Pengaruh GCG terhadap CAR Pengaruh GCG terhadap NIM Pengaruh GCG terhadap ROA Pengaruh GCG terhadap ROE

Berdasarkan Tabel 4.8 memperlihatkan nilai t-hitung adalah sebesar 1,722, sedangkan t-tabel 5 adalah sebesar 1,67. Karena t-hitung t-tabel maka H diterima dan H a ditolak, artinya variabel GCG tidak berpengaruh signifikan terhadap BOPO .

5.2. Pengaruh GCG terhadap CAR

Tabel 4.9 memperlihatkan nilai t-hitung adalah sebesar 0,635, sedangkan t-tabel 5 adalah sebesar 1,67. Karena t-hitung t-tabel maka H diterima dan H a ditolak, artinya variabel GCG tidak berpengaruh signifikan terhadap CAR.

5.3. Pengaruh GCG terhadap NIM

Tabel 4.10 memperlihatkan nilai t-hitung adalah sebesar 0,490, sedangkan t-tabel 5 adalah sebesar 1,67. Karena t-hitung t-tabel maka H diterima dan H a ditolak, artinya variabel GCG tidak berpengaruh signifikan terhadap NIM.

5.4. Pengaruh GCG terhadap ROA

Tabel 4.11 memperlihatkan nilai t-hitung adalah sebesar 1,565, sedangkan t-tabel 5 adalah sebesar 1,67. Karena t-hitung t-tabel maka H diterima dan H a ditolak, artinya variabel GCG tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA.

5.5. Pengaruh GCG terhadap ROE

Tabel 4.12 memperlihatkan nilai t-hitung adalah sebesar 2,399, sedangkan t-tabel 5 adalah sebesar 1,67. Karena t-hitung t-tabel maka H ditolak Universitas Sumatera Utara dan H a diterima, artinya variabel GCG berpengaruh signifikan terhadap ROE. Hipotesis yang menyatakan penerapan GCG berpengaruh signifikan terhadap ROA pada perusahaan perbankan di BEI dapat pada tingkat kepercayaan 95 . B. Pembahasan Hasil Penelitian Koefisien regresi b variabel GCG adalah positif sebesar 5,355. Artinya, setiap peningkatan 1 skor GCG yang berarti penurunan predikat GCG akan meningkatkan BOPO sebesar 5,355 . koefisien regresi b variabel GCG adalah positif sebesar 0,953. Artinya, setiap peningkatan 1 skor GCG yang berarti penurunan predikat GCG akan meningkatkan CAR sebesar 0,953 . koefisien regresi b variabel GCG adalah negatif sebesar 0,279. Artinya, setiap peningkatan 1 skor GCG yang berarti penurunan predikat GCG akan menurunkan NIM sebesar 0,279 . koefisien regresi b variabel GCG adalah negatif sebesar 0,380. Artinya, setiap peningkatan 1 skor GCG yang berarti penurunan predikat GCG akan menurunkan ROA sebesar 0,380 . koefisien regresi b variabel GCG adalah negatif sebesar 4,628. Artinya, setiap peningkatan 1 skor GCG yang berarti penurunan predikat GCG akan menurunkan ROE sebesar 4,628 . Penerapan GCG tidak berpengaruh signifikan terhadap BOPO, CAR, NIM dan ROA, tetapi berpengaruh signifikan terhadap ROE. Pengaruh penerapan GCG yang tidak nyata terhadap BOPO, CAR, NIM dan ROA, tidak sesuai dengan teoritis. Secara teoritis, penerapan GCG pada perusahaan justru akan meningkatkan nilai perusahaan melalui peningkatan kinerja keuangan, khususnya peningkatan kemampulabaan. Keadaan tersebut mungkin disebabkan sampel Universitas Sumatera Utara perusahaan yang digunakan cukup heterogen dilihat dari segi bidang usahanya. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Yuniasih dan Wirakusuma 2008 yang menyatakan bahwa return on asset terbukti berpengaruh positif secara statistis pada nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta selama tahun 2005 – 2006 GCG berpengaruh signifikan terhadap ROE. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Jelita 2007 yang menyatakan bahwa kebijakan penilaian tingkat kesehatan BUMN dan penerapan GCG di lingkungan BUMN ternyata memberi dampak meningkatkan angka profitabilitas dan likuiditas PTPN pada sejumlah besar PTPN, tetapi tidak meningkatkan angka rasio aktivitas dan menurunkan angka rasio solvabilitas. Dengan demikian semakin besar ROE, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Artinya perusahaan mampu menghasilkan laba atas modal sendiri dengan predikat GCG yang baik. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat dibuat beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Penerapan GCG pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI hanya berpengaruh signifikan terhadap ROE sebagai proksi kinerja keuangan, tetapi tidak berpengaruh terhadap BOPO, CAR, NIM, dan ROA. 2. Nilai Adjusted R 2 yang hanya sebesar 0,06 mempunyai makna bahwa hanya 6 dari perubahan ROE yang dapat dijelaskan oleh perubahan variabel independen GCG. Sedangkan 94 lagi dijelaskan oleh variabel bebas lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dimuka maka disarankan sebagai berikut: 1. Perusahaan perbankan di BEI perlu menerapkan GCG secara lebih baik, sehingga kinerja keuangan perusahaan diproksikan oleh ROE dilihat dari pengembalian atas modal sendiri menjadi lebih meningkat. Universitas Sumatera Utara