4.3.2.2 Pengobatan Medis Ke Penang Malaysia Adalah Pengobatan Lanjutan dari Rumah Sakit di Kota Medan.
Proses peralihan pengobatan medis ke Penang yang kedua ini adalah pasien sudah melakukan pengobatan di kota Medan, akan tetapi pasien tidak mendapatkan hasil yang
memuaskan. Bukan kesembuhan yang didapat malah penyakit yang bertambah dan uang yang banyak terbuang.
Pasien yang melakuka n pengobatan lanjutan pengobatan ke Penang Malaysia ini memiliki pengalaman yang buruk dan kekecewaan atas diagnosis penyakit yang didapat
dari hasil pengobatan di rumah sakit-rumah sakit di kota medan. Permasalahan yang dicurigai malpraktek yang dilakukan para dokter karena memberikan resep obat yang
salah, pelayanan dan komunikasi yang tidak baik di dalam rumah sakit antara perawat dan pasien banyak menjadi alasan bagi pasien yang melakukan pengobatan lanjutan ke
Penang Malaysia.
Menurut Bapak N. Sitepu: “saya tidak menunggu lama untuk mendaftar cukup 5 menit langsung
diperiksa siap itu kata dokternya saya sakit struk dan ginjal tetapi waktu berobat, tap kata dokternya waktu di Rumah sakit di Medan banyak
obat yang sudah di makan dan kualitas obatnya tidak bagus juga tidak sesuai dengan dosis obat dengan sakit yang di derita saya derita jadi
obat dan cairan infus waktu berobat di rumah sakit waktu itu semuanya dikeluarkan semuanya barulah di operasi ginjal selama 2 minggu,
Kemudian saya disarankan dokter untuk kembali berobat di Penang untuk chek up dan terapi. Fasilitas Rumah Sakit Advent sangat baik
disana pasiennya itu benar-benar dibuat nyaman serasa berada di rumah sendiri pelayanan yang baik dan dokter yang berkualitas
membuat saya percaya untuk tetap memilih berobat ke Penang saja apalagi trauma yang saya alami waktu berobat di Herna akibat
malpraktek dan salah pemberian obat”
4.3.3 Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Kota Medan Yang Berobat Ke Penang Malaysia
Kondisi sosial kemasyarakatan menyangkut berbagai aspek kehidupan. Di antaranya adalah hubungan antarwarga, antarkelompok, antargolongan, dan sebagainya.
Kemampuan adaptasi dan toleransi terhadap setiap perubahan kondisi merupakan factor yang sangat menentukan kondusifitas dan soliditas di tengah masyarakat. Ketertiban
sosial rasa nyaman dan harmonis di tengah masyarakat merupakan tolok ukur yang
Universitas Sumatera Utara
umum digunakan. Potensi masalah sosial lain yang patut dicatat di Sumatera Utara dapat bersumber dari tingginya pertumbuhan penduduk, urbanisasi, dan kesenjangan sosial
ekonomi masyarakat. Pengendalian peredaran narkoba dan pemulihan korban serta penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial seperti anak-anak terlantar,
gelandangan, pengemis perlu ditangani lebih serius bersama tokoh-tokoh masyarakat. Selain itu, gerakan reformasi dan demokrasi, telah membawa perubahan sikap perilaku
masyarakat sehingga semakin kritis dan berani, yang pada gilirannya berpengaruh terhadap tata nilai dan sendi-sendi kehidupan masyarakat. Ini berarti bahwa kebijakan
Pemerintah Daerah perlu lebih peka, responsif, aspiratif, lebih transparan dan komunikatif, dengan melibatkan partisipasi masyarakat. Pelayanan kesehatan dan
pendidikan yang semakin tidak memadai, baik kualitas maupun kuantitasnya. Di satu sisi, masyarakat menanggung beban biaya yang terus meningkat, sementara pelayanan
semakin rendah. Jumlah Rumah Sakit, termasuk jumlah paramedis dan kamar tempat tidur di setiap Kabupaten kota masih sangat terbatas, sehingga banyak warga
masyarakat yang terpaksa berobat ke Malaysia dan Singapore. Demikian halnya sektor pendidikan, mulai tingkat TK SD hingga Perguruan Tinggi, masih jauh tertinggal baik
dari sisi sarana prasarana maupun jumlah dan kualitas para pendidik. Di samping itu, berbagai jenis bantuan yang bersumber dari APBN yang disalurkan oleh Pemerintah
Pusat melalui Pemda, sering tidak sampai kepada mereka yang berhak dan kalaupun sampai tetapi jumlah dan mutunya sering berkurang. Badan Pemeriksa Keuangan BPK
telah berulang kali melaporkan temuannya tetapi sampai saat ini belum ada kemajuan yang signifikan. Untuk itu ke depan, tugas dan tanggungjawab Pemerintah Sumut agar
semua bantuan tersebut sampai kepada sasaran baik jumlah maupun mutunya.
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya, menurut data BPS dari hasil Survey sosioal ekonomi Susenas, pada tahun 2006, jumlah penduduk miskin di Sumatera Utara sebesar 1.979.702 orang. Jumlah ini
menunjukkan bahwa penduduk miskin di Sumatera Utara masih cukup tinggi khususnya di daerah pedesaan. Salah satu akar tumbuhnya keresahan hingga konflik sosial di
masyarakat adalah kemiskinan. Bagaimanapun, agar SUMUT dapat menjadi tempat tinggal yang terjangkau, nyaman, dan tertib, maka kemiskinan harus dikurangi
semaksimal mungkin, jika tidak dapat dihapus. Sejalan dengan itu, jumlah orang buta huruf, busung lapar, dan anak terlantar harus ditekan semaksimal mungkin.
Kondisi sosial ekonomi para pasien dari data yang di dapat penulis bahwa semua pasien berasal dari kalangan ekonomi atas yang memiliki pendapatan lebih dari 200.000,-
perbulan dengan jumlah tanggungan anak 2 orang rata-rata.Pasien juga memiliki latar belakang pendidikan sarjana maka memungkinkan pasien untuk lebih cermat, kritis dan
berpikir ekonomis dan efesien terhadap layanan kesehatan karena bagi mereka kesehatan amat penting artinya. Mereka sanggup membayar mahal layanan kesehatan jika dibarengi
dengan tingakat kualitas dan kuantitas yang baik dari rumah sakit tersebut baik dokter, perawat, ataupun pelayanan farmasi. Seperti yang dikatakan Ibu Maya :
“ saya puas karena tindakan profesionalisme dan pelayanan memuaskan yang telah saya terima yang tidak berbelit serta tidak
menyulitkan di rumah sakit di Penang. Hari itu, total biaya yang keluarkan untuk biaya general ceck up dan menemui 2 dua orang
dokter ahli adalah 4..200.000 Memang, kesehatan sangat mahal harganya. Berapapun biayanya, biasanya orang rela mengeluarkan
demi mendapatkan kesehatan. Namun seandainya kenyamanan, kemudahan, tepat waktu, pelayanan yang memuaskan dapat saya terima
sama baiknya, sama memuaskannya dengan yang saya alami di Malaysia-Penang, juga dilengkapi dengan berbagai peralatan tehnik
yang paling canggih, menyajikan pelayanan yang terbaik dari para profesional medis berpengalaman yang semuanya berdedikasi tinggi,
mungkin saya akan tetap memilih melakukannya di Indonesia”.
Universitas Sumatera Utara
4.3.4. Hubungan Sosial Pasien, Dokter dan Perawat 4.3.4.1 Di Rumah Sakit Penang, Malaysia