mempengaruhi masyarakat kota Medan memilih pengobatan medis ke luar negeri
Penang. 3.2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kota Medan. Adapun alasan pemilihan lokasi adalah: a.
Masyarakat Indonesia yang berobat ke Penang didominasi sekitar 80 oleh masyarakat Kota Medan .
b. Lokasi Penelitian merupakan tempat tinggal peneliti sehingga memudahkan
peneliti dalam melakukan pengumpulan data yang diperlukan.
c. Masyarakat Medan setiap setahun sedikitnya 250.000 orang yang berobat ke
Penang, belum lagi di hitung dari yang hanya melakukan cek kesehatan, hasilnya
bisa menjadi 2 kali lipat. 3.3. Unit Analisis Data dan Informan
Unit Analisis
Analisa data secara umum adalah untuk mempertajam masalah dan merupakan proses pengorganisasian dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori,
dan satuan uraian data. Keseluruhan data yang diperoleh akan menjadi dasar dalam memperoleh jalinan hubungan dan kaitan masalah.
Unit analisis data adalah satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai subjek yang diperhitungkan sebagai subjek penelitian Arikunto, 1999 : 22. Adapun yang
menjadi unit analisis dalam penelitian ini adalah masyarakat Kota Medan yang pernah berobat ke Penang, Malaysia:
Informan dalam penelitian ini adalah masyarakat kota Medan yang pernah berobat
Ke Penang, Malaysia sebanyak lebih dari 3 kali, yang sebelumnya telah berobat di
Universitas Sumatera Utara
rumah sakit Indonesia. Dan untuk mendapatkan informan yang dibutuhkan peneliti melakukan observasi secara aksidental di bandara Polonia Medan, khususnya
bahagian keberangkatan dan kedatangan tujuan Malaysia, kemudian peneliti melakukan wawancara seputar alasan keberangkatan yang dilanjutkan dengan
menanyakan nomor telepon beserta alamat rumah informan, seterusnya dilakukan wawancara mendalam di tempat tinggal informan.
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah Field Research, yaitu:
1.Data Primer o
Wawancara Mendalam, yaitu mengadakan tanya jawab secara langsung face to
face kepada informan. Hal ini dilakukan agar data yang diperoleh bersifat akurat dan terpercaya. Pengumpulan data dilakukan dengan metode “wawancara
mendalam”in-depth interview terhadap para informan. Wawancara mendalam berarti menggali informasi atau data sebanyak-banyaknya dari informan yang
diawali dengan sosialisasi. Dengan teknik ini akan digali riwayat hidup dari informan sebagai pasien yang melakukan pengobatan medis di Penang, sehingga
di harapkan dapat mengungkap baik pengalaman dan pengetahuan eksplisit maupun yang tersembunyi.
Dengan demikian peneliti sebagai instrumen dituntut bagaimana membuat informan lebih terbuka dan leluasa dalam memberi informasi atau data, untuk
mengemukakan pengetahuan dan pengalamannya terutama yang berkaitan dengan informasi sebagai jawaban terhadap permasalahan penelitian sehingga menjadi
Universitas Sumatera Utara
semacam diskusi, obrolan santai, spontanitas atau alamiah dengan subjek peneliti sebagai pemecah masalah dan peneliti sebagai pemancing timbulnya
permasalahan agar muncul wacana yang detail. Disini wawancara diharapkan berjalan secara tidak berstruktur terbuka, bicara apa saja dalam garis besar yang
terstruktur mengarah menjawab permasalahan penelitian. Agar wawancara lebih terarah maka digunakan instrument berupa pedoman
Wawancara interview guide yakni urutan-urutan daftar pertanyaan sebagai acuan bagi peneliti untuk memperoleh data yang diperlukan. Dalam penelitian ini
digunakan juga instrument penunjang lainnya dalam wawancara yaitu alat bantu rekam tape recorder yang membantu peneliti dalam menganalisis data dari
hasil wawancara. o
Observasi, adapun pengamatan langsung terhadap gejala sosiologis yang tampak
pada saat penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti mengadakan pengamatan langsung di lapangan. Data yang diperoleh melalui observasi ini terdiri dari
rincian tentang kegiatan, perilaku, tindakan orang serta keseluruhan interaksi interpersonal dan proses penataan yang merupakan bagian dari pengalaman
manusia yang dapat diamati. Hasil observasi ini kemudian dituangkan dalam bentuk catatan lapangan.
2. Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari obyek penelitian. Pengumpulan data sekunder dalam penelitian ini dilakuka n dengan cara
studi pustaka dan pencatatan dokumen yaitu dengan mengumpulkan data dari buku-
Universitas Sumatera Utara
buku referensi. Dokumen, majalah, jurnal dan internet yang dianggap relevan dengan
masalah yang diteliti. . 3.5. Temuan dan Interpretasi Data
Analisa data adalah proses pengorganisasian dan mengurutkan data ke dalam pola kategori dan satuan rincian sehingga dapat ditemukan dan dapat dianalisa selanjutnya
Moleong, 1993:103. Analisa data ditandai dengan pengolahan dan penfsiran data yang diperoleh dari
setiap informasi baik secara pengamatan, wawancara ataupun catatan-catatan lapangan, dipelajari dan ditelaah kemudian tahap selanjutnya adalah mereduksi data
yaitu melalui pembuatan abtraksi yang merupakan usaha membuat rangkuman inti. Langkah selanjutnya adalah menyusun data-data dalam satuan – satuan itu kemudian
dikategorikan. Berbagai kategori tersebut dilihat kaitannya satu dengan yang lainnya dan interprestasikan secara kualitatif.
Data tersebut setelah dibaca, dipelajari dan ditelaah, maka langkah selanjutnya ialah mengadakan reduksi data yang dilakukan dengan jalan abstraksi. Abstraksi
merupakan usaha membuat rangkuman yang inti, proses, dan pernyataan yang perlu dijaga, sehingga tetap berada didalam fokus penelitian.
Langkah selanjutnya adalah menyusun data-data dalam satuan-satuan. Satuan- satuan itu kemudian dikategorisasikan, berbagai kategori tersebut dilihat kaitannya
satu dengan lainnya dan dinterpretasikan secara kualitatif, Sesungguhnya proses analisis dalam penelitian ini telah dimulai sejak awal penulisan proposal hingga
selesainya penelitian ini yang menjadi ciri khas dari analisis kualitatif
Universitas Sumatera Utara
Setiap data yang diperoleh akan direkam, dan dicatat baik itu dari hasil wawancara atau telaah pustaka. Kemudian data akan dikumpul dan dilanjutkan
dengan menganalisanya dan menginterpretasikannya dalam bentuk kalimat dan paragraf yang sistematis sehingga memudahkan untuk dimengerti terhadap
permasalah yang diteliti. Sedangkan hasil observasi diuraikan untuk memperkaya hasil wawancara sekaligus melengkapi data. Berdasarkan data yang diperoleh
diinterpretasikan untuk menggambarkan secara jelas keadaan melalui kata berdasarkan dukungan teori dan tinjauan pustaka.
Interpretasi data maksudnya adalah ketika peneliti mulai menangkap “benang merah” yang semakin lama semakin jelas sehingga peneliti dengan perbendaharaan
data yang diperole “berani” memberi penjelasan terhadap tema-tema cerita informan berupa pernyataan apa yang sebenarnya telah dialami para informan dan keinginan
apa yang sesungguhnya tersembunyi dibalik pandangan dan tindakan mereka.
3.6 Keterbatasan Penelitian