BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan tentang Tata Cara Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor BBN-KB diatas, maka penulis dapat mengambil bebearapa kesimpulan sebagai
hasil dari Praktek Kerja Lapangan Mandiri yang dilakukan di Kantor SAMSAT Medan Utara, sebagai berikut :
1. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor adalah pajak yang dipungut ditingkat
Provinsi atas setiap penyerahan hak milik Kendaraan Bermotor sebagai akibat perjanjian dua pihak atau perbuatan sepihak atau keadaan yang terjadi karena jual
beli, tukar menukar, hibah termasuk hibah wasiat atau hadiah, warisan atau pemasukan ke dalam Badan Usaha yang ditetapkan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Persyaratan umum yang harus dipenuhi oleh Wajib Pajak dalam mengurus Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor BBN-KB
adalah melampirkan : BPKB asli + Foto Copy, STNK asli + Foto Copy, KTP asli + Foto Copy, bukti penyerahan hak milik kendaraan bermotor, Hasil checking fisik
kendaraan bermotor dan SKPD tahun sebelumnya. 2.
Yang menjadi Objek dari Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor adalah penyerahan kepemilikan kendaraan bermotor. Termasuk penyerahan kendaraan
bermotor adalah pemasukan kendaraan bermotor dari luar negeri untuk dipakai secara tetap di Indonesia. Dan yang menjadi subjek dari Bea Balik Nama
Kendaraan Bermotor adalah Orang Pribadi atau Badan yang dapat menerima penyerahan Kendaraan Bermotor. Sedangkan tariff yang digunakan terhadap Bea
Balik Nama Kendaraan Bermotor adalah : 2.1
Untuk Pembayaran Pertama : a.
10 sepuluh persen untuk Kendaraan Bermotor Bukan Umum, seperti sepeda motor, mobil sedan, jeep, pick up atau yang sejenis yang digunakan
untuk keperluan pribadi. b.
10 sepuluh persen untuk Kendaraan Bermotor Umum, seperti alat pengangkutan umum angkot berupa bus, mini bus, sedan taxi, atau
pengangkutan umum lainnya yang sejenis yang digunakan untuk kepentingan umum.
c. 3 tiga persen untuk Kendaraan Bermotor alat-alat berat dan alat-alat besar.
2.2 Untuk Penyerahan Kedua dan Selanjutnya adalah :
a. 1 satu persen untuk Kendaraan Bermotor Bukan Umum.
b. 1 satu persen untuk Kendaraan Bermotor Umum.
c. 0,3 nol koma tiga persen untuk Kendaraan Bermotor alat-alat berat dan
alat-alat besar. 2.3
Untuk Penyerahan karena Warisan adalah : a.
0,1 nol koma satu persen untuk Kendaraan Bermotor Bukan Umum. b.
0,1 nol koma satu persen untuk Kendaraan Bermotor Umum. c.
0,03 nol koma tiga persen untuk Kendaraan Bermotor Alat-alat berat dan alat-alat Besar.
3. Menurut hasil dari table Realisasi Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor BBN-KB
dapat diketahui bahwa tingkat kesadaran masyarakat untuk membayar Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor BBN-KB sudah baik. Karena terbukti dari tabel
tersebut, hasil yang diperoleh melebihi target yang ditetapkan setiap tahunnya di Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap SAMSAT Medan Utara.
SAMSAT Medan Utara menetapkan target pada tahun 2013 sebesar Rp. 1.259.641.082.000,-, sedangkan realisasinya melebihi dari target yaitu sebesar Rp.
1.395.073.240.547,-. Dan pada tahun 2014 SAMSAT Medan Utara menetapkan target sebesar Rp. 1.546.066.259.702,- , dan realisasinya sebesar Rp.
1.637.426.281.315,-. 4.
Pada dasarnya pengurusan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor tidak ada kendala, setelah penulis melakukan Praktik Kerja Lapangan Mandiri di Kantor
SAMSAT Medan Utara dan melakukan wawancara terhadap Petugas Pengurus Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor tidak mengalami masalah dalam melakukan
tugasnya. Walaupun demikian, masih ada kekurangan yang dirasakan dari pihak SAMSAT sendiri. Yaitu mengenai kurang luas sosialisasi tentang Peraturan
Daerah yang mengatur tentang Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor ini. Sehingga tidak semua Wajib Pajak yang memiliki Kendaraan Bermotor khususnya
yang melakukan penyerahan Kendaraan Bermotor dapat mengetahui secara benar tentang prosedur pemungutan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor ini yang
akhirnya ia menggunakan jasa calo dalam kepengurusannya.
Cara mengatasi masalah tersebut agar pihak SAMSAT bekerjasama dengan Pemerintah Daerah untuk melakukan sosialisasi tentang Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor ini ditingkat pendidikan seperti Universitas dan untuk masyarakat umum melalui seminar atau penyuluhan-penyuluhan melalui media elektronik dan media
cetak. Dengan demikian masyarakat akan mudah memahami pentingnya melakukan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan akan menimbulkan kesadaran pada
masing-masing Wajib Pajak.
B. Saran