gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, skewness
kemencengan distribusi. Dalam penelitian ini penulis menjabarkan statistik deskriptif berupa mean, maksimum, minimum, dan standar deviasi.
2. Uji Asumsi Klasik
Penggunaan analisis regresi dalam statistik harus bebas dari asumsi- asumsi klasik. Adapun pengujian asumsi klasik yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai mana diuraikan berikut ini pada point a sampai dengan point c.
a. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variable residual atau variable pengganggu dalam bentuk
distribusi normal atau tidak, karena untuk melakukan uji t harus mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal Erlina,
2008:103. Untuk menguji normalitas data, peneliti menggunakan analisis grafik dan analisis statistik. Dalam analisis grafik, dilakukan dengan
melihat grafik histogram dan normal probability plot. Dasar pengambilan keputusannya adalah:
1 Jika data menyebar sekitar garis diagonal dan mengikuti arah diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2 Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal maka model tersbut tidak memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Autokorelasi
Universitas Sumatera Utara
Serial korelasi atau autokorelasi apabila galat dari periode waktu yang berbeda berkorelasi.
Dikatakan bahwa galat berkorelasi atau mengalami korelasi serial apabila: Varei,ej = 0 untuk i
≠ j, dalam hal ini dapat dikatakan memiliki masalah serial correlationautocorrelation.
Ada beberapa cara untuk menguji keberadaan serial autokorelasi, yaitu dengan uji: Durbin Watson uji D – W. Uji Durbin-Watson
dilakukan dengan membandingkan DW
hitung
dengan DW
tabel
. Jika terdapat autokorelasi maka galat tidak lagi minim sehingga penduga parameter
tidak lagi efisien.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah sebuah group mempunyai varians yang sama diantara group tersebut yang disebut
homokedastisitas atau tidak mempunyai varians yang sama yang disebut heteroskedastisitas. Cara yang digunakan dalam penelitian ini untuk
meihat ada tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan meihat grafik Scatterplot. Model regresi yang baik adalah homokedasitas atau dengan
kata lain tidak terjadi heteroskedastisitas. Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
1 Jika titik-titik menyebar secara merata maka tidak terjadi heterokedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
2 Jika titik-titik menumpuk pada suatu tempat maka telah terjadi heterokedastisitas.
Uji asumsi klasik yang digunakan hanya terbatas pada ketiga uji diatas, sedangkan uji multikolinearitas tidak digunakan, karena
multikolinearitas merupakan suatu kondisi dimana terdapat korelasi antara variabel-variabel independen suatu penelitian, atau dengan kata lain
bersifat orthogonal. Variabel independen yang orthogonal adalah variabel yang memiliki nilai korelasi diantara sesamanya sama dengan nol.
Oleh karena model regresi yang digunakan penulis dalam penelitian ini hanya menggunakan satu variabel independen, yaitu
corporate governance, maka uji multikolinearitas tidak dilakukan. 3. Analisis Regresi
Analisis regresi yang digunakan untuk mengetahui pengaruh good coporate governance terhadap kinerja keuangan adalah regresi linier
sederhana. Rumus persamaan dalam analisa regresi sederhana yaitu: Y
1
sd Y
5
= a + bX + e Maka, secara umum analisis data dalam penelitian ini dapat dibuat dalam 5
persamaan: Y
1
= a + b
1
X + e persamaan 1
Y
2
= a + b
1
X + e persamaan 2
Y
3
= a + b
1
X + e persamaan 3
Y
4
= a + b
1
X + e persamaan 4
Y
5
= a + b
1
X + e persamaan 5
Universitas Sumatera Utara
Dimana: Y
1
= BOPO perusahaan sampel Y
2
= CAR perusahaan sampel Y
3
= NIM perusahaan sampel Y
4
= ROA perusahaan sampel Y
5
= ROE perusahaan sampel X = Good Corporate Governance
a = Konstanta b = Koefisien regresi
e = Error
4. Pengujian Hipotesis