Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Kerangka Teori

7 dalam sulitnya mengkomunikasikan informasi jika masa berlaku harus diperpanjang kepada pemilik kendaraan atau perusahaan. Berdasarkan masalah yang telah dikemukakan maka dibutuhkan sebuah sistem informasi yang berfungsi untuk mempermudah Dinas Perhubungan di Bidang Angkutan untuk mengelola terhadap penempatan angkutan dan memantau pengelolaan perizinan dan pengendalian terhadap pemilik kendaraan atau perusahaan angkutan. Dari penjelasan diatas, maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian terhadap kebijakan yang dibuat oleh pemerintah khususnya dalam rangka implementasi kebijakan Peraturan Daerah Nomor 33 Tahun 2002 Tentang Retribusi Pelayanan dan Izin di Bidang Perhubungan. Sehingga peneliti tertarik membahas masalah tersebut dengan judul “Implementasi Kebijakan Peraturan Daerah Nomor 33 Tahun 2002 Tentang Retribusi Pelayanan dan Izin di Bidang Perhubungan ”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka penulis menentukan perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 33 Tahun 2002 tentang Retribusi Pelayanan dan Izin di Bidang Perhubungan pada Dinas Perhubungan”. Universitas Sumatera Utara 8

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui bagaimana implementasi Peraturan Daerah kota Medan Nomor 33 Tahun 2002 tentang Retribusi Pelayanan dan Izin di Bidang Perhubungan di Dinas Perhubungan kota Medan

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian yang akan dilakukan adalah: 1. Manfaat ilmiah Penelitian ini diharapkan mampu untuk melatih dan mengembangkan kemampuan berfikir ilmiah dan kemampuan untuk menuliskannya dalam bentuk karya ilmiah berdasarkan kajian teori dan aplikasi yang diperoleh dari Ilmu Administrasi Negara. 2. Manfaat akademis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik secara dan Ilmu Administrasi Negara secara khusus dalam menambah kajian perbandingan bagi yang menggunakannya. 3. Manfaat praktis Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangsih bagi Dinas Perhubungan Kota Medan dalam mengimplementasikan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 33 Tahun 2002 tentang Retribusi Pelayanan dan Izin di Bidang Perhubungan. Universitas Sumatera Utara 9

1.5 Kerangka Teori

Teori adalah seperangkat konsep, asumsi dan generelisasi yang dapat digunkan untuk mengungkapkan dan menjelaskan prilaku dalam berbagai organisasi. 3 Sedangkan menurut Singarimbun, teori adalah serangkaian asumsi, konsep, konstrak, definisi, dan proposisi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antar konsep. 4 Untuk memudahkan penulis dalam menyusun penelitian ini, maka dibutuhkan teori-teori sebagai pedoman kerangka berpikir untuk menggambarkan dari sudut mana peneliti menyoroti masalah yang dipilih. Pedoman tersebut disebut dengan kerangka teori. Kerangka teori merupakan bagian dari penelitian, tempat peneliti memberikan penjelasan tentang hal-hal yang berhubungan dengan variabel pokok, subvariabel atau masalah pokok yang ada dalam penelitian. 5 Kerangka teori sebagai landasan berfikir dalam menyelesaikan atau memecahkan masalah yang ada, perlu adanya pedoman teoritis yang membantu dan sebagai bahan referensi dalam penelitian. Kerangka teori kiranya memberikan pemahaman yang jelas dan tepat bagi peneliti dalam memahami masalah yang diteliti. 3 Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kualitaif Kuantitatif dan RD. Bandung: Alfabeta, hal, hal 55 4 Masri Singarimbun. 2008. Metode Penilitian Survai. Jakarta: LP3ES, hal 37 5 Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta, hal 95 Universitas Sumatera Utara 10 1.5.1 Kebijakan Publik 1.5.1.1 Pengertian Kebijakan Publik Kebijakan adalah istilah yang banyak disepakati bersama. Dalam penggunaan umum, istilah kebijakan dianggap berlaku untuk sesuatu yang “lebih besar” ketimbang keputusan tertentu, tetapi “lebih kecil” ketimbang gerakan sosial. 6 Jadi, kebijakan adalah suatu tindakan yang dilakukan dengan maksud untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Publik adalah kegiatan aktivitas manusia yang dipandang perlu untuk diatur dan diintervensi oleh pemerintah atau aturan sosial, atau setidaknya oleh tindakan bersama. 7 Jika dilihat asal kata kebijakan publik diatas dapat disimpulkan bahwa kebijakan publik itu adalah apa yang dilakukan pemerintah untuk mengikat daerah yang diintervensinya. Hal ini sama artinya dengan pendapat yang dikemukakan oleh Thomas R. Dye Tangkilisan memberikan pengertian dasar mengenai kebijakan publik sebagai suatu pilihan pada apa yang dilakukan maupun yang tidak dilakukan oleh pemerintah, mengapa suatu kebijakan harus dilakukan dan apakah manfaat bagi kehidupan bersama harus menjadi pertimbangan yang holistik agar kebijakan tersebut mengandung manfaat yang besar bagi warganya dan atau berdampak kecil dan sebaikanya tidak menimbulkan persoalan yang merugikan, walaupun demikian pasti ada yang diuntungkan dan ada yang dirugikan, disinilah letaknya pemerintah harus bijaksana dalam menetapkan suatu Publik itu dipandang sebagai suatu ruang atau domain dalam kehidupan yang bukan privat atau murni milik individual, tetapi milik bersama atau milik umum. 6 Wayne Parsons. 2005. Public Policy: Pengantar Teori dan Praktik Analisis Kebijakan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, hal 14 7 Ibid . hal 3 Universitas Sumatera Utara 11 kebijakan. 8 Ada beberapa aspek yang harus dilakukan dalam menganalisis suatu kebijakan, yaitu 1 mendeskripsikan kebijakan publik, dengan demikian dapat diketahui apa yang dilakukan atau tidak dilakukan pemerintah, 2 mengkaji alasan-alasan yang mendorong pemerintah melancarkan kebijakan tertentu, dan 3 meneliti akibat kebijakan terhadap masyarakat. 9 Kebijakan publik adalah suatu tujuan tertentu atau serangkaian prinsip atau tindakan yang dilakukan oleh pemerintah pada periode tertentu dalam hubungannya dengan suatu subyek atau tanggapan krisis. 10 Kebijakan publik adalah pemanfaatan yang strategis terhadap sumber daya-sumber daya yang ada untuk memecahkan masalah-masalah publik atau pemerintah. 11 Kebijakan publik sebagai suatu pengalokasian nilai-nilai kekuasaan untuk seluruh masyarakat yang keberadaannya meningkat. Sehingga cukup pemerintah yang dapat melakukan sesuatu tindakan kepada masyarakat dan tindakan tersebut Dalam kenyataannya kebijakan tersebut banyak membantu pemerintah maupun politisi untuk memecahkan masalah-masalah publik. Selanjutnya, dikatakan bahwa kebijakan publik merupakan suatu bentuk intervensi yang dilakukan secara terus menerus oleh pemerintah demi kepentingan kelompok yang kurang beruntung dalam masyarakat agar mereka dapat hidup dan ikut berpartisipasi dalam pembangunan yang luas. 8 Hesel NogiTangkilisin. 2003. Implementasi Kebijakan Publik: Transformasi Pikiran George Edward III. Yogyakarta: Lukman Offset YPAPI, hal 1 9 Solahuddin Kusumanegara. 2010. Model dan Aktor dalam Proses Kebijakan Publik. Yogyakarta: Gava Media, hal 2 10 Ibid , hal 4 11 Tangkilisan, Op.cit., hal 2 Universitas Sumatera Utara 12 merupakan bentuk dari sesuatu yang dipilih oleh pemerintah merupakan bentuk dari pengalokasian nilai-nilai kepada masyarakat. Kebijakan publik adalah sejumlah aktivitas pemerintah untuk memecahkan masalah di masyarakat, baik secara langsung maupun melalui lembaga yang mempengaruhi kehidupan masyarakat. Dalam pelaksanaan kebijakan publik terdapat tiga tingkat pengaruh sebagai implikasi dari tindakan pemerintah, yaitu: 12 1. Adanya pilihan kebijakan atau keputusan yang dibuat oleh politisi, pegawai pemerintah atau yang lainnya, yang bertujuan menggunakan politik untuk mempengaruhi kehiupan masyarakat. 2. Adanya output kebijakan, dimana kebijakan yang diterapkan pada level ini menuntut pemerintah untuk melakukan pengaturan, penganggaran, pembentukan personil dan membuat regulasi dalam bentuk program yang akan mempengaruhi kehidupan masyarakat. 3. Adanya dampak kebijakan yang merupakan efek pilihan kebijakan yang mempengaruhi kehidupan masyarakat. Pada dasarnya studi kebijakan publik berorientasi pada masalah yang riil yang terjadi ditengah-tengah masyarakat. Dengan demikian, analisis kebijakan secara umum merupakan ilmu terapan dan berperan sebagai alat atau ilmu yang berusaha memecahkan masalah. 12 Ibid ., hal 2 Universitas Sumatera Utara 13

1.5.1.2 Proses Kebijakan Publik

Proses kebijakan publik secara umum merupakan suatu proses yang meliputi lima komponen informasi kebijakan yang saling terkait dan dilakukan secara bertahap dengan menggunakan berbagai teknik analisi kebijakan. Dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh kebijakan publik. Ada beberapa tahap analisis yang harus dilakukan, yaitu : 13 1. Penyusunan agenda agenda setting Tahap penetapan agenda kebijakan, yang harus dilakukan pertama kali adalah menentukan masalah publik yang akan dipecahkan. Penyusunan agenda adalah proses pengumpulan isu-isu atau masalah-masalah publik yang mencuat ke permukaan melalui proses problem structuring. Menurut Dunn problem structuring memilik empat fase, yaitu pencarian masalahproblem search, pendefinisian masalah problem definition, spesifikasi masalahproblem specification , dan pengenalan masalahproblem setting. Woll mengemukakan bahwa suatu isu kebijakan dapat berkembang menjadi agenda kebijakan apabila memenuhi syarat sebagai berikut : a. Memiliki efek yang besar terhadap kepentingan masyarakat, b. Membuat analog dengan cara memancing dengan kebijakan publik yang pernah dilakukan, c. Isu tersebut mampu dikaitkan dengan simbol-simbol nasional atau politik yang ada, d. Terjadi kegagalan pasar, dan 13 Ibid ., hal 7 Universitas Sumatera Utara 14 e. Tersedianya teknologi atau dana untuk menyelesaikan masalah publik. 2. Perumusan kebijakan policy formulation Formulasi kebijakan adalah mekanisme proses untuk menyelesaikan masalah publik, dimana pada tahap ini para analisis mulai menerapkan beberapa teknik untuk menentukan sebuah pilihan yang terbaik akan dijadikan kebijakan. Dalam menentukan kebijakan tersebut, aktor kebijakan dapat menggunakan analisis biaya manfaat dan analisis keputusan, dimana keputusan yang harus diambil tidak ditentukan dengan informasi yang serba terbatas. Para aktor kebijakan tersebut harus mengidentifikasi kemungkinan kebijakan yang dapat digunakan melalui proses peramalan forecasting untuk memecahkan maslah yang didalamnya terkandung konsekuensi dari setiap pilihan kebijakan yang akan dipilih. 3. Adopsi kebijakan policy adoption Adopsi kebijakan merupakan tahap untuk menentukan pilihan kebijakan melalui dukungan para stakeholders. Tahap ini dilakukan setelah melalui proses rekomendasi dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Mengidentifikasi alternatif kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk merealisasikan masa depan yang diinginkan dan merupakan langkah terbaik dalam mencapai tujuan tertentu bagi kemajuan masyarakat luas. b. Pengidentifikasian kriteria-kriteria tertentu dan dipilih untuk menilai alternatif yang akan direkomendasikan. Universitas Sumatera Utara 15 c. Mengevaluasi alternatif-alternatif tersebut dengan menggunakan kriteria yang relevan agar efek posisi alternatif kebijakan tersebut lebih besar dari efek negatif yang akan terjadi. 4. Implementasi kebijakan Policy implementation Implementasi berkaitan dengan berbagai kegiatan yang diarahkan untuk merealisasikan program, dimana pada posisi ini eksekutif mengatur cara untuk mengorganisir, menginterpretasikan dan menerapkan kebijakan yang telah diseleksi. Implementasi kebijakan adalah proses pelaksanaan kebijakan yang sudah ditetapkan tersebut oleh unit-unit eksekutor tertentu dengan memobilisasi sumber dana dan sumber daya lainnya dan pada tahap ini proses monitoring sudah dapat dilakukan. Tahapan implementasi kebijakan merupakan kegiatan yang berhubungan dengan apa yang telah terjadi setelah suatu kebijakan ditetapkan dengan memberikan otoritas pada suatu kebijakandengan membentuk output yang jelas dan dapat diukur. 5. Penilaian kebijakan policy evaluation Pada tahap ini semua proses implementasi dinilai apakah sudah sesuai dengan rencana dalam program kebijakan dengan ukuran criteria-kriteria yang telah ditentukan. Proses penilaian tersebut dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu monitoring dan evaluasi. Monitoring dilakukan sewaktu proses pelaksanaan kebijakan masih berjalan dan bertujuan untuk melihat bagaimana program tersebut berjalan, biasanya dalam bentuk penelitianriset dan rekomendasi. Dan evaluasi dilakukan setelah kebijakan telah selesai dilakukan. Evaluasi dilakukan Universitas Sumatera Utara 16 terhadap program yang sudah selesai dan bertujuan untuk mengetahui bagaimana hasil dari program tersebut apakah mencapai sasaran. 1.5.2 Implementasi Kebijakan 1.5.2.1 Pengertian Implementasi Kebijakan Hakekat dari Implementasi adalah rangkaian kegiatan yang terancana dan bertahap yang dilakukan oleh instansi pelaksana dengan didasarkan pada kebijakan yang telah ditetapkan oleh otoritas berwenang. Implementasi kebijakan merupakan tahapan yang krusial dalam proses kebijakan publik. Jika suatu kebijakan telah ditetapkan, maka kebijakan tersebut tidak akan berhasil dan terwujud bilamana tidak diimplementasikan. Suatu program kebijakan harus diimplementasikan agar mempunyai dampak atau tujuan yang diinginkan. Implementasi kebijakan dalam arti luas dapat diartikan sebagai alat administrasi hukum dimana berbagai aktor, organisasi, prosedur dan teknik yang bekerja bersama-sama untuk menjalankan kebijakan guna meraih dampak atau tujuan yang diinginkan. Implementansi merupakan suatu proses yang dinamis yang melibatkan secara terus menerus usaha-usaha untuk mencari apa yang akan dan dapat dilakukan. Dengan demikian implementasi mengatur kegiatan-kegiatan yang mengarah pada penempatan program ke dalam tujuan kebijakan. Implementasi adalah sebuah tahapan yang dilakukan setelah aturan hukum ditetapkan melalui proses politik 14 14 Kusumanegara, Op.cit., hal 97 . Hal ini menunjukkan bahwa implementasi lebih bermakna nonpolitik, yaitu administratif.Implementasi diartikan sebagai interaksi antara penyusunan tujuan dengan sarana-sarana tindakan dalam Universitas Sumatera Utara 17 mencapai tujuan tersebut, atau kemampuan untuk menghubungkan dalam hubungan kasual antara yang diinginkan dengan cara untuk mencapainya. 15 Segala hal yang berhubungan dengan implementasi kebijakan adalah keberhasilan dalam mengevaluasi masalah dan kemudian menerjemahkan ke dalam keputusan- keputusan yang bersifat khusus. 16 Bahwa implementasi kebijakan sebagai tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu-individu atau kelompok-kelompok pemerintah maupun swasta yang diarahkan untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dalam keputusan-keputusan kebijakan sebelumnya. 17 Terdapat tiga kegiatan utama yang paling penting dalam implementasi, yaitu : Tindakan-tindakan ini mencakup usaha-usaha untuk mengubah perubahan-perubahan yang besar dan kecil yang ditetapkan oleh keputusan-keputusan kebijakan. Jadi, implementasi merupakan suatu proses dinamis yang melibatkan secara terus menerus usaha-usaha untuk mencari apa yang akan dan dapat dilakukan. Dengan demikan implementasi mengatur kegiatan-kegiatan yang mengarah pada penempatan suatu program pada tujuan kebijakan yang diinginkan. 18 1. Penafsiran, yaitu kegiatan yang menerjemahkan makna program kedalam pengaturan yang dapat diterima dan dapat dijalankan. 2. Organisasi, merupakan unit atau wadah untuk menempatkan program kedalam tujuan kebijakan. 15 Tangkilisan, Op.cit., hal 17 16 Ibid 17 Budi Winarno. 2002. Kebijakan Publik: Teori dan Proses. Yogyakarta: Media Pressindo, hal 102 18 Tangkilisan, Op.cit., hal 17 Universitas Sumatera Utara 18 3. Penerapan, berhubungan dengan perlengkapan rutin bagi pelayanan, upah dan lainnya.

1.5.2.2 Model-model Implementasi Kebijakan

Untuk melihat bagaimana proses implementasi kebijakan itu berlangsung secara efektif, maka dapat dilihat dari berbagai model, yaitu :

A. Model Implementasi Van Meter dan Van Horn

Dokumen yang terkait

Analisis Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok Pada Sekolah di Kota Medan Tahun 2014

23 220 103

Pengawasan Izin Usaha Pariwisata Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 4 Tahun 2014 Tentang Kepariwisataan(Studi Pemko Medan)

13 122 81

Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 11 Tahun 2011 Tentang Pajak Reklame (Studi Tentang Penerbitan Izin Reklame di Kota Medan)

7 150 212

Prosedur Pemungutan dan Pembayaran Retribusi Izin Trayek Pada Dinas Perhubungan Kota Medan

14 191 125

Implementasi Peraturan Daerah Nomor 33 Tahun 2002 Tentang Retribusi Pelayanan dan Izin Trayek di Bidang Perhubungan Kota Medan (Studi pada Dinas Perhubungan Kota Medan)

0 0 11

Implementasi Peraturan Daerah Nomor 33 Tahun 2002 Tentang Retribusi Pelayanan dan Izin Trayek di Bidang Perhubungan Kota Medan (Studi pada Dinas Perhubungan Kota Medan)

0 0 1

Implementasi Peraturan Daerah Nomor 33 Tahun 2002 Tentang Retribusi Pelayanan dan Izin Trayek di Bidang Perhubungan Kota Medan (Studi pada Dinas Perhubungan Kota Medan)

0 0 56

Implementasi Peraturan Daerah Nomor 33 Tahun 2002 Tentang Retribusi Pelayanan dan Izin Trayek di Bidang Perhubungan Kota Medan (Studi pada Dinas Perhubungan Kota Medan)

0 0 5

Implementasi Peraturan Daerah Nomor 33 Tahun 2002 Tentang Retribusi Pelayanan dan Izin Trayek di Bidang Perhubungan Kota Medan (Studi pada Dinas Perhubungan Kota Medan)

0 0 2

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PERHUBUNGAN KOTA MEDAN A. Sejarah Singkat Dinas Perhubungan Kota Medan - Prosedur Pemungutan dan Pembayaran Retribusi Izin Trayek Pada Dinas Perhubungan Kota Medan

0 0 69