Bagian mekanis yang digunakan pada pembuatan
continuous passive motion
dibuat dari bahan dasar pelat besi yang bersifat ringan, mudah dibentuk, tidak mudah patah bila ditekuk-tekuk dan harganya murah. Beberapa bagian
penyusun tersebut, yaitu: 1. Low bar
, Low bar
dibuat dari bahan pelat besi tebal 3 mm. Pada
elbow joint
nya jenis
drop ring lock elbow joint
yang terbuat dari bahan pelat besi. 2. Up right bar
, Up right bar
dibuat dari bahan pelat besi tebal 3 mm. Pada
elbow joint
nya jenis
drop ring lock elbow joint
yang terbuat dari bahan pelat besi. 3. Thigh cup dan calf cup,
Cup
dibuat dari bahan pelat besi dengan tebal 1 mm. Fungsinya untuk memperkuat dan menyambung kedua sisi
up right bar
dan
low bar
. 4. Strap
, Strap
terbuat dari bahan
java box
dan gesper yang dilaminasi dengan
vuring
. Fungsinya sebagai suspensi yang dipasang pada
thigh cu
p dan
calf cup
. 2.5 ALAT PENGENDALI
Definisi alat pengendali menurut Frank D. Petruzella 2001 adalah komponen yang mengatur daya yang diberikan pada beban listrik. Setiap sistem
industri menggunakan bermacam-macam alat pengendali. Alat pengendali industri yang dijelaskan pada bab ini berkisar dari saklar pengendali tombol-tekan yang
sederhana sampai pada sensor elektronik yang lebih rumit. Istilah dan pemakaian praktis yang disajikan dapat memberikan gambaran bagaimana pemilihan alat
pengendali yang tepat sesuai dengan penggunaan.
2.5.1 Transducer Dan Sensor Reed Switch
Transducer
adalah alat yang mengubah energi dari satu bentuk ke bentuk lain.
Transducer
dapat dibagi menjadi dua kelas yaitu
transducer input
dan
transducer output
.
Transducer input
listrik mengubah energi non listrik misalnya suara atau sinar, menjadi tenaga listrik.
Transducer output
listrik bekerja pada urutan yang sebaliknya, yaitu dengan mengubah energi listrik pada bentuk energi
non listrik. Sensor
adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi dan sering berfungsi
untuk mengukur
magnitude
sesuatu. Sensor merupakan jenis
transducer
yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis, magnetis, panas, sinar, dan kimia
menjadi tegangan dan ar pengukur dan memegang p
modern. Sensor memberika menjadi otak
microprocessor
Sensor
reed swiitch
Sensor ini berfungsi untuk
switch
menggunakan rang kompensasi temperature.
Si
karena perubahan resistansi dari sensor ini adalah m
perubahan gaya.
Reed switch
adalah tekan atau gaya tarik menja
dibentuk dari
transducer
Dibentuk dengan konfigur 2.11 berikut ini.
Gam
Kedua ujung yang p kedua ujung lainnya sebaga
buah
strain gauge
dimana t diberi gaya tekan. Maka sesua
beda tegangan pada tiap ujun output yang terjadi akibat te
sebuah sistem kontrol harus di dikuatkan.
Reed switch
dike diperhatikan seperti batang ka
oleh gaya tekan atau tarik. P 1.
Identifikasi pengukuran arus listrik. Biasanya, sensor dikategorikan
g peranan penting dalam pengendalian proses pa rikan ekivalen mata, pendengaran, hidung, lida
ssor
dari sistem otomasi industri.
ch
merupakan sensor yang mirip dengan sensor untuk mengubah gaya menjadi perpindahan. Sensor
angkaian jembatan untuk pembacaan, kalibr
Signal conditioning
menggunakan rangkaian j nsi yang kecil dan adanya efek temperatur. Altern
menggunakan
crystal piezoelektrik
untuk m
lah sebuah sensor yang berfungsi untuk meruba njadi besaran tegangan listrik. Sebenarnya,
reed sw
atau sensor tekan yang biasa disebut
strain
gurasi
bridge
jembatan resistansi seperti pada
ambar 2.14 Jembatan resistansi
Sumber: Electricomatic.com, 2009
g pertama diberi tegangan atau dieksitasi, sedangk gai keluaran. Karena
reed switch
ini dibentuk dar na tiap
strain gauge
mengalami perubahan resistan sesuai dengan teori
bridge
maka terjadi perubahan ujung
bridge
tadi. Tapi karena perubahan teganga t tekanan sangat kecil, maka untuk digunakan dal
rus dimasukan ke dalam
signal amplifier
untuk ikemas dalam bentuk balok kaca padat, sekilas ka
ng kaca dengan kabel
. Reed switch
sangat peka se k. Pertimbangan dalam desain sensor
reed switch,
ukuran, n melalui
s pabrikasi idah untuk
nsor tekanan. ensor
reed
ibrasi dan n jembatan
ernatif lain mengukur
rubah gaya
d switch
ini
rain gauge
. da gambar
ngkan uk dari empat
stansi bila han atau
gan n dalam
s kalau sekali
,
yaitu:
Tahap ini meliputi nilai nominal dan
range
pengukuran tekanan, kondisi fisik lingkungan dimana pengukuran dilakukan, kecepatan pengukuran yang
diperlukan, dan lain-lain. 2.
Identifikasi sinyal output yang dibutuhkan, Kebanyakan
output
yang dihasilkan sebesar: arus standar 4mA–20mA atau tegangan yang besarnya diskalakan untuk mewakili
range
pengukuran tekanan. Mungkin ada kebutuhan lain sepertai
isolasi impedansi output
, dan lain-lain. Dalam beberapa kasus mungkin diperlukan
digital encoding
pada
output.
3. Memilih sensor yang tepat,
Berdasar langkah pertama, kita pilih
sensor
yang sesuai dengan spesifikasi
range
dan lingkungan. Selanjutnya, harga dan ketersediaan
sensor
juga harus dipertimbangkan.
4. Mendesain pengkondisi sinyal yang dibutuhkan,
Dengan pengkondisi sinyal,
output
dari
transducer
diubah menjadi bentuk sinyal
output
yang kita perlukan.
Gambar 2.15 Grafik spesifikasi error dan nonlinearitas pada sensor
Sumber: Electricomagnetic.com, 2009
2.5.2 Transistor