BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisis Sistem
Tahap ini bertujuan memberikan gambaran yang jelas terhadap sistem yang akan dibangun. Tahap ini menjabarkan kebutuhan-kebutuhan yang berguna untuk
perancangan sistem agar sistem yang dibangun sesuai dengan masalah yang akan diselesaikan.
3.1.1 Analisis Masalah
Permasalahan yang akan diselesaikan dengan menggunakan sistem ini adalah pengenalan pola citra aksara Katakana. Citra aksara Katakana didapatkan melalui
proses scanning tulisan tangan aksara Katakana dan dikonversi ke dalam citra digital. Sebelum diolah, citra digital harus melalui beberapa tahap pengolahan citra
seperti proses pengubahan ukuran serta proses pengubahan warna citra. Melalui proses ini akan diperoleh nilai dari citra yang selanjutnya akan digunakan untuk
pengenalan pola dengan jaringan saraf tiruan. Sistem ini menggunakan metode jaringan saraf tiruan associative memory tipe
hetero-associative. Metode ini akan mengasosiasikan input dengan output yang telah disediakan sebelumnya. Dalam metode ini akan dilakukan proses pelatihan untuk
melatih sistem agar dapat mengenali masukan citra aksara Katakana serta proses pengujian untuk menguji apakah sistem mampu mengenali pola citra aksara Katakana
baik itu dalam kondisi baik ataupun cacat noisy. Banyaknya data pelatihan adalah 460 masing-masing 10 data dari 46 pola
karakter, terdiri dari 46 huruf. Analisis permasalahan lebih lanjut dijelaskan melalui Diagram Ishikawa yang
dapat dilihat pada Gambar 3.1.
Universitas Sumatera Utara
Pengenalan pola Metode
Material
Metode pengenalan pola yang digunakan masih manual
Memerlukan contoh sampel aksara untuk diproses
Membutuhkan aksara yang asli untuk dicocokkan
Aksara Katakana
Bentuk aksara yang unik mempersulit penerjemahan
Gambar 3.1 Diagram Ishikawa
3.1.2 Analisis Persyaratan Requirement Analysis
Analisis persyaratan dilakukan untuk mengidentifikasikan dan menyatakan persyaratan. Analisis persyaratan terdiri atas dua bagian yaitu analisis persyaratan
fungsional functional requirement dan analisis persyaratan nonfungsional nonfunctional requirement. Persyaratan fungsional adalah deskripsi mengenai
aktivitas dan layanan yang harus diberikan disediakan oleh sebuah sistem, dan persyaratan nonfungsional merupakan deskripsi mengenai fitur, karakteristik, dan
batasan lainnya yang menentukan apakah sistem memuaskan atau tidak. Kedua analisis ini merupakan hal penting untuk menentukan hal-hal yang harus dimiliki
sistem.
3.1.2.1 Analisis Persyaratan Fungsional
Analisis fungsional dibutuhkan untuk mengetahui hal-hal yang bisa dikerjakan oleh sistem. Dalam pengenalan pola karakter aksara Katakana dengan metode associative
memory tipe hetero-associative ini, persyaratan fungsional yang harus dipenuhi, antara lain:
1. File citra aksara Katakana yang akan diproses adalah file citra yang berformat
.jpg.
3.1.2.2 Analisis Persyaratan Nonfungsional
Analisis persyaratan nonfungsional berhubungan dengan hal-hal berikut ini: 1.
Performa
Universitas Sumatera Utara
Perangkat lunak yang akan dibangun dapat menunjukkan hasil dari proses pelatihan dan pengenalan pola aksara Katakana yang dilakukan oleh sistem.
2. Mudah dipelajari dan digunakan
Perangkat lunak yang akan dibangun harus sederhana agar mudah dipelajari oleh pengguna user.
3. Hemat biaya
Perangkat lunak yang dibangun tidak memerlukan perangkat tambahan ataupun perangkat pendukung dalam proses eksekusinya.
4. Dokumentasi
Perangkat lunak yang akan dibangun dapat menyimpan nilai citra saat proses pengolahan citra serta nilai bobot yang dihasilkan saat citra dilatih. Persen akurasi
yang diperoleh saat proses pengujian akan disimpan pada perangkat lunak ini. 5.
Manajemen kualitas Perangkat lunak yang akan dibangun akan memiliki kualitas yang baik yaitu
proses pengolahan citra, pelatihan, dan pengujian yang relatif cepat. 6.
Kontrol Perangkat lunak yang dibangun akan menampilkan message error pesan
kesalahan jika pengguna tidak lengkap memasukkan masukan ataupun jika masukan yang dimasukkan salah.
3.2 Pemodelan Sistem