98
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang dilakukan penulis dengan judul “Implementasi Peraturan Daerah Nomor 33 Tahun 2002 Tentang
Retribusi Pelayanan dan Izin di Bidang Perhubungan Studi pada Dinas Perhubungan kota Medan dapat disimpulkan, bahwa Implementasi peraturan
daerah kota medan nomor 33 tahun 2002 tentang retribusi pelayanan dan izin di bidang perhubungan kota medan belum sepenuhnya terlaksana dengan baik
karena masih adanya kekurangan-kerurangan yang ditemui pada beberapa indikator, meskipun beberapa indikator lainnya sudah berjalan dengan baik.
Adapun model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model implementasi Merille S. Grindle, dengan indikator:
1. Kepentingan yang terpenuhi oleh kebijakan
Peraturan daerah nomor 33 tahun 2002 sudah dapat memenuhi kepentingan dari Dinas Perhubungan, perusahaan angkutan, dan supir
angkutan kota angkot. Tetapi terpenuhinya kepentingan itu tidak secara menyeluruh bagi kepentingan supir angkot, kepentingan yang terpenuhi
dari supir angkot hanya kejelasan trayek yang akan dilaluinya karena sudah mendaftarkan izin trayek angkotnya, tetapi dalam kepentingan
mendapatkan penumpang masih belum terpenuhi dikarenakan didalam peraturan ini tidak ada ketentuang jumlah angkot yang ada di satu trayek.
Universitas Sumatera Utara
99
Hal ini membuat supir angkot harus berlomba-lomba untuk mendapatkan penumpang.
2. Jenis manfaat yang dihasilkan
Peraturan daerah nomor 33 tahun 2002 tentang retribusi dan pelayanan izin di bidang perhubungan memberikan manfaat yang langsung tertuju
kepada masyarakat, karena melihat kelapangan apabila tidak adanya peraturan daerah tersebut masyarakat tidak tahu-menahu dengan
kewajibannya dalam mengurus perizinan dan membayar retribusi. Dari ketidaktahuan itu, melalui peraturan tersebut Dishub menjalin komunikasi
yang searah baik dari antara masyarakat, komunikasi ini terjalin melalui pendekatan pengawasan dan monitoring yang dilakukan oleh Dishub.
3. Derajat perubahan yang diinginkan
Peraturan daerah nomor 33 tahun 2002 ini ingin merubah sikap dan perilaku dari pelaksana dan penerima kebijakan. Tetapi peraturan ini
masih belum bisa merubah perilaku dari masyarakat yang masih tidak melaksanakan kewajibannya meskipun didalam peraturan ini sudah ada
tertera sanksi yang akan diberikan jiakalau masyarakat tidak melaksanakan kewajibannya.
4. Letak pengambilan keputusan
Keputusan dari peraturan daerah nomor 33 tahun 2002 mengenai kewajiban bagi setiap kendaraan umum wajib memiliki izin, sudah sangat
tepat karena selain memberikan konstribusi pada PAD karena setiap
Universitas Sumatera Utara
100
angkutan yang memiliki izin trayek harus membayar retribusi yang sudah ditentukan, juga memberikan kepastian rute trayek bagi setiap angkutan.
5. Pelaksana program
Pelaksana program dari peraturan daerah nomor 33 tahun 2002 sudah memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat baik dalam
kepengrusuan perizinan, pembayaran retribusi, maupun uji kendaraan. 6.
Sumberdaya-sumberdaya yang dibutuhkan Dalam pelaksaaan peraturan daerah nomor 33 tahun 2002 ini
membutuhkan sumber daya manusia, dana dan sarana. Kebutuhan peraturan ini akan sumber daya manusia jika dilihat dari kualitas dan
kuantitas sudah terpenuhi begitu juga dengan dana dalam melakukan kegiatanaprogram Dishub. Akan tetapi, jika dilihat dari penyediaan
saranamasih belum memadai, karena pegawaistaf dari Dinas Perhubungan masih banyak menggunakan kendaraan milik pribadi untuk melakukan
monitor dan pengawasan ke lapangan. Jadi sumberdaya-sumberdaya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan peraturan daerah nomor 33 tahun 2002
masih belum terpenuhi secara keseluruhan. 7.
Kekuasaan, kepentingan dan strategi yang dilakukan para aktor Dari adanya kekuasaan Dinas perhubunga dalam melaksanakan peraturan
daerah nomor 33 tahun 2002, Dishub lebih mengutamakan kepentingan publik dengan strategi yang lebih mengarah kepada masyarakat. Jika
Dinas Perhubungan terus melakukan hal ini, maka akan sangat membantu dalam pengimplementasian peraturan daerah nomor 33 tahun 2002.
Universitas Sumatera Utara
101
8. Karakteristik kelembagaan
Struktur birokrasi yang ada di Dinas Perhubungan kota Medan sudah berjalan dengan baik dan dengan bertahannya kondisi seperti ini akan
membantu pengimplementasian peraturan daerah nomor 33 tahun 2002 tentang retribusi pelayanan dan izin di bidang perhubugan ini menjadi
lebih maksimal. 9.
Konsistensi dan daya tanggap Konsistensi dan daya tanggap pelaksanaan peraturan daerah nomor 33
tahun 2002 masih jauh dari yang diharapkan. Melihat masih ada masyarakat yang tidak melaksanakan kewajibannya dalam bidang
perhubungan. Jika tidak ada komunikasi yang baik dari Dinas Perhubungan dengan masyarakat mengenai kewajiban masyarakat, maka
peraturan daerah tersebut belum bisa terlaksana dengan maksimal. 10.
Dampak bagi masyarakat, perseorangan, dan kelompok Dampak dari peraturan daerah nomor 33 tahun 2002 masih belum
dirasakan oleh masyarakat, karena dari adanya peraturan tersebut masih adanya keluhan dari masyarakat mengenai tidak adanya ketentuan jumlah
maksimal didalam satu trayek yang diatur dalam peraturan ini. 11.
Tingkat perubahan dan penerimaannya Tingkat perubahan dari peraturan daerah nomor 33 tahun 2002 ini masih
belum bisa dikatakan berhasil, karena masih ada masyarakat yang melakukan pelanggaran, begitu juga penerimaan masyarakat terhadap
peraturan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
102
5.2 Saran