merupakan tindakan sosial akan situasi
tertentu. Tindakan individu ini merupakan tindakan sosial yang rasional, yaitu mencapai tujuan atau sasaran dengan sarana-sarana yang paling tepat Sarwono,
1997: 30. Begitu juga dengan pemilihan tempat penyembuhan penyakit, para pasien bebas untuk mencarinya dengan pertimbangan rasional
Universitas Sumatera Utara
Weber mengatakan bahwa tindakan sosial berkaitan dengan interaksi sosial, sesuatu tidak akan dikatakan tindakan sosial jika individu tersebut tidak mempunyai
tujuan dalam melakukan tindakan tersebut. Weber menggunakan konsep rasionalitas dalam klasifikasinya mengenai tipe-tipe tindakan sosial. Tidakan rasional menurut
Weber pertimbangan sadar dan pilihan bahwa tindakan itu dinyatakan. Weber membagi rasionalitas tindakan ini ke dalam empat macam, yaitu rasionalitas
intrumental, rasionalitas yang berorientasi nilai, tindakan tradisional, dan tindakan afektif. Rasionalitas instrumental sangat menekankan tujuan tindakan dan alat yang
dipergunakan dengan adanya pertimbangan dan pilihan yang sadra dalam melakukan tindakan sosial. Dibandingkan dengan rasionalitas instrumental, sifat rasionalitas
yang beroeientasi nilai yang penting adalah bahwa alat-alat hanya merupakan pertimbangan dan perhitungan yang sadar, tujuan-tujuannya sudah ada dalam
hubungannya dengan nilai-nilai individu yang bersifat absolut atau nilai akhir baginya www.geocities.comjurnal indonesiasosiologi-profetik.htl
Dalam keadaan ekonomi yang carut marut saat ini, masyarakat harus menyikapi dengan tepat. Sikap cerdas yang harus kita dilakukan ialah berpola piker
secara rasional dan berpola tindak ekonomis. Strategi yang paling sederhana adalah melakukan penghematan di segala bidang, termasuk di bidang kesehatan. “Harga
kesehatan sangat mahal”. Ungkapan itu terasa sangat tepat di saat ekonomi Indonesia lagi mendapat cobaan ini. Bayangkan, biaya jasa dokter, khususnya dokter spesialis,
masih belum terjangkau sebagian masyarakat. Belum lagi harga obat yang cukup mahal dan semakin lama pasti semakin menggila. Ditambah lagi beban biaya
Universitas Sumatera Utara
pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan radiologis, pemeriksaan patologis, dan pemeriksaan penunjang lainnya yang akan semakin tidak terjangkau. Biaya akan
semakin melangit bila pasien divonis rawat inap atau operasi. Jalan terbaik dalam menyikapi beban psikologis itu adalah melakukan
tindakan mawas diri serta berpikiran jernih dan positif dan bertindak secara rasional. Secara sadar manusia harus menerima fakta dan fenomena alam bahwa sumber energi
bumi akan berkurang dan akan semakin mahal. Meskipun sulit, dalam jangka panjang, manusia harus berinovasi dalam berteknologi. Dalam jangka pendek,
tindakan rasional yang dapat dilakukan adalah mawas diri untuk memilih mana yang terbaik khususnya dalam memilih rumah sakit, klinik, kita harus berpikir secara
rasional sesuai kenyataan yang sedang terjadi saat ini.
2.2. Teori Trust Kepercayaan