Faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian a. . Faktor lingkungan

untuk dapat menghadapi tantangan, spontan dan penyabar, menyukai kegiatan- kegiatan sosial, tidak mudah stres karena mampu memandang segala sesuatu dengan bijaksana dan memikirkan cara beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi Muis, 2009. Dia merupakan pribadi yang tenang dan berpandangan bahwa hidup harus dijalani seperti air mengalir yaitu dengan mengikuti arus. Individu dengan kepribadian tipe B lebih rendah untuk mengalami stres ataupun sumber keadaan yang dapat memperburuk prognosa suatu penyakit Ratna, 2006.

4.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian a.

Faktor genetik Dari beberapa penelitian bayi-bayi baru lahir mempunyai temperamen yang berbeda, Perbedaan ini lebih jelas terlihat pada usia 3 bulan. Perbedaan meliputi: tingkat aktivitas,rentang atensi, adaptabilitas pada perubahan lingkungan. Sedangkan menurut hasil riset tahun 2007 kazuo Murakami di Jepang menunjukan bahwa gen Dorman bisa distimulasi dan diaktivasi pada diri seseorang dalam bentuk potensi baik dan potensi buruk.

b. . Faktor lingkungan

• Keluarga - Keluarga merupakan bagian kecil dari masyarakat, dimana kegiatan-kegiatan dilangsungkan. Pengaruh orang tua, terutama pada masa balita, besar sekali. Pengaruh ini biasanya melekat pada anak-anak hingga dewasa. Oleh karena itu, keluarga merupakan Universitas Sumatera Utara “The first molder”. Keluargalah yang membentuk dasar identitas diri dan kepribadian. - Perlekatan attachment: kecenderungan bayi untuk mencari kedekatan dengan pengasuhnya dan untuk merasa lebih aman dengan kehadiran pengasuhnya dapat mempengaruhi kepribadian.Teori perlekatan Jhon Bowlby menunjukkan : kegagalan anak membentuk perlekatan yang kuat dengan satu orang atau lebih dalam tahun pertama kehidupan berhubungan dengan ketidakmampuan membentuk hubungan dengan orang lain pada masa dewasa Bowlby , 1973. • Masyarakat - Kebudayaan Setiap kebudayaan menyediakan seperangkat norma sosial budaya yang berbeda dari masyarakat lain. Norma sosial budaya ini mempengaruhi pembentukan kepribadian seseorang. Perbedaan nilai dan norma kebudayaan signifikan terhadap perbedaan kepribadian. Misalnya orang yang berasal dari suku di luar Jawa akan melihat orang Jawa sebagai individu yang halus baik tuturkata maupun gerakannya. Perempuan Jawa pantang berbicara dan tertawa keras. Sedangkan oorang dari sukubangsa Batak seolah- olah selalu berbicara dengan suara lantang. Universitas Sumatera Utara - Anak yang diterima dalam kelompok sosialnya dapat mengembangkan rasa percaya diri dan kepandaiannya. Sebaliknya anak yang tidak diterima dalam lingkungan sosialnya akan membenci orang lain, cemberut, dan mudah tersinggung. Penerimaan sosial. - Sigmund Freud menekankan tentang pentingnya pengalaman awal masa kanak kanak dalam perkembangan kepribadian. Trauma kelahiran, pemisahan dari ibu adalah pengalaman yang sulit dihapus dari ingatan. Melalui pergaulan seseorang akan menilai dirinya sesuai dengan nilai dikelompoknya. Pembentukan kepribadian dipengaruhi nilai kelompok masyarakatnya. Contohnya individu mendapatkan pengalaman dari teman-teman sebaya atau teman sepermainan. Pengalaman c. Faktor stimulasi gen dan cara berpikir Berdasarkan penelitian akhir 2007, yang dilakukan oleh Kazuo Murakami, Ph.D dari Jepang dalam bukunya The Divine message of the DNA. Menyimpulkan bahwa kepribadian sepenuhnya dikendalikan oleh gen yang ada dalam sel tubuh manusia. Gentersebut ada yang bersipat Dorman tidur atau tidak aktif dan yang bersipat aktif. Bilakita sering menyalakan gen yang tidur dengan cara positif thinking maka kepribadian dannasib kita akan lebih baik. Jadi genetik bukan sesuatu yang kaku, permanen dan tidak dapat dirubah. Universitas Sumatera Utara d. Keadaan Fisik Setiap manusia mempunyai keadaan fisik yang berbeda dari orang lain. Perbedaan fisik anak menimbulkan perbedaan perlakuan dari orang sekitarnya. Anak yang fisiknya lemah cenderung dilindungi secara berlebihan sehingga tumbuh menjadi pribadi yang tidak berani mencoba hal-hal baru. Bandingkan jika anak secara fisik kuat dan jarang sakit, bagaimana perlakuan yang diterimanya dari orang lain? Hal tersebut mempengaruhi anak dalam membentuk konsep diri dan akhirnya mempengaruhi model kepribadiannya. Keadaan fisik seseorang diwarisi dari ayah dan ibunya. Ketika berada dalam kandungan, perkembangan individu sangat dipengaruhi oleh asupan nutrisi dari ibu dan keadaan kejiwaan ibu. Jika asupan nutrisi dan keadaan kejiwaan ibu baik, anak akan tumbuh baik begitupun sebaliknya. Beberapa penyakit juga diturunkan dari orangtua, seperti diabetes, darah tinggi dan kelainan darah. Menurut penelitian, kemampuan IQ anak pun dipengaruhi oleh IQ orangtua kandungnya. e. Nama Walaupun hanya sekedar nama, tetapi memiliki sedikit pengaruh terhadap konsep diri, namun pengaruh itu hanya terasa apabila anak menyadari bagaimana nama itu mempengaruhi orang yang berarti dalam hidupnya. Nama yang dipakai memanggil ,mereka karena nama itu mempunyai asosiasi yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dalam pikiran orang lain akan mewarnai penilainya orang terhadap dirinya. Universitas Sumatera Utara e. Keberhasilan dan kegagalan Keberhasilan dan kegagalan akan mempengaruhi konsep diri, kegagalan dapat merusak konsep diri, sedangkan keberhasilan akan menunjang konsep diri itu. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah