Gambar 4.19 Rangkaian power supply
b. Rangkaian pengontrol microcontroller,
Microcontroller
ini tidak dapat melakukan prosesnya tanpa dibantu oleh rangkaian lain seperti
clock
dan
reset
. Selain rangkaian-rangkaian tersebut, perlu juga ditentukan penggunaan dari port-portnya dan sinyal-
sinyal yang digunakan untuk mendukung proses kerja rangkaian. Port-port yang digunakan pada rangakaian pengontrol
microcontroller,
yaitu:
1. Clock,
Clock
atau pewaktuan digunakan untuk menetukan kecepatan yang dilakukan oleh
microcontroller
. Di dalam chip AT 89S51 sudah tersedia
oscilator internal
, cukup menghubungkan kristal pada pin XTAL1 dan XTAL2 serta kapasitor untuk menentukan frekuensi
oscilator
nya. Frekuensi kristal disesuaikan dengan pemilihan kecepatan yang ditentukan untuk
mentransfer data melalui pin serial
interface
dari MCU AT 89C51 Sistem ini dirancang untuk memiliki kemampuan
boud rate
sebesar 9600 bps sehingga kristal yang dipilih adalah 11,0952 Mhz atau 12 Mhz Gambar 4.26, berikut
ini menunjukkan rangkaian dari pewaktu.
Gambar 4.20 Rangkaian pewaktuan
Pada perencanaan alat ini, MCU berfungsi sebagai otak dari pengaturan kerja alat secara perangkat lunak
soft ware
. Sedangkan untuk kapasitor pada kristal dipilih dengan lembar data yaitu C = 33 pF dan C = 33
pF dengan kerja MCU untuk satu
machine cycle
adalah : f = 11,0592 : 4 Mhz = 2,7648 Mhz = 3 Mhz
t = 1 : 3.10
6
= 0,33 uS
2. Reset,
Untuk membangkitkan sinyal
reset
pada awal catu daya dihidupkan suatu
reset
otomatis akan dilakukan dengan menggunakan pin RST ke rangkaian
power-nn reset
seperti pada gambar 4.27. Ketika catu daya dinyalakan, rangkaian akan menahan pin RST selang beberapa saat
tergantung dari nilai kapasitor dan kecepatan pengisian muatannya. Tanpa adanya sinyal
reset
pada
microcontroller
saat awal pemberian catu daya akan menyebabkan
microcontroller
memulai eksekusi intruksinya dari lokasi acak karena program
counter
tidak terinisialisasi. Waktu yang digunakan untuk melakukan
power-on reset
dapat ditentukan dengan rumus RC, yaitu kapasitor akan terisi penuh setelah 5
RC. Sehingga dengan waktu 100 mS pin
reset
diberi logika tinggi maka MCU akan
reset
. Dapat ditentukan: 5RC = 5000 mS
RC = 100 mS = 0,1S Dengan, nilai R = 10 KOhm, maka :
C =
Ohm x
S
3
10 10
1 ,
C = 0,000010 F = 10 m F
Gambar 4.21 Rangkaian power-on reset
c. Rangkaian driver motor,