Rasio Likuiditas Rasio Keuangan

Pabundu Tika 2006:121 mengatakan bahwa kinerja sebagai hasil-hasil fungsi pekerjaan kegiatan seseorang atau kelompok dalam suatu organisasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk mencapai tujuan organisasi dalam priode waktu tertentu. Kinerja keuangan perusahaan dapat diukur dengan menganalisa dan mengevaluasi laporan keuangan. Adapun bentuk-bentuk dari rasio keuangan perbankan adalah sebagai berikut :

a. Rasio Likuiditas

Menurut Bastian 2006 : 296,“ Rasio likuiditas adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi utang jangka pendeknya termasuk bagian dari utang jangka panjang yang jatuh temponya dalam waktu sampai dengan satu tahun dari aktiva lancarnya.” Selain itu, likuiditas bisnis perbankan menurut Sastradipoera 2004 : 247, merupakan “kemampuan sebuah bank untuk menyediakan alat-alat lancar guna membayar kembali titipan yang jatuh tempo dan memberikan pinjaman kepada nasabah yang membutuhkannya.” Rasio likuiditas juga digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membiayai kewajiban ketika ditagih. Untuk mengukur rasio likuiditas dapat digunakan beberapa rasio antara lain : 1. Quick Ratio Quick ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan bank untuk membayar kembali kewajiban kepada para deposannya dengan cash assets yang dimilkinya. Semakin tinggi quick rasio Universitas Sumatera Utara menunjukkan semakin tinggi tingkat likuiditas bank. Rumus untuk mencari Quick Ratio adalah sebagai berikut : sits Total Depo s Cash Asset o Quick Rati  x 100 2. Investing Policy Ratio Investing policy ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan bank untuk membayar kembali kewajiban kepada para deposannya dengan mencairkan surat-surat berharga yang dimiliki bank. Semakin tinggi Investing policy ratio menunjukkan semakin tinggi tingkat likuiditas bank. Rumus untuk mencari Investing Policy Ratio adalah sebagai berikut : Investing Policy Ratio its TotalDepos Securities  x 100 3. Loan to Deposit Ratio LDR Loan to deposit ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan bank dalam membayar kembali kewajiban kepada para deposannya dengan menarik kembali kredit-kredit yang telah diberikan kepada debiturnya. Semakin tinggi LDR menunjukkan semakin tinggi tingkat likuiditas bank. Rumus untuk mencari Loan to Deposit Ratio adalah sebagai berikut : sits Total Depo Total Loan o posit Rati Loan to De  x 100 Universitas Sumatera Utara 4. Loan to Assets Ratio Loan to assets ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi permintaan kredit dari para debitur dengan asset bank yang tersedia. Semakin tinggi loan to assets ratio menunjukkan semakin tinggi tingkat likuiditas bank. Rumus untuk mencari Loan to Assets Ratio adalah sebagai berikut : ets Toatal Ass Total Loan sets Ratio Loan to As  x 100 5. Investment Portfolio Ratio Investment portfolio ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas penanaman dana dalam surat-surat berharga. Semakin tinggi investment portofolio ratio menunjukkan semakin tinggi tingkat likuiditas bank. Rumus untuk mencari Investment Portfolio Ratio adalah sebagai berikut : ada yang berharga surat Jumlah satu tahun dari kurang tempo jatuh dengan Berharga Surat  Ratio Portfolio Investment x 100 6. Cash Ratio Cash ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menunjukkan kemampuan bank untuk membayar kewajiban-kewajibannya yang sudah jatuh tempo dengan cash asset yang dimilikinya. Semakin tinggi cash ratio menunjukkan semakin tinggi tingkat likuiditas bank. Rumus untuk mencari Cash Ratio adalah sebagai berikut : dibayar segera harus yang Pinjaman likuid Aktiva  Cash Ratio x 100 Universitas Sumatera Utara

b. Rasio Profitabilitas