sebagai cara yang tepat untuk mencapai tujuan perusahaan Neergard et al, 2005. Hoang and Antoncic 2003 mengatakan bahwa kunci utama dari
building personal relationship untuk proses kewirausahaan adalah
meningkatkan informasi dan saran yang diterima. Pengusaha sering mengandalkan building personal relationship untuk informasi bisnis, saran
yang berhubungan dengan bisnis dan pemecahan masalah. Selanjutnya, pengusaha mencoba untuk memperluas atau mengembangkan bisnis dan
mengurangi resiko yang tidak terduga. 2. Having a Favorable Attitude
Having a favorable attitude terhadap entrepreneurial networking diperlukan
sebelum menggunakanya untuk tujuan dan kepentingan bisnis. Ekspektasi pada hubungan prilaku-
sikap didasarkan oleh Fishbein dan Ajzen 1975” Theory of reasoned action” dan Ajzen 1991 “ Theory of planned behavior”
keduanya teori adalah teori motivasi. Ringkasan dari teori tersebut adalah satu keyakinan mempengaruhi satu perilaku, satu perilaku mempengaruhi satu
tujuan perilaku dan satu tujuan perilaku mempengaruhi perilaku.
2.1.2 Karakteristik Wirausaha
Seorang wirausaha adalah pribadi yang mandiri dalam mengejar prestasi, ia berani mengambil resiko untuk milai mengelola bisnis demi mendapatkan laba.
Karena itu dia lebih memilih menjadi pemimpin daripada pengikut, untuk itu seorang wirausaha memiliki rasa percaya diri yang kuat dan mempertahankan diri
ketika mengahadapi tantangan pada saat merintis usaha bisnis. Dalam menghdapi
Universitas Sumatera Utara
berbagai permasalahan, seorang wirausaha senantiasa dituntut kreatif Machfoedz, 2005.
Karakteristik manajerpemilik adalah entrepreneur atau pemilik usaha mikro yang juga bertindak sebagai manajer dalam bisnis pada saat yang sama
Devins, Johnson, Gold, Holden, 2002. Wirausaha mempunyai karakteristik umum serta berasal dari kelas yang
sama, Schumpeter menulis bahwa wiraswastawan tidak membentuk suatu kelas sosial tetapi berasal dari semua kelas. Wiraswastawan umumnya mempunyai sifat
yang sama. Mereka adalah orang yang mempunyai tenaga, keinginan untuk terlibat dalam peualangan inovatif, kemauan untuk menerima tanggung jawab
pribadi dalam mewujudkan suatu peristiwa dengan cara yang mereka pilih, dan keinginan untuk berprestasi yang sangat tinggi. Geoffry Crowther menambahkan
sikap optimis dan kepercayaan terhadap masa depan Wiratmo, 2001. Menurut McClelland dalam buku Wiratmo 2001 entrepreneur characteristic adalah
sebagai berikut: 1. Keinginan untuk berprestasi
Kebutuhan ini didefinisikan sebagai keinginan atau dorongan dalam diri orang yang memotivasi perilaku kearah pencapaian tujuan. Pencapaian tujuan
merupakan tantangan dari bagi individu. 2. Keinginan untuk bertanggung jawab.
Wiraswastawan menginginkan tanggung jawab pribadi bagai pencapaian tujuan. Mereka memilih menggunakan sumber daya sendiri dengan cara
Universitas Sumatera Utara
bekerja sendiri untuk mencapai tujuan dan bertanggung jawab sendiri terhadap hasil yang dicapai.
3. Referensi kepada risiko-risiko menengah. Wiraswastawan bukanlah penjudi, mereka memilih menetapkan tujuan-tujuan
yang membutuhkan tingkat kinerja yang tinggi, suatu tingkatan yang mereka percaya akan menuntut usaha keras tetapi yang dipercaya bisa mereka penuhi.
4. Persepsi pada kemungkinan berhasil. Keyakinan pada kemampuan untuk mencapai keberhasilan adalah kualitas
kepribadian wiraswastawan yang penting.Ketika semua fakta tidak sepenuhnya tersedia, mereka berpaling pada sikap percaya diri mereka yang tinggi dan
melanjutkan tugas-tugas tersebut. 5. Rangsangan oleh umpan balik Wiraswastawan
Ingin mengetahui bagaimana hal mereka kerjakan,apakah umpan baliknya baik atau buruk. Mereka dirangsang untuk mencapai hasil kerja yang lebih tinggi
dengan mempelajari seberapa efektif usaha mereka. 6. Aktivitas enerjik
Wiraswastawan menunjukan energi yang jauh lebih tinggi dibandingkan rata- rata orang. Mereka bersifat aktif mempunyai proporsi waktu yang besar dalam
mengerjakan tugas dengan cara baru. Mereka sangat menyadari perjalanan waktu. Kesadaran ini merangsang mereka untuk terlibat secara mendalam pada
kerja yang mereka lakukan.
Universitas Sumatera Utara
7. Orientasi ke masa depan Wiraswastawan melakukan perencanaan dan berpikir kedepan, mencari dan
mengantisipasi kemungkinan yang terjadi jauh di masa depan. 8. Ketrampilan dalam pengorganisasian.
Wiraswastawan menunjukan ketrampilan dalam mengorganisasi kerja dan orang-orang dalam mencapai tujuan. Mereka sangat obyektif di dalam memilih
individu-individu untuk tugas tertentu. Mereka akan memilih yang ahli dan bukannya teman agar pekerjaan bisa dilakukan dengan efisien.
9. Sikap terhadap uang Keuntungan finansial adalah nomor dua dibandingkan arti penting dari prestasi
kerja mereka. Mereka hanya memandang uang sebagai lambang kongkret dari tercapainya tujuan sebagai pembuktian bagi kompetensi mereka. Dalam buku
Justin, dkk, 2001 karakteristik wirausaha yaitu kebutuhan akan keberhasilan, setiap orang berbeda dalam tingkat kebutuhan keberhasilannya. Orang yang
memiliki tingkat kebutuhan keberhasilan yang rendah akan merasa puasa pada status yang dimiliki, sedangkan orang dengan tingkat kebutuhan keberhasilan
yang tinggi senang bersaing dengan standart keunggulan dan memilih untuk bertanggung jawab secara pribadi atas tugas yang dibebankan padanya.
Dorongan untuk keberhasilan tersebut tampak dalam pribadi yang ambisius yang memulai perusahaan barunya dan kemudian berkeinginan untuk
mengembangkan usahanya.
Universitas Sumatera Utara
Karakteristik keinginan untuk mengambil resiko oleh wirausaha di dalam memulai atau menjalankan bisnisnya berbeda-beda, wirausaha bersedia menerima
resiko sebgaimana mereka menghadapi kemungkinan terjadinya kegagalan. Karakteristik percaya diri orang yang memiliki keyakinan pada dirinya sendiri
merasa dapat menjawab tantangan yang ada di depan mereka, banyak wirausaha yang sukses adalah orang yang mempunyai percaya diri, mengakui adanya
masalah tetapi mempercayai kemampuan dirinya untuk mengatasi masalah. Karakteristik kuat untuk berbisnis banyak wirausaha memperhatikan
tingkat keingintahuannya yang dapat disebut sebagai keinginan kuat untuk berbisnis untuk bekerja keras untuk mengembangkan usahanya. Peluang usaha
baru akan mendatangkan berbagai jenis resiko. Jika mereka –mereka yang ingin
memulai binis baru bisa menilai tingkat mereka, mereka akan mempunyai rasa percaya diri terhadap kemampuan mereka untuk berhasil, atau mereka akan bisa
menyimpulkan bahwa mereka hendaknya bekerja bagi orang lain. Walaupun tidak ada cara yang diketahui untuk membuat penilaian tersebut dengan tepat, terdapat
cara di mana individu bisa menilai kualifikasi untuk memulai dan mengelola bisnis baru agar berhasil. Karakteristik wiraswastawan sukses dengan n Ach tinggi
akan memberikan pedoman bagi analisa sendiri Wiratmo, 2001.
2.1.2.1 Dimensi Karakteristik Wirausaha
Dimensi karakteristik wirausaha menurut penelitian yang dilakukan oleh Suyatini 2004 terdiri dari: kemampuan berinovasi; rasa percaya diri; keberanian
mengambil resiko; dan kebutuhan akan keberhasilan.
Universitas Sumatera Utara
1. Dimensi pertama dari variabel entrepreneur characteristic adalah
kemampuan berinovasi. Seorang wirausaha yang inovatif adalah orang yang kreatif dan yakin dengan adanya cara-cara baru yang lebih baik
Wirasasmita, 1994:7. Menurut Levitt Suryana, 2003:23, yang dimaksud dengan inovasi adalah kemampuan menerapkan solusi kreatif
bagi masalah-masalah yang ada sehingga menjadi suatu peluang untuk memperbaiki hidup manusia. Ide-ide sering muncul ketika wirausaha
melihat suatu masalah dan peluang. Ide-ide baru sering muncul ketika wirausaha meilhat sesuatu yang lama dan berpikir sesuatu yang baru dan
berbeda untuk kemudian berinisiatif menciptakan sesuatu menjadi lebih baik. Kemampuan berinovasi diukur dengan tiga indikator yaitu :
kepercayaan terhadap inovasi; inisiatif; dan kreativitas 2.
Dimensi kedua dari variabel entrepreneur characteristic adalah rasa percaya diri. Kepercayaan diri merupakan suatu paduan sikap dan
keyakinan seseorang untuk memulai, melakukan dan menyelesaikan suatu tugas pekerjaan Wijandi, 1988:33. Seseorang yang memiliki
kepercayaan diri cenderung memiliki keyakinan akan kemampuannya untuk mencapai keberhasilan, optimis dan tidak tergantung pada orang
lain. Kepercayaan diri seorang wirausaha dapat diukur dengan tiga indikator yaitu : keyakinan diri, optimisme, kemandirian
3. Dimensi ketiga dari variabel entrepreneur characteristic adalah
keberanian mengambil resiko. Seorang wirausaha yang berani menanggung resiko adalah orang yang selalu ingin jadi pemenang dengan
Universitas Sumatera Utara
cara yang baik Wirasasmita, 1994:2. Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai usaha usaha yang lebih menantang untuk mencapai kesuksesan.
Keberanian untuk menanggung resiko yang menjadi nilai kewirausahan adalah pengambilan resiko yang penuh dengan perhitungan dan realistis.
Keberanian mengambil resiko dapat diukur dengan tiga indikator: kemampuan mencari peluang usaha; kemampuan menilai situasi resiko;
dan keberanian menanggung resiko. 4.
Dimensi keempat dari variabel entrepreneur characteristic adalah kebutuhan akan keberhasilan. Kebutuhan berprestasi wirausaha need for
achievement terletak pada kemauan dan kemampuan untuk melakukan
sesuatu yang lebih baik dan lebih efisien dibanding sebelumnya. Kebutuhan akan keberhasilan diukur dengan tiga indikator yaitu :
tanggung jawab pribadi; pembuktian kemampuan dan keahlian; dan perkembangan personal.
2.1.3 Kinerja Usaha