Model Merilee S. Grindle

25 Gambar 2 Model Teori George Edward III

C. Model Merilee S. Grindle

Bahwa keberhasilan implementasi kebijakan ditentukan oleh derajat implementability dari kebijakan tersebut. 22 22 Wibawa Samodra. 1994. Kebijakan Publik Proses dan Analisis. Jakarta : Intermedia, hal 22 Keunikan model Grindle terletak pada pemahaman yang komperehensif akan konteks kebijakan, khususnya yang menyangkut dengan implementor, penerima implementasi, dan arena konflik yang mungkin akan terjadi serta sumber daya yang akan diperlukan selama proses implementasi. Secara konsep dijelaskan bahwa model implementasi kebijakan yang dikemukakan Grindle menuturkan bahwa keberhasilan proses implementasi kebijakan sampai kepada tercapainya hasil, tergantung pada kegiatan program Universitas Sumatera Utara 26 yang telah dirancang dan pembiyaan cukup, selain dipengaruhi oleh isi kebijakan dan konteks implementasinya. Isi kebijakan yang dimaksud meliputi: 1. Kepentingan yang terpenuhi oleh kebijakan interest offected, Standar dan sasaran kebijakan harus jelas dan terukur sehingga dapat direalisasikan. Apabila standar dan sasaran kebijakan kabur, maka akan terjadi multi interpretasi dan mudah menimbulkan konflik diantara agen implementasi 2. Jenis manfaat yang dihasilkan tipe of benefit, implementasi program perlu dukungan dan koordinasi dengan instansi lain agar tujuan kebijakan dapat tercapai 3. Derajat perubahan yang diinginkan extent to change envisioned, ini mencakup tiga hal, yakni: a respon implementor terhadap kebijakan yang akan dipengaruhi kemauannya untuk melaksanakan kebijakan, b kognisi, pemahaman para agen pelaksana terhadap kebijakan, dan c intensitas disposisi implementor, yakni preferensi nilai yang dimiliki oleh implementor. 4. Kedudukan pembuat kebijakan site of decision making, pelaksana mencakup struktur birokrasi, norma-norma, dan pola-pola hubungan yang terjadi dalam birokrasi, yang semua hal tersebut akan mempengaruhi implementasi suatu program. 5. Para pelaksana program program emplementation. Karakteristik agen pelaksana mencakup struktur birokrasi, norma-norma, dan pola-pola Universitas Sumatera Utara 27 hubungan yang terjadi dalam birokrasi, yang semua hal tersebut akan mempengaruhi implementasi suatu program 6. Sumber daya yang dikerahkan resources commitedimplementasi kebijakan perlu dukungan sumber daya, baik sumber dayamanusia maupun sumber daya non manusia seperti dana yang digunakan untuk mendukung implementasi kebijakan. Isi dari sebuah kebijakan akan menunjukkan bagaimana posisi dari pengambilan keputusan yang dilakukan oleh sejumlah besar para pengambil keputusan, tetapi ada kebijakan tertentu yang pengambilan keputusannya dilakukan oleh sejumlah kecil para pengambil keputusan. Sedangkan konteks implementasi yang dimaksud meliputi: 1. Kekuasaan power 2. Kepentingan strategi aktor yang terlibat interest strategies of actor involved 3. Karakteristik lembaga dan penguasa institution and regime characteristic Universitas Sumatera Utara 28 Tujuan tercapai? Tujuan-tujuan kebijaksanaan Program-program aksi dan proyek- proyek tertentu dirancang dan dibiayai Program-program disampaikan sesuai dengan rancangan Kegiatan-kegiatan implementasi yang dipengaruhi oleh: a. Conten of policy 1. Kepentingan yang dipengaruhi oleh kebijakan 2. Jenis manfaat yang dihasilkan 3. Jangkauan perubahan 4. Letak pengambilan keputusan 5. Pelaksana program 6. Sumber yang disediakan b. Context of implementation 1. Kekuasaan, kepentingan dan strategi aktor yang terlibat 2. Karakteristik kelembagaan 3. Konsistensi dan daya tanggap Hasil akhir: a. Dampaknya terhadap masyarakat, perseorangan dan kelompok b. Tingkat perubahan dan penerimaannya PENGUKURAN KEBERHASILAN Gambar 3 Model Teori Merilee S. Grindle Grindle dalam bukunya yang berjudul Politics and Policy Implementation in The Third Word 1980, mengatakan bahwa dalam mengimplementasikan sebuah kebijakan tergantung pada contentdan context, dan tingkat keberhasilannya tergantung pada kondisi tiga komponen variabel sumberdaya implementasi yang diperlukan. Ketiga komponen ini menyebabkan program nasional menghasilkan variasi outputs dan outcomes yang berbeda di daerah. Ketiga komponen itu adalah: Universitas Sumatera Utara 29 1. Contents of policy messages a. Ketersediaan dana dan sumber lain untuk melaksanakan kebijakan; b. Adanya sanksi; c. Tingkat kesukaran masalah kebijakan. 2. Kredibilitas pesan kebijakan a. Kejelasan pesan kebijakan; b. Konsistensi kebijakan; c. Frekuensi pengulangan kebijakan; d. Penerimaan pesan 3. Bentuk kebijakan a. Efficacy of the policy b. Partisipasi masyarakat; c. Tipe kebijakan Implementasi program ditentukan oleh Konten isi programpolicy dan konteks implementasinya, sebagai berikut : a. Content of Policy Isi Kebijakan Isi kebijakan atau program akan berpengaruh pada tingkat keberhasilan implementasi. Kebijakan kontroversial, kebijakan- kebijakan yang dipandang tidak populis, kebijakan menghendaki perubahan besar, biasanya akan mendapatkan perlawanan baik dari kelompok sasaran bahkan mungkin dari implementornya sendiri yang mungkin merasa kesulitan melaksanakan kebijakan tersebut atau Universitas Sumatera Utara 30 merasa dirugikan. Isi kebijakan yang dapat mempengaruhi implementasi menurut Grindle adalah sebagai berikut: 1. Kepentingan yang dipengaruhi oleh adanya program. Apabila kebijakan tersebut tidak menimbulkan kerugian di salah satu pihak, maka implementasinya akan lebih mudah karena tidak akan menimbulkan perlawanan bagi yang kepentingannya dirugikan. 2. Jenis manfaat yang akan dihasilkan. Kebijakan yang memberikan manfaat kolektif atau pada banyak orang akan lebih mudah diimplementasikan karena lebih mudah mendapatkan dukungan dari kelompok sasaran atau masyarakat. 3. Jangkauan perubahan yang diinginkan. Semakin luas dan besar perubahan yang diinginkan melalui kebijakan tersebut, biasanya akan semakin sulit pula dilaksanakan. Kredibilitas pesan kebijakan tidak terpenuhi karena isi kebijakan yang mengatur tentang adanya sangsi tidakdijalankan dengan konsisten. 4. Kedudukan pengambil keputusan. Semakin tersebar kedudukan pengambil keputusan dalam kebijakan baik secara geografis ataupun organisatoris, akan semakin sulit pula implementasinya. Kasus demikian banyak terjadi pada Universitas Sumatera Utara 31 kebijakan-kebijakan yang implementasinya melibatkan banyak instansi. 5. Pelaksanaan program. Manakala pelaksana program memiliki kemampuan dan dukungan yang dibutuhkan oleh kebijakan, maka tingkat keberhasilannya juga akan tinggi. Sumber daya yang disediakan. Tersedianya sumberdaya yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan kebijakan, dengan sendirinya akan mempermudah pelaksanaannya. Sumberdaya ini berupa tenaga kerja, keahlian, dana, sarana. 6. Sumber-sumber yang dapat dikerahkan. Pelaksanaan kebijakan harus didukung oleh sumber daya yang mendukung agar pelaksanaannya berjalan dengan baik dan diharapkan jauuh dari kendala. Sumber-sumber yang dapat dikerahkan berupa sumber daya manusia maupun sumber daya non manusia. b. Context of Implementation Konteks Implementasi Konteks dimana dan oleh siapa kebijakan tersebut diimplemetasikan juga akan berpengaruh pada tingkat keberhasilannya, karena seberapapun baik dan mudahnya kebijakan dan seberapapun dukungan kelompok sasaran, hasil implementasi tetap bergantung pada implementornya. Karakter dari pelaksanaakanmempengaruhi tindakan-tindakan pelaksana dalammengimplementasikan kebijakan karena pelaksana adalah individu yang tidakmungkin bebas dari kepercayaan, aspirasi dan kepentingan pribadi yang ingin mereka Universitas Sumatera Utara 32 capai. Dalam mengimplementasikan suatu kebijakan terdapat suatu kemungkinan dari pelaksana untuk membelokkan apa yang sudah ditentukan demi kepentingan pribadinya, sehingga dapat menjauhkan tujuan dari kebijakan sebenarnya. Konteks kebijakan yang dapat mempengaruhi implementasi menurut Grindle adalah sebagai berikut: 1. Kekuasaan, kepentingan, dan strategi-strategi dari para aktor yang terlibat. Kekuasaan, yang terlibat guna memperlancar jalannya pelaksanaan suatu implementasi kebijakan. Kepentingan- kepentingan publik yang harus diutamakan daripada kepentingan golongan. Strategi dari aktor yang terlihat yaitu pimpinan yang berkuasa pada saat ini. Bila hal ini tidak diperhitungkan dengan matang maka pelaksanaan perizinan trayek angkutan umum, sangat besar kemungkinan program yang hendak diimplementasikan 2. Karakteristik kelembagaan.Lingkungan dimana suatu kebijakan tersebut dilaksanakanjuga berpengaruh terhadap keberhasilannya, maka pada bagian ini ingin dijelaskan karakteristik dari suatu lembaga yang akan turut mempengaruhi suatu kebijakan, Karakteristik lembaga dan rezim yang sedang berkuasa melakukan pengubahan dimana pelayanan perizinan agar lebih baik, setiap rezim yang sedang berkuasa harus melayani publik sebaik mungkin, rutinitas, maksud setiap aparatur harus melaksanakan tugas secara rutinitas agar pelayanan perizinan Universitas Sumatera Utara 33 tidak terganggu, rezim yang sedang berkuasa harus mengatur maksudnya agar publik taat. 3. Konsistensi dan daya tanggap.Hal lain yang dirasa penting dalam proses pelaksanaan suatu kebijakan adalah konsistensi dan daya tanggap dari para pelaksana, maka yang hendak dijelaskan pada poin ini adalah sejauhmana konsistensi dan daya tanggap baik dari pelaksana kebijakan maupun yang menerima kebijakan.

D. Model Mazmanian dan Sabatier 1983

Dokumen yang terkait

Analisis Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok Pada Sekolah di Kota Medan Tahun 2014

23 220 103

Pengawasan Izin Usaha Pariwisata Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 4 Tahun 2014 Tentang Kepariwisataan(Studi Pemko Medan)

13 122 81

Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 11 Tahun 2011 Tentang Pajak Reklame (Studi Tentang Penerbitan Izin Reklame di Kota Medan)

7 150 212

Prosedur Pemungutan dan Pembayaran Retribusi Izin Trayek Pada Dinas Perhubungan Kota Medan

14 191 125

Implementasi Peraturan Daerah Nomor 33 Tahun 2002 Tentang Retribusi Pelayanan dan Izin Trayek di Bidang Perhubungan Kota Medan (Studi pada Dinas Perhubungan Kota Medan)

0 0 11

Implementasi Peraturan Daerah Nomor 33 Tahun 2002 Tentang Retribusi Pelayanan dan Izin Trayek di Bidang Perhubungan Kota Medan (Studi pada Dinas Perhubungan Kota Medan)

0 0 1

Implementasi Peraturan Daerah Nomor 33 Tahun 2002 Tentang Retribusi Pelayanan dan Izin Trayek di Bidang Perhubungan Kota Medan (Studi pada Dinas Perhubungan Kota Medan)

0 0 56

Implementasi Peraturan Daerah Nomor 33 Tahun 2002 Tentang Retribusi Pelayanan dan Izin Trayek di Bidang Perhubungan Kota Medan (Studi pada Dinas Perhubungan Kota Medan)

0 0 5

Implementasi Peraturan Daerah Nomor 33 Tahun 2002 Tentang Retribusi Pelayanan dan Izin Trayek di Bidang Perhubungan Kota Medan (Studi pada Dinas Perhubungan Kota Medan)

0 0 2

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PERHUBUNGAN KOTA MEDAN A. Sejarah Singkat Dinas Perhubungan Kota Medan - Prosedur Pemungutan dan Pembayaran Retribusi Izin Trayek Pada Dinas Perhubungan Kota Medan

0 0 69