yang dapat dipercaya atau benar sesuai kenyataannya Polit dan Hungler, 1999. Dalam penelitian ini digunakan uji reabilitas internal yang diperoleh dengan cara
menganalisa data dari satu kali pengetesan. Uji reabilitas ini dilakukan pada populasi yang ada dengan cara random kepada 20 orang di luar sampel yang
memiliki kriteria yang sama dengan sampel dengan menggunakan alpha cronbach. Menurut Polit Hungler 1999 hasil uji cronbach alpha dikatakan
reliabel jika 0,70. Hasil uji reliabilitas yang didapat oleh peneliti adalah untuk instrumen kepribadian sebesar 0,732, untuk instrumen stres hasilnya sebesar 0.860
dan untuk instrumen koping hasil uji reabilitasnya adalah 0,812. Jadi instrumen yang digunakan dalam penelitian ini sudah reliabel karena telah melebihi batas
minimum uji reliabel.
4.7 Pengumpulan data
Pada tahap awal permohonan ijin pelaksanaan penelitian diajukan pada institusi pendidikan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara kuesioner disebarkan kepada setiap responden sesuai dengan kriteria dan telah bersedia
menjadi responden dengan mengisi lembar persetujuan. Kepada responden dijelaskan tentang topik manfaat serta tujuan penelitian kemudian responden
diminta untuk mengisi kuesioner yang sudah diberikan oleh peneliti, namun agar tidak terjadi kesalahan interpretasi pada responden, peneliti perlu bersama
responden selama pengisian kuesioner sehingga jika ada yang tidak dimengerti oleh responden segera ditanyakan kepada peneliti. Setelah responden selesai
mengisi kuesioner maka seluruh data dikumpulkan untuk dianalisa.
Universitas Sumatera Utara
4.8 Analisa Data
Data demografi responden dianalisa dengan menggunakan statistik deskriptif untuk mengetahui nilai frekuensi dan persentasenya. Analisa statistik
yang peneliti gunakan dalam mencari perbedaan stres dan koping mahasiswa kepribadian tipe A dan B adalah dengan menggunakan uji pearson, dengan
ting k at k emaknaan 5 α = 0 ,0 5. Sebelum data p enelitian dianalisa p eneliti melakukan uji normalitas terlebih dahulu dengan menggunakan rumus
Kolmogorov-sminov dengan menggunakan bantuan komputer, dan hasil yang diperoleh adalah bahwa data terdistribusi normal dengan nilai p = 0,200 untuk
variabel stres dan p = 0,012 untuk variabel koping.
Universitas Sumatera Utara
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian
Bab ini menguraikan tentang hasil penelitian melalui pengumpulan data yang dilakukan mulai tanggal 11 – 15 Desember 2011 dengan jumlah responden
89 orang. Penyajian hasil analisa data dalam penelitian ini meliputi data deskriptif karakteristik responden, deskriptif stres tipe A dan stres tipe B, dan koping
kepribadian tipe A dan kepribadian tipe B dan perbedaan stres dan koping mahasiswa kepribadian tipe A dan kepribadian tipe B.
5.1.1 Deskriptif Responden
Responden dari penelitian ini terdiri dari dua kelompok yaitu kelompok kepribadian tipe A dan kepribadian tipe B. Jumlah seluruh responden adalah 89
orang, yang terdiri dari 10 orang responden tipe A 11,2 dan 79 orang responden tipe B 88,7.
5.1.1.1 Deskriptif kelompok kepribadian tipe A Dari data yang diperoleh menunjukkan bahwa kelompok usia yang
terbanyak menjadi responden yaitu kelompok usia dewasa dini 20-40 yaitu sebanyak 10 orang 100, berdasarkan jenis kelamin responden perempuan
adalah yang terbanyak yaitu 7 orang 70, dengan status dalam keluarga responden sebagai anak kandung yaitu sebanyak 9 orang 90, mayoritas
responden adalah beragama islam yaitu sebanyak 9 orang 90, suku terbanyak dari responden adalah suku batak yaitu sebanyak 6 orang 60, mayoritas
responden adalah anak kos yaitu sebanyak 7 orang 70, responden terbanyak adalah berstatus belum menikah yaitu sebanyak 9 orang 90, berdasarkan status
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan responden terbanyak adalah bekerja di instansi swasta sebanyak 4 orang 40 dan belum bekerja sama sekali sebanyak 4 orang 40, dengan
penghasilan terbanyak dari responden sebesar 1.000.000 bulan sebanyak 4 orang 40. Dan sumber biaya pendidikan terbanyak masih dibiayai oleh orang
tua responden yaitu sebanyak 8 orang 80. 5.1.1.2 Deskriptif kelompok kepribadian tipe B
Dari data yang diperoleh menunjukkan bahwa kelompok usia yang terbanyak menjadi responden yaitu kelompok usia dewasa dini 20-40 yaitu 78
orang 98,7 , berdasarkan jenis kelamin responden perempuan adalah yang terbanyak yaitu berjumlah 64 orang 81,1, dengan status dalam keluarga
responden sebagai anak kandung yaitu sebanyak 73 orang 92,4, mayoritas responden adalah beragama islam yaitu sebanyak 63 orang 79,7, suku
terbanyak dari responden adalah suku batak yaitu sebanyak 40 orang 50,6, mayoritas responden adalah anak kos yaitu sebanyak 54 orang 68,3, responden
terbanyak adalah berstatus belum menikah yaitu sebanyak 73 orang 92,4, berdasarkan status pekerjaan responden terbanyak adalah belum bekerja sama
sekali sebanyak 54 orang 68,3, dengan belum berpenghasilan sebangai pilihan terbanyak dari responden yaitu sebanyak 43 orang 54,4. Dan sumber biaya
pendidikan terbanyak masih dibiayai oleh orang tua responden yaitu sebanyak 66 orang 83,5.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1 Distribusi frekuensi dan persentase karakteristik responden kepribadian
tipe A dan kepribadian tipe B n = 89. Karakteristik
Kepribadian tipe A Kepribadian tipe B
F F
Usia : Dewasa dini Dewasa madya
10 100 78 98,7
1 0,01 Jenis kelamin : Laki-laki
Perempuan 3 30
7 70 15 18,9
64 81,1 Posisi dalam keluarga
Sulung - Middle
- Bungsu - Tunggal
2 20 6 60
1 10 1 10
20 25,3 36 0,45
17 0,21
6 0,07 Status anak dalam keluarga
- Istri - Suami
- Anak kandung 1 10
9 90 3 3, 79
3 3,79 73 92,4
Agama : Islam Kristen
Lain-lain 9 90
1 10 63 79,7
14 17,7 2 2,53
Suku bangsa - Jawa
- Batak - Melayu
- Lain-lain 1 10
6 60
3 30 13 16,4
40 50,6 7 8,86
19 24,05 Tempat tinggal
- Kos - Dengan orang tua
- Asrama 7 70
3 30 54 68,3
22 27, 8 3 3,79
Status perkawinan - Menikah
- Belum menikah 110
9 90 6 7,59
73 92,4 Status pekerjaan
- PNS - Swasta
- Lain-lain 2 20
4 40 4 40
16 20,2 9 11,3
54 68,3 Penghasilan bulan
- Rp.1.000.000 - Rp.1.000.000
- Belum berpenghasilan 4 40
2 20 4 40
29 36,7 7 8,86
43 54,4
Universitas Sumatera Utara
Sumber biaya pendidikan - Orang tua
- Suamiistri - Biaya sendiri
8 80 2 20
66 83,5 2 2,53
11 13,9
5.1.2 Distribusi perbedaan stres mahasiswa kepribadian tipe A dan kepribadian tipe B n = 89
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa mayoritas mahasiswa kepribadian tipe A berada pada tingkat stres sedang yaitu sebanyak 7 orang
70, stres ringan 2 orang 20 dan stres berat 1 orang 10. Sedangkan kepribadian tipe B menunjukkan stres sedang sebanyak 59 orang 74,6 dan
stres ringan sebanyak 17 orang 21,5.
Tabel 2. Distribusi Frekuensi dan Persentase Stres Mahasiswa berdasarkan tipe
Kepribadian A dantipe Kepribadian B dalam Menyusun Skripsi Stres
Tipe A Tipe B
Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
Stres ringan 2
20 17
21,5 Stres sedang
7 70
59 74,6
Stres berat 1
10 3
3,79
5.1.3 Distribusi Perbedaan Frekuensi dan Persentasi Koping Mahasiswa berdasarkan tipe Kepribadian A dan Tipe kepribadian B dalam Menyusun
Skripsi
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa mayoritas mahasiswa kepribadian tipe A menggunakan koping Distancing selama menyusun skripsi,
yaitu menonton tv 80, mendengarkan music 40 dan relaksasi 40. Koping kedua yang sering paling banyak digunakan mahasiswa tipe A adalah self control
sebesar 70 dan koping ketiga adalah accepting responcibility sebesar 70. Sedangkan untuk kepribadian tipe B mayoritas menggunakan accepting
responcibility, self control coping yaitu mendekatkan diri kepada Tuhan sebesar 78,4, dan distancingcopingsebesar 50,6 menonton tv, 21,7 mendengarkan
music dan relaksasi sebesar 46,8.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3. Distribusi Frekuensi dan Persentase koping Mahasiswa Kepribadian tipe
A dalam Menyusun Skripsi Koping
TP KK
HS S
F F
F F
Planful Problem Solving Menganalisa masalah
Mencari referensi terkait skripsi
2 20 0 0
4 40 3 30
3 30 4 40
1 10 3 30
Confrontative Coping Konsultasi dengan dosen
pembimbing Konsultasi dengan dosen
penguji 2 20
1 10 4 40
5 50 3 30
4 40 1 10
0 0 Seeking Social support
Berbicara dengan teman tentang skripsi
Membaca buku manajemen stres
5 50 0 0
3 30 4 40
2 20 2 20
0 0 4 40
Distancing Menonton TV
Mendengarkan musik yang disukai
Melakukan tehknik relaksasi 1 10
1 10
2 20 8 80
4 40
4 40 0 0
2 20
2 20 1 10
3 30
2 20 Escape- Avoidanceting
Mengalihkan perhatian dengan melakukan hobi
Membayangkan skripsi selesai tanpa ada usaha
3 30
0 0 4 40
7 70 3 30
2 20 0 0
1 10 Self Control
Berusaha lebih keras dalam menyelesaikan skripsi
Lebih mendekatkan diri kepada Tuhan
0 0 0 0
1 10 2 20
6 60 4
40 3 30
4 40 Accepting Responsibility
Menyelesaikan skripsi dengan bertahap
Tetap menyelesaikan skripsi dengan maksimal
1 10 1 10
4 40 2 20
4 40 3 30
1 10 4 40
Possitive Reappraisal Mengambil kesimpulan bahwa
skripsi menambah pengetahuan dan keterampilan
Berkesimpulan bahwa skripsi adalah tantangan terbesar
1 10
0 0 5 50
4 40 2 20
3 30 2 20
3 30
Universitas Sumatera Utara
selama kuliah
Tabel 4.
Distribusi Frekuensi dan Persentase koping Mahasiswa Kepribadian tipe B dalam Menyusun Skripsi
Koping TP
KK HS
S F
F F
F Planful Problem Solving
Menganalisa masalah Mencari referensi terkait skripsi
1 1,26 0 0
17 21,5 4 5,06
37 46,8 19 24,1
24 30,3 56 70,1
Confrontative Coping Konsultasi dengan dosen
pembimbing Konsultasi dengan dosen penguji
15 18,9 5 6,32
32 40,5 15 18,9
18 22,7 25 31,6
14 17,7 34 40,3
Seeking Social support Berbicara dengan teman tentang
skripsi Membaca buku manajemen stres
1 1,26 5 6,32
16 20,2 37 46,8
26 32,9 13 16,4
36 45,5 24 30,3
Distancing Menonton TV
Mendengarkan musik yang disukai
Melakukan tehknik relaksasi 1 1,26
3 3,79 3 3,79
40 50,6 17 21,5
37 46,8 29 36,7
18 22,7 15 18,9
19 24,1 41 51,8
24 30,3
Escape- Avoidanceting Mengalihkan perhatian dengan
melakukan hobi Membayangkan skripsi selesai
tanpa ada usaha 5 6,32
24 30,3 37 46,8
33 41,7 13 16,4
7 8,86 24 30,3
15 18,9
Self Control Berusaha lebih keras dalam
menyelesaikan skripsi Lebih mendekatkan diri kepada
Tuhan 12 15,1
0 0 19 24,1
4 5,06 21 26, 5
13 16,4 27 34,1
62 78,4
Accepting Responsibility Menyelesaikan skripsi dengan
bertahap Tetap menyelesaikan skripsi
dengan maksimal 0 0
0 0 7 8,86
5 6,32 30 37,9
23 29,1 42 53,1
51 64,5 Possitive Reappraisal
Mengambil kesimpulan bahwa skripsi menambah pengetahuan
15 18,9 30 37,9
21 26,5 13 16,4
Universitas Sumatera Utara
dan keterampilan Berkesimpulan bahwa skripsi
adalah tantangan terbesar selama kuliah
7 8,86
19 24,1 15 18,9
38 48,1
5.1.4 Perbedaan Stres dan Koping Mahasiswa Kepribadian Tipe A dan Kepribadian Tipe B dalam Menyusun Skripsi Berdasarkan Hasil uji Pearson
Sebelum dilakukan uji pearson, terlebih dahulu data diuji normalitasnya dan diperoleh bahwa data terdistribusi normal dengan nilai p = 0,2 untuk variabel
stres dan p = 0,012 untuk variabel koping. Dari hasil analisa data dengan menggunakan uji pearson diperoleh nilai
P 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat korelasi yang bernakna antara dua variabel yang diuji yaitu variabel strs dan variabel koping mahasiswa
kepribadian tipe A dan tipe B selama menyusun skripsi dengan pearson correlasi nya r = 0,086, menunjukkan bahwa korelasi bersifat sangat lemah.
Tabel 4 Korelasi stres dan koping mahasiswa kepribadian tipe A dan B dalam
menyusun skripsi dengan uji Pearson
5.2 Pembahasan Variabel
N Mean
Std Deviasi
r p
Stres 89
31,4 7,81
0,086 0,426
Koping 89
49,0 6,83
Universitas Sumatera Utara
Dalam pembahasan ini peneliti mencoba menjawab pertanyaan penelitian yaitu bagaimana stres mahasiswa kepribadian tipe A dan kepribadian tipe B,
koping mahasiswa kepribadian tipe A dan kepribadian tipe B, serta perbedaan stres dan koping mahasiswa kepribadian tipe A dan kepribadian tipe B.
5.2.1 Karakteristik responden Dari hasil penelitian diperoleh bahwa mayoritas responden merupakan
kelompok usia dewasa dini 20-40 tahun. Dewasa dini merupakan periode penyesuaian kehidupan baru. Pada masa ini, individu akan dihadapkan pada masa
pengaturan, masa reproduksi, masa bermasalah, masa ketegangan sosial, masa keterasingan sosial, masa komitmen, masa ketergantungan dan masa perubahan
nilai Desmita, 2005. Posisi dalam keluarga berperan penting terhadap kepribadian seseorang
Desmita, 2005. Dari hasil penelitian, responden dalam penelitian ini merupakan middle anak tengah dalam. Adapun ciri-ciri dari middle adalah umumnya ramah,
sangat tidak mau terikat, sukses dalam kegiatan diluar rumah, belajar mandiri, dan suka bertualang, suka bersosialisasi dengan orang yang lebih tua dan lebih muda,
ingin menyenangkan orang, mencari persahabatan dengan teman sebaya di luar rumah, penyesuaian sosial lebih baik dari pada anak pertama, benci dan berusaha
melebihi perilaku kakaknya, tidak suka kakaknya diistimewakan, nertingkah dan melanggar untuk diperhatikan, mengganggu adiknya yang lebih diperhatikan,
berani merintis bidang baru yang orang lain kurang yakin akan keberhasilanya,
Universitas Sumatera Utara
sangat berhasil di bidang yang berlandaskan intelektual, kurang berprestasi karna kurang tekanan darri orang tua, tanggung jawab lebih sedikit darri pada anak
pertama, kurang berkembang sifat kepemimpinan, kebutuhan dasarnya hidup dengan tenang, lancar dan damai, tipe orang yang lembut, tahan banting,
bersahabat, sederhana dan merupakan pendengar yang baik, sering berhasil menjedi mediator dalam konflik, merasa diabaikan orang tua Desmita, 2005.
Faktor agama juga berperan penting dalam hal perkembangan kepribadian individu Erikson, 1994 dalam Tavris Wade.
Berbagai permasalahan perkawinan merupakan sumber stres yang dialami seseorang; misalnya pertengkaran, perpisahan, perceraian, kematian salah satu
pasangan, ketidaksetiaan, dan lain sebagainya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden paling banyak belum menikah.
Orang yang memiliki status sosial ekonomi yang rendah cenderung memiliki tingkat stres yang tinggi. Rendahnya pendapatan menyebabkan adanya
kesulitan ekonomi sehingga sering menyebabkan tekanan dalam hidup Gunawati Hartati, 2006. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden
merupakan mahasiswa yang belum berpenghasilan. 5.2.2 Stres Mahasiswa Kepribadian Tipe A dan Kepribadian Tipe B
Stres menurut Lazarus 1994 adalah keadaan yang dihasilkan oleh perubahan lingkungan yang diterima sebagai suatu hal yang menantang,
mengancam atau merusak keseimbangan kehidupan seseorang. Berdasarkan hasil distribusi frrekuensi dan persentasi stres mahasiswa kepribadian tippe A dan B,
diperoleh bahwa mayoritas mahasiswa kepribadian tipe A berada pada tingkat stres sedang yaitu sebanyak 7 orang 70 dan stres berat 1 orang 10 dari 10
Universitas Sumatera Utara
orang sampel. Hal ini berbeda dengan pernyataan yang dikatakan oleh Ratna 2006 yang mengatakan bahwa masalah utama dari individu kepribadian tipe A
adalah stres. Sedangkan kepribadian tipe B menunjukkan stres sedang sebanyak 59
orang 74,6, stres ringan sebanyak 17 orang 21,5 dan stres berat sebanyak 3 orang 3,79. Ini menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa kepribadian tipe A
berada pada tingkat stres sedang dan mahasiswa kepribadian tipe B juga berada pada tingkat stres sedang.
Bila seorang individu terkena stres, gejalanya dapat dilihat tidak hanya pada fisik individu tersebut, melainkan juga dapat dilihat pada emosi, kognisi dan
interpersonal Hardjana, 1994. Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap 89 orang mahasiswa keperawatan, gejala stres yang selalu dirasakan oleh responden
adalah gejala emosi yaitu responden menjadi sedih jika skripsinya terus-menerus salah yaitu sebesar 25,8 n = 23, dan 49,4 n = 44 mengatakan bahwa gejala
tersebut muncul kadang-kadang. Gejala kognisi yang selalu dirasakan oleh responden hanya sebesar 7,8 n = 7, yaitu responden merasa sukar
berkonsentrasi dan 51,6 n = 46 merasakan gejala tersebut muncul kadang- kadang.
5.2.3 Koping Mahasiswa Kepribadian Tipe A dan Kepribadian Tipe B Dalam kehidupan sehari-hari, individu menghadapi pengalaman yang
mengganggu equilibrium kogniitif dan afektifnya. Individu dapat mengalami perubahan hubungan terhadap orang lain dan harapannya terhadap diri sendiri
secara negatif. Munculnya perilaku ketegangan dalam kehidupan mengakibatkan
Universitas Sumatera Utara
perilaku pemecahan masalah mekanisme koping yang bertujuan meredakan ketegangan tersebut Sulistiawati, dkk. 2005.
Lazzarus Folkman 1984, mengelompokkan delapan jenis koping dan digolongkan ke dalam kelompok besar, yaitu problem-focused coping dan
emotion-focused coping. Berdasarkan hasil distribusi frekuensi dan persentasi koping mahasiswa
yang menjadi responden diperoleh bahwa mayoritas mahasiswa kepribadian tipe A menggunakan koping Distancing selama menyusun skripsi, yaitu menonton tv
80, mendengarkan musik 40 dan relaksasi 40. Koping kedua yang sering paling banyak digunakan mahasiswa tipe A adalah self control sebesar 70 dan
koping ketiga adalah accepting responcibility sebesar 70. Sedangkan untuk kepribadian tipe B mayoritas menggunakan accepting responcibility, self control
coping yaitu mendekatkan diri kepada Tuhan sebesar 78,4, dan distancing coping sebesar 50,6 menonton tv, 21,7 mendengarkan music dan relaksasi
sebesar 46,8. Hal ini berbeda dengan pernyataan Ratna 2006, yang mengatakan bahwa
faktor yang menentukan seseorang lebih sering menggunakan strategi koping tergantung pada kepribadian orang tersebut. Adapun mekanisme koping yang
paling bayak digunakan oleh responden dalam penelitian ini adalah: a. Mendekatkan diri kepada Tuhan, agar tetap kuat dan sabar. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa baik kepribadian tipe A maupun tipe B banyak menggunakan koping ini. Kenyataan ini mengandung makna bahwa responden
dalam mengatasi stresnya terutama dengan melimpahkannya pada Yang Maha Kuasa untuk mendapatkan ketenangan dan kesabaran selama periode stres.
Universitas Sumatera Utara
Tindakan mendekatkan diri dengan cara berdoa merupakan bentuk dedikasi-diri yang memungkinkan seseorang bersatu dengan Yang Maha Kuasa McCullough,
1995 dalam Potter Perry, 2005. Proses ini akan menghasilkan perbaikan suasana hati dan merasakan ketenangan dan kedamaian. Bentuk koping ini
termasuk dalam bentuk self control yang merupakan bagian dari emotion focused coping Lazzarus Folkman, 1984 dalam Ratna 2006.
b. Mencari referensi yang berkaitan dengan tema skripsi. Ini merupakan salah satu bentuk koping yang berfokus pada masalah. Dalam hal ini responden bertindak
langsung untuk mengatasi stressor yaitu dengan mencari referensi atau bahan rujukan yang terkait dengan skripsi responden dan berusaha menyelesaikannya.
Ini menekan kan bahwa responden tidak hanya berdoa, melainkan dibarengi dengan usaha. Menurut Lazzarus Folkman 1984, koping ini termasuk dalam
planful problem solving. c. Menyadari peran diri sendiri dalam mengatasi masalah dan berusaha untuk
memperbaikinya. Dalam hal ini responden menyadari bahwa masalah tidak akan selesai bila tidak ada campur tangan dari orang yang mengalami masalah.
Responden menggunakan koping accepting responcibility Lazzarus Folkman, 1984.
5.2.4 Perbedaan stres dan koping mahasiswa kepribadian tipe A dan B dalam menyusun skripsi
Hasil uji statistik dengan menggunakan uji pearson yang dilakukan terhadap hasil penelitian diperoleh bahwa tidak ada korelasi yang signifikan atau
bermakna antara dua variabel yang diuji yaitu variabel stres dan variabel koping
Universitas Sumatera Utara
mahasiswa tipe kepribadian tipe A dan B dengan nilai p = 0,426, p 0,05 dan r = 0,086. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesa penelitian Ho diterima dan Ha
ditolak.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
6.1 Kesimpulan