menekankan pentingnya asimilasi pengalaman baru ke dalam konsep atau pengertian yang sudah ada pada siswa.
3. Tinjauan Tentang Pembelajaran
a. Hakikat Pembelajaran
Istilah “pembelajaran” sama dengan “instruction” atau “pengajaran”. Pengajaran mempunyai arti : cara perbuatan mengajar atau mengajarkan
Purwadarminta, 1976: 22. Bila Pengajaran diartikan sebagai perbuatan mengajar, tentunya ada yang mengajar yaitu guru, dan ada yang diajar atau belajar
yaitu siswa. Dengan demikian, Pengajaran diartikan sama dengan perbuatan belajar oleh siswa, mengajar oleh guru. Kegiatan belajar mengajar merupakan
satu kesatuan dari dua kegiatan searah. Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur
manusia, materi, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang mencapai untuk tujuan Oemar Hamalik, 1995: 57. Dari pendapat tersebut dapat dijelaskan bahwa
pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh siswa dan guru dengan berbagai fasilitas dan materi untuk mencapai tujuan yang sudah
ditetapkan. Pembelajaran menurut Gagne 1989: iii adalah suatu usaha untuk
membuat siswa belajar sehingga situasi tersebut merupakan peristiwa belajar event of learning, yaitu usaha untuk terjadinya tingkah laku dari siswa.
Sedangkan perubahan tingkah laku itu dapat terjadi karena adanya interaksi antara siswa dan lingkungannya.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kondisi pembelajaran dalam pendidikan formal harus mampu memaksimalkan peluang
bagi siswa untuk berlangsungnya interaksi yang hakiki bukan sekedar menyampaikan pengetahuan dan membentuk keterampilan. Bila proses
menyampaikan pengetahuan dan membentuk keterampilan saja yang dipergunakan, maka akan menurunkan kualitas pebelajaran.
Dari beberapa pendapat tentang pembelajaran dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah segala sesuatu yang dibutuhkan dalam proses kegiatan
belajar mengajar. 27
b. Komponen Pembelajaran